Rabu, 20 Juli 2022, Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia (UI) menggelar Sidang Terbuka Promosi Doktor atas nama Yayan Harry Yadi. Sidang dipimpin oleh Prof. Dr. dr. Sabarinah Prasetyo, M.Sc., dan turut dihadiri oleh Prof. Dr. dr. L. Meily Kurniawidjaja, M.Sc., Sp.Ok sebagai promotor, serta Dr. drg. Dewi Rahayu, M.Kes.; Ir. Hardianto Iridiastadi, MSIE., Ph.D.; Prof. Dr.-Ing. Ir. Asep Ridwan, ST.,MT.,IPM.; Dr. Besral, S.K.M., M.Sc., dan Indri Hapsari Susilowati, S.K.M., M.K.K.K., Ph.D., sebagai tim penguji. Yayan mempertahankan disertasi dengan judul “Rekayasa Alat dan Metode Kerja Ergonomis di Area Proses Mixing Industri Kimia untuk Mengurangi Risiko Gangguan Otot dan Tulang Rangka Akibat Kerja”.
Gangguan otot dan rangka akibat kerja (Gotrak) merupakan gangguan yang diakibatkan oleh paparan pembebanan yang berulang. Data dari Eurostat Figures on Recognized Occupational Diseases tentang penyakit akibat kerja di Eropa pada tahun 2013—2018 menunjukkan bahwa penyakit akibat kerja yang berhubungan dengan muskuloskeletal menempati urutan pertama dibandingkan dengan penyakit akibat kerja lainnya. Gotrak dapat dicegah dengan melakukan perancangan sistem kerja menggunakan alat dan metode yang ergonomis. Disertasi Yayan bertujuan untuk mendapatkan gambaran faktor risiko Gotrak di industri kimia serta menguji efek rekayasa alat dan metode kerja ergonomis terhadap Gotrak. Penelitian dilakukan di empat (4) industriy kimia di Cilegon pada tahun 2019 menggunakan metode cross-sectional.
Dari hasil penelitian, didapatkan bahwa sekitar 30—50% pekerja di industri kimia mengalami Gotrak leher, punggung bawah, bahu, lutut, punggung atas, dan pergelangan kaki. Terdapat beberapa faktor yang memengaruhi terjadinya Gotrak, mulai dari faktor individu, faktor fisik, hingga faktor psikososial. Faktor risiko individu antara lain umur, Indeks Massa Tubuh (IMT), dan lama bekerja. Faktor risiko fisik, yaitu durasi persentase total waktu kerja terhadap posisi kerja dan berat beban. Sedangkan faktor risiko psikososial terdiri dari penghargaan dan kebijaksanaan keterampilan.
Yayan berhasil membuat purwarupa alat bantu konveyor manual yang ergonomis, portable, dan adjustable. Selain itu, didapatkan hasil bahwa aktivitas mendorong menyebabkan kontraksi otot yang lebih kecil dibandingkan dengan aktvitas mengangkat. Yayan merekomendasikan pihak industri kimia untuk memberikan pelatihan terkait dampak Gotrak serta mengedukasi karyawan untuk membangun budaya hidup sehat.
Berdasarkan hasil disertasinya, Yayan secara resmi dinyatakan sebagai Doktor dalam Bidang Ilmu Kesehatan Masyarakat. Yayan menjadi lulusan S-3 Ilmu Kesehatan Masyarakat (IKM) tahun 2022 ke-17, lulusan S-3 IKM ke-271, dan lulusan S-3 FKM ke-351. (WR)