Dosen FKM UI Raih Gelar Doktor di Bidang Ilmu Administrasi dengan Predikat Cumlaude

Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia (UI) kembali menambah jumlah Doktor dalam jajaran dosen di fakultasnya. Dosen Departemen Administrasi dan Kebijakan Kesehatan (AKK) Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia resmi meraih gelar Doktor di Bidang Ilmu Administrasi pada Rabu, 6 Juli 2022. Dosen tersebut adalah Dr. drg. Masyitoh, M.A.R.S., dengan judul disertasi “Pengaruh Konteks Sistem, Driver, dan Proses Kolaborasi terhadap Output Kerja Sama Operasional (KSO) pada Rumah Sakit Daerah (RSD) Berstatus Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) di Indonesia”.

Dr. Masyitoh ditemani oleh Prof. Dr. Eko Prasojo, Mag. Rer. Publ., selaku promotor dan Prof. Dr. Amy Yayuk Sri Rahayu, M.Si., selaku kopromotor dalam menyusun disertasinya sejak tahun 2018. Turut hadir sebagai dewan penguji dalam promosi doktor drg. Masyitoh adalah 5 dosen dan guru besar dari Fakultas Ilmu Administrasi dan Fakultas Kesehatan Masyarakat. Ke-5 dosen dan guru besar tersebut adalah Prof. Dr. Irfan Ridwan Maksum, M.Si.; Dr. Drs. Pantius Drahen Soeling, M.Si.; Dr. phil. Reza Fathurrahman M.P.P.; Dr. dr. Slamet R. Yuwono, DTM&H, M.A.R.S., M.Kes.; dan Prof. dr. Amal C. Sjaaf, S.K.M., Dr.PH. Sebagai bentuk dukungan, turut hadir pula Dekan FKM UI, Prof. dr. Mondastri Korib Sudaryo, M.S., D.Sc., secara daring.

Melalui disertasinya, Dr. Masyitoh membawa keresahan mengenai kesenjangan akses dan kualitas pelayanan yang diakibatkan oleh tingginya kompleksitas kesehatan. Untuk mengatasi hal tersebut, Dr. Masyitoh merasa bahwa pendekatan public private partnership (PPP) adalah bentuk kolaborasi yang mampu mengatasi kesenjangan yang ada. Model ini banyak berkembang pada Rumah Sakit Daerah (RSD) dalam bentuk Kerja Sama Operasional (KSO) hemodialisis. Oleh karena itu, penelitian yang Dr. Masyitoh lakukan bertujuan untuk menganalisis faktor determinan tata kelola kolaborasi dalam kerja sama operasional (KSO) hemodialisis. Hasilnya menunjukkan bahwa konteks sistem mempengaruhi driver dan driver mempengaruhi proses kolaborasi. Proses kolaborasi ini kemudian mempengaruhi hasil.

Pendekatan yang Dr. Masyitoh lakukan disambut baik oleh para dewan penguji karena tidak banyak peneliti yang menggunakan pendekatan administrasi publik untuk kesehatan. Pendekatan ini dinilai unik dan memilki daya novelty yang cukup tinggi. Agar penelitian ini dapat bermanfaat lebih luas, beberapa dewan penguji menyarankan agar penelitian ini tidak selesai di promosi doktor, namun juga diterapkan secara langsung di Rumah Sakit Daerah maupun sektor kesehatan lainnya di Indonesia.

Penelitian yang Dr. Masyitoh lakukan sukses membuatnya lulus dari program studi S-3 Ilmu Adminstrasi, Fakultas Ilmu Administrasi UI dengan predikat cumlaude. (BK)