Dua Mahasiswa FKM UI Raih Best Oral Presentation pada The 55th Asia Pacific Academic Consortium for Public Health 2024

Dua mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia (UI) baru saja meraih penghargaan pada konferensi internasional The 55th Asia Pacific Academic Consortium for Public Health (APACPH) 2024. Mereka adalah mahasiswa Program Studi S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat yaitu Yudha Asy’ari, S.ST. Ft., S.K.M., yang meraih 1st best oral presenter dan Ulfi Hida Zainita, S.K.M., yang meraih best oral presenter pada The 55th APACPH yang diselenggarakan pada 22 – 25 Oktober 2024 di BEXCO, Busan, Korea Selatan.


Pada presentasinya, Yudha memilih topik epidemiologi dengan judul presentasi “Analysis of the Factors Influencing Outcome in Patients with Spinal Cord Injury in Jakarta”. Penelitiannya ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang berkontribusi terhadap hasil yang lebih baik pada pasien spinal cord injury (SCI) selama rawat inap. “Cedera tulang belakang atau spinal cord injury (SCI) dapat menyebabkan morbiditas dan mortalitas. Kerusakan tersebut dapat memengaruhi aspek motorik, sensorik, mental, seksual, dan ekonomi,” tutur Yudha. Penelitiannya ini menggunakan desain penelitian cross-sectional institusional yang digunakan untuk menganalisis pasien SCI yang dirawat di Rumah Sakit Umum Fatmawati antara tahun 2020 dan 2021.


Berbagai faktor dapat memengaruhi hasil yang lebih baik bagi pasien rawat inap dengan SCI. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa usia, etiologi, dan American Spinal Injury Association (ASIA) Impairment Scale saat masuk, semuanya memiliki pengaruh yang signifikan terhadap bagaimana perubahan hasil untuk pasien SCI di Jakarta. “Untuk itu, kami menyoroti kebijakan yang dibutuhkan seperti peraturan Kementerian Kesehatan yang berkaitan dengan pencegahan penyakit menular yang dapat menyebabkan SCI oleh pemerintah agar kasus SCI tidak banyak ditemukan lagi pada pasien,” pungkas Yudha. Pada sesi presentasinya, Yudha dinilai oleh Prof. Yoon Moonsoo dari Yonsei Unviersity dan Prof. Jeffery Stephen dari Universiti Malaysia Sarawak sebagai chairperson.


Sementara Ulfi, memilih topik urban-rural environment dengan judul presentasinya “A Nationwide Study: Climate Change Prevention Behavior among Indonesian Adolescents”. Penelitian yang dilakukannya ini bertujuan untuk mengidentifikasi perilaku pencegahan perubahan iklim pada remaja Indonesia. Ulfi menyampaikan bahwa perubahan iklim berpotensi mengancam hak-hak dasar remaja Indonesia. Oleh karena itu, perilaku pencegahan perubahan iklim menjadi hal mendasar untuk melindungi kehidupan remaja di masa mendatang. Pada hasil penelitian yang dilakukan pada remaja dari wilayah Surabaya, Banjarbaru, Makassar, Kupang dan Jambi tersebut, Ulfi menyampaikan bahwa perilaku pencegahan perubahan iklim pada remaja dipengaruhi oleh tingkat pendidikan orang tua. Remaja dengan orang tua berpendidikan SMP, SMA, dan Universitas memiliki perilaku yang sangat baik dalam mencegah perubahan iklim dibandingkan dengan remaja dengan orang tua berpendidikan rendah (SD atau tidak sekolah).


“Kerja sama orang tua diperlukan untuk membudayakan perilaku pencegahan perubahan iklim di rumah sebagai pelengkap pendidikan yang diterima anak-anaknya di sekolah. Membudayakan perilaku pencegahan akan membangun lingkungan yang sehat dan aman bagi kehidupan anak-anak di masa mendatang,” tutur Ulfi. Pada sesi presentasinya, Ulfi dinilai oleh Prof. Victor Hoe dari Universiti of Malaya sebagai chairperson.


Yudha dan Ulfi berhasil terpilih menjadi best oral presentation bersaing dengan 500 orang partisipan lainnya dari berbagai negara se Asia-Pasifik, karena cara penyajian presentasi dan cara menjawab pertanyaan saat sesi tanya jawab dianggap memenuhi kriteria penilaian yang dilakukan oleh chairperson dari masing-masing topik.


Mengangkat tema “Shifting Paradigm for Future Society and Community”, The 55th APACPH 2024 bertujuan untuk membangun platform dalam mempelopori kemajuan teknologi ilmiah mutakhir seperti gene editing dan artificial intelligence, yang akan membentuk lanskap masyarakat di masa depan. Selain itu, APACPH juga aktif terlibat dan memfasilitasi diskusi mendalam tentang peran dan kontribusi penting kesehatan masyarakat serta menjajaki persiapan dan tanggung jawab yang penting untuk melatih para profesional kesehatan masyarakat yang unggul di masa depan.


Dekan FKM UI, Prof. dr. Mondastri Korib Sudaryo, M.S., D.Sc., menyambut baik dan memberikan apresiasi kepada para mahasiswa FKM UI yang berhasil membawa nama baik FKM UI di kancah internasional. “Alhamdulillah FKM UI tak hentinya berbangga atas capaian para mahasiswa. Kali ini, mahasiswa S2 K3 FKM UI, Yudha dan Ulfi yang memberikan prestasi di kancah internasional. Dengan banyaknya prestasi mahasiswa FKM di kancah internasional ini membuktikan bahwa FKM UI telah secara berkelanjutan berhasil mencapai upaya internasionalisasi,” tutur Dekan FKM UI. Dalam hal ini, Dekan FKM UI juga mengajak para mahasiswa lain untuk berperan sebagai brand ambassador yang membawa nama baik fakultas dan Indonesia di kancah nasional maupun global melalui prestasi yang dapat mereka torehkan. (wrk)