Sabtu, 31 Juli 2021, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) melaksanakan sidang terbuka promosi doktor atas nama Evindiyah Prita Dewi. Sidang dipimpin oleh Pj. Dekan FKM UI, Prof. Dr. dr. Sabarinah, M.Sc. Promotor adalah Prof. dr. Amal Chalik Sjaaf, SKM, Dr.PH dengan didampingi Prof. dr. Anhari Achadi, SKM, Sc.D. dan Dr. dr. Harimat Hendarwan, M.Kes. sebagai ko-promotor. Bertindak sebagai tim penguji adalah dr. Kemal N. Siregar, SKM., M.A., Ph.D., selaku Ketua Tim Penguji disertai para anggotanya yaitu Prof. dr. Purnawan Junadi, MPH, Ph.D.; Dr. Wendy Hartanto, MA; Dr. Indra Supradewi, SKM., MKM; Dr. dra. Dumilah Ayuningtyas, MARS. Pada sidang tersebut, promovendus mempertahankan disertasi yang berjudul “Proyeksi Kebutuhan Bidan di Fasilitas Kesehatan Primer di Propinsi Jawa Barat Tahun 2018-2045”.
Evindiyah menyebutkan bahwa penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan proyeksi kebutuhan bidan di fasilitas kesehatan primer di Provinsi Jawa Barat dari tahun 2018-2045. Penelitian ini adalah Time Study, yaitu studi mengenai waktu layanan bidan. Peneliti menyebutkan bahwa pendekatan penelitian adalah kualitatif, dimana pengambilan data dilakukan dengan pengamatan saat bidan memberikan layanan kesehatan dengan mencatat waktu layanannya di FKP di 6 kabupaten/kota. Total pengamatan sebanyak 1748 pengamatan. Proyeksi kebutuhan bidan untuk seluruh pelayanan kesehatan sebanyak 39148,33 Bidan di tahun 2018, naik menjadi 40987,15 Bidan di tahun 2040, kemudian turun menjadi 40248,45 Bidan di tahun 2045. Rasio kebutuhan bidan per 100.000 penduduk adalah 80,76 Bidan per 100.000 penduduk di tahun 2018 dan menjadi 66,73 bidan per 100.000 penduduk di tahun 2045. Perhitungan rasio antara bidan dan ibu hamil adalah 1 bidan melayani 40 ibu hamil, rasio ini konstan dari tahun 2018 sampai tahun 2045. Proyeksi kebutuhan bidan untuk PONED tingkat Prov. Jawa Barat adalah sebanyak 2808 Bidan di tahun 2018, angka ini diasumsikan konstan sampai tahun 2045. Proyeksi kebutuhan bidan di kabupaten/kota membentuk polanya sendiri-sendiri.
Berdasarkan hasil di atas, pemda (=Dinas Kesehatan) harus membuat perencanaan kebutuhan bidan berdasarkan proyeksi populasi sasaran (Wanita Usia Subur/Pasangan Usia Subur, Ibu Hamil, dan Balita) dan permasalahan kesehatan yang dihadapi. Pemda bisa menggunakan angka rasio bidan per penduduk yang didapat dari penelitian ini untuk menghitung kebutuhan bidan di FKP di wilayahnya. Untuk menurunkan AKI, Pemda bisa mencoba pilot project The Continuity of Care di kecamatan tertentu.
Berdasarkan hasil disertasinya tersebut, Evindiyah berhasil dinyatakan lulus dan menjadi Doktor dalam Bidang Ilmu Kesehatan Masyarakat. Evindiyah adalah lulusan S3 IKM FKM UI ke-246 dan lulusan S3 FKM UI ke-318.