Doktor FKM UI Teliti: Perilaku Makan Diabetik dan Dislipidemia pada Penyandang Diabetes di Kecamatan Bogor Tengah

Pada Kamis, 5 Agustus 2021, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) menyelenggarakan sidang terbuka Promosi Doktor atas nama Nazarina, M.Med.Sci, dengan disertasi yang berjudul “Perilaku Makan Diabetik dan Dislipidemia pada Penyandang Diabetes di Kecamatan Bogor Tengah”. Sidang terbuka ini dipimpin oleh Prof. drg. Nurhayati A. Prihartono, MPH, MSc,Sc.D. Bertindak sebagai Promotor Prof. Dr. dr. Ratna Djuwita, M.P.H, didamping oleh dua ko-promotor yaitu Dr. Dra. Risatianti, M.Si. Psikologi dan Dr. dr. Krisnawati Bantas, M.Kes, serta ketua tim penguji Prof. Dr. dr. Pradana Soewondo, Sp.PD-KEMD. Ko-promotor dan ketua sidang juga bertindak sebagai penguji. Penguji lainnya dalam sidang promosi ini adalah Prof. Dr. Ir. Siti Madanijah, MS; Prof. Dr. dr. Julianty Pradono, MS. SpOK; Prof. Dr. dr. Mondastri Korib Sudaryo, M.S., D.S-IMOPH; Dr. Besral, SKM. M.Kes; dan Dr. Ir. Ahmad Syafiq M.Sc.

Promovendus melakukan penelitiannya dengan alasan bahwa kasus diabetes yang terus meningkat di Indonesia dan penyandang diabetes yang tidak melakukan tata laksana diabetes dengan baik, dapat meningkatkan risiko morbiditas dan mortalitas, melalui komplikasi diabetes. Salah satu komplikasi yang dapat dialami adalah penyakit-penyakit kardiovaskuler. Penyakit ini pada umumnya ditandai terlebih dahulu dengan dislipidemia. Pada diabetes, dislipidemia yang terjadi sangat khas, yaitu tingginya kadar trigliserid dan rendahnya kadar HDL-kolesterol, sedangkan LDL- kolesterol lebih dilihat pada densitas partikel LDL-kolesterol yang kecil dan padat.

Salah satu kegiatan dari tata laksana diabetes adalah terapi gizi medis berupa pemberian anjuran diet. Namun masih banyak penyandang diabetes yang belum mematuhi diet yang diberikan.  Dimungkinkan hal tersebut karena perilaku makan penyandang diabetes yang resisten terhadap perubahan diet. Sampai saat ini belum ada instrumen yang dapat menilai perilaku makan diabetes. Oleh karena itu, sebelum mengetahui adanya hubungan perilaku makan terhadap kejadian dislipidemia pada penyandang diabetes, promovendus terlebih dahulu menghasilkan suatu intrumen berupa kuesioner mandiri yang sahih dan dapat dipercaya untuk menilai perilaku makan penyandang diabetes.

Ada dua hasil dari penelitian ini, yaitu diperoleh kuesioner perilaku makan diabetes (KPMD) yang sahih dan dapat dipercaya, untuk menilai perilaku makan diabetes dan diketahuinya hubungan antara perilaku makan dengan kejadian dislipidemia pada penyandang diabetes.  

Pada KPMD yang sahih dan dapat dipercaya, perilaku makan yang dapat dinilai adalah perilaku makan eksternal, restraint, emosional, dan kecepatan makan. Perilaku makan eksternal merupakan suatu perilaku makan bila seseorang ingin makan atau makan makanan sebagai respon adanya tanda-tanda  kehadiran suatu makanan, misalnya melihat makanan, mencium bau makanan, dan mendengar orang makan. Contoh, saat melihat lauk seperti ayam atau tahu goreng ada di atas meja, maka ingin makan atau bahkan langsung dimakan. Hal tersebut dapat pula terjadi saat melihat makanan atau gorengan pada penjaja makanan.

Perilaku makan restraint, yaitu bila seseorang sangat kawatir dengan penyakitnya atau kadar gula darahnya, lalu mengurangi makannya secara berlebihan. Hal tersebut antara lain terlihat dari cara mengurangi frekuensi makan (nasi) menjadi dua bahkan satu kali sehari. Biasanya yang dituju adalah mengurangi asupan nasi yang sangat dikhawatirkan tidak baik bagi kadar gula darah.

Perilaku makan emosional adalah perilaku makan sebagai respon emosi negatif dalam menghadapi suatu masalah yang dihadapi. Biasanya respon emosi negatif dapat menyebabkan seseorang banyak makan atau ngemil untuk melampiaskan emosi negatif tersebut. Karena bagi mereka makan memberikan kesenangan. Namun coping terhadap emosi negatif juga dapat berupa hilangnya nafsu makan, seperti yang banyak terjadi pada penyandang diabetes di penelitian ini. Pada penelitian kebanyakan penyandang diabetes melampiaskan emosi negatif berupa mencari kegiatan lain seperti mengaji, tidur, nonton atau berkunjung ke tempat kerabat.

Perilaku makan berupa kecepatan makan, adalah kebiasan individu makan dengan cepat, yaitu saat makan makanan cepat ditelan atau tidak lama dikunyah. Penyandang diabetes pada penelitian ini, menyatakan makan dengan cepat karena kebiasaan dan banyak gigi yang tanggal sejak didiagnosa diabetes.

Promovendus menyatakan bahwa diantara kempat perilaku makan tersebut yang terlihat sangat berhubungan terhadap kejadian dislipidemia adalah perilaku makan eksternal dan emosional. Oleh karena itu, promovendus menyarankan agar penyandang diabetes yang memiliki perilaku makan eksternal sebaiknya berusaha menahan diri untuk tidak makan makanan yang dilihatnya atau tercium baunya. Dalam hal ini dukungan keluarga sangat diperlukan untuk menyimpan makanan dalam kondisi tertutup. Untuk perilaku makan emosional, bagi yang melakukan melampiaskan emosi negatif dengan  makan, sebaiknya melakukan hal-hal yang positif  seperti mengaji bagi muslim atau berkunjung ke tempat kerabat.

Saran lainnya yang disampaikan oleh promovendus, adalah meskipun ada beberapa kelemahan dalam pengembangan KPMD, instrumen tersebut sementara dapat digunakan untuk kegiatan konsultasi gizi agar perilaku makan penyandang diabetes dapat diketahui dan dapat diberikan saran diet yang sesuai dengan mempertimbangkan jenis perilaku makan yang dimiliki penyandang diabetes.

Berdasarkan hasil disertasinya tersebut, Nazarina berhasil dinyatakan lulus dan menjadi Doktor dalam Bidang Epidemiologi. Nazarina adalah lulusan S3 Epidemiologi FKM UI ke-91 dan lulusan S3 FKM UI ke-319.