Pada Rabu, 21 Desember 2022, Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia (UI) melaksanakan sidang terbuka promosi doktor Ilmu Kesehatan Masyarakat (IKM) dengan promovendus Lelitasari. Bertindak sebagai Ketua Sidang sekaligus Ketua Tim Penguji adalah Prof. dra. Fatma Lestari, M.Si., Ph.D., dengan Prof. Dr. dr. L. Meily Kurniawidjaja, M.Sc., Sp.Ok., sebagai Promotor didampingi oleh Prof. Dr. dr. Sabarinah, M.Sc., dan Dr. Robiana Modjo, S.K.M., M.Kes., sebagai Ko-promotor. Sementara tim penguji terdiri dari Prof. dr. Purnawan Junadi, Ph.D.; drg. Baiduri Widanarko, M.K.K.K., Ph.D.; Dr. Lana Saria, S.Si., M.Si.; Dr. dr. Sudi Astono, M.S.; serta Dr. Ronny Pardomoan Tambunan. Pada sidang yang dilaksanakan secara virtual ini Lelitasari mempertahankan disertasi yang berjudul “Studi Pengembangan dan Implementasi Instrumen Penilaian Kinerja Manajemen Risiko Kelelahan di Perusahaan Tambang Batubara di Indonesia Tahun 2022”.
“Kelelahan dalam operasi tambang merupakan isu yang serius dan merupakan kontributor signifikan untuk terjadinya kecelakaan. Secara hukum perusahaan yang mengoperasikan tambang batubara harus mengembangkan dan mengimplementasikan strategi untuk mengendalikan setiap risiko keselamatan dan kesehatan yang berhubungan dengan kelelahan pada pekerja,” tutur Lelitasari pada pemaparan disertasinya.
Penelitian yang ia lakukan bertujuan untuk mengembangkan instrumen penilaian kinerja manajemen risiko kelelahan di perusahaan tambang batubara di Indonesia. Pendekatan studi yang digunakan merupakan gabungan antara pendekatan kualitatif untuk menemukan indikator kinerja dan kuantitatif untuk menguji validitas, reliabilitas dan kualitas instrumen penilaian kinerja manajemen risiko kelelahan di perusahaan tambang batubara. Sampel yang diambil adalah sebanyak 90 perusahaan tambang batubara yang ada di Indonesia. Penelitian ini kemudian menghasilkan instrumen penilaian kinerja manajemen risiko kelelahan di perusahaan tambang batubara yang terdiri dari 31 indikator, dengan validitas dan reliabilitas instrumen sudah memenuhi persyaratan.
Hasil analisis kurva ROC diperoleh cut off point 73 dan AUC 71,3% yang artinya skor kinerja Manajemen Risiko Kelelahan (MRK) memiliki kekuatan prediksi sedang untuk terjadinya kecelakaan karena kelelahan. Ditemukan kinerja manajemen risiko kelelahan di perusahaan tambang batubara dengan kategori kurang baik sebanyak 45,6% dan baik sebanyak 54,4%. Kategori kinerja manajemen risiko kelelahan berkategori kurang baik paling banyak terdapat pada perusahaan yang jumlah karyawannya <1000 orang yaitu sebanyak 60,9%. Dari tipe izin perusahaan, kategori kinerja manajemen risiko kelelahan berkategori baik paling banyak ada pada perusahaan dengan tipe izin IUJP yaitu sebanyak 80 % dan kategori kurang baik paling banyak pada perusahaan dengan tipe izin IUP Operasi Produksi yaitu sebanyak 73,7%. Ditemukan adanya hubungan kinerja manajemen risiko kelelahan dengan jumlah karyawan dan tipe izin perusahaan.
Melalui hasil penelitian tersebut, diharapkan Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia dan perusahaan tambang batubara di Indonesia dapat menggunakan instrumen penilaian kinerja manajemen risiko kelelahan untuk menilai, monitoring dan evaluasi kinerja manajemen risiko kelelahan di perusahaan tambang batubara.
Berdasarkan hasil disertasinya tersebut, Lelitasari berhasil dinyatakan lulus menjadi Doktor dalam bidang Ilmu Kesehatan Masyarakat. Lelitasari merupakan lulusan Program Studi Doktor Ilmu Kesehatan Masyarakat yang ke-276 dan lulusan Program Studi Doktor di FKM UI yang ke-356. (wrk)