Pengumuman pemerintah pada 2 Maret 2020 perihal ditemukannya kasus Covid-19 di Indonesia, dimana pasien 01 dan 02 disebutkan berasal dari Depok, mendorong FKM UI untuk mengajak seluruh sivitas dan warga meningkatkan kewaspadaan. Dalam beberapa hari terakhir jumlah warga negara yang terkonfirmasi terjangkit Covid-19 juga terus bertambah.
Ajakan ini diwujudkan dalam penyelenggaraan Sosialisasi dan Edukasi Pencegahan dan Penanggulangan Virus Corona bagi seluruh sivitas dan warga FKM UI. Sosialisasi dan edukasi berlansung pada Selasa, 10 Maret 2020 di Ruang Promosi Doktor, Gedung G FKM UI sejak pukul 09.00 hingga 12.00. Edukasi dibawakan oleh ahli epidemiologi FKM UI, Doktor Syahrizal Syarief.
Mengawali pemaparannya Dr. Syahrizal melontarkan sejumlah pertanyaan untuk mengukur seberapa jauh pengetahuan umum sivitas dan warga FKM UI akan outbreak Covid-19. Secara umum dapat disimpulkan bahwa warga FKM UI telah cukup memahami, menunjukkan respon dan reaksi yang proporsional atas merebaknya Covid-19.
Doktor Syahrizal mengingatkan pentingnya pencegahan, melalui hal-hal diantaranya: vaksinasi, pemberian obat, menjaga dan memperkuat kekebalan tubuh, menghindari penularan dengan penggunaan masker atau mencuci dengan sabun/hand sanitzer, dan penyemprotan desinfektan untuk ruangan.
Hal penting lain yang disampaikan dan menjadi bahan diskusi antara narasumber, sivitas dan warga FKM UI yang hadir dalam kegiatan edukasi ini adalah kemampuan pengendalian virus. Pengendalian virus disebutkan Doktor Syarizal terletak pada kemampuan tracing cases. Penelusuran kasus menjadi tantangan besar di masyarakat karena gejala Covid-19 cukup sulit dibedakan dengan gelaja flu yang lain. Sehingga selain mewaspadai gejala, yang penting ditelusuri adalah apakah ada riwayat perjalanan dari affected country (negara dengan kasus Covid-19) dalam kurun 14 hari terakhir. Jika ada riwayat sebaiknya seseorang melaporkan diri ke instansi terkait. Jika melihat pengalaman negara lain maka penelusuran kasus bisa dilakukan dengan berbagai cara, baik melalui cara disinsentif seperti Singapura, maupun insentif seperti di Hubei Cina.
Pada akhir paparannya, Doktor Syahrizal menyampaikan bahwa dilain pihak kita juga perlu melihat bahwa peningkatan jumlah kasus Covid-19 menunjukkan bahwa pemerintahpun telah bekerja keras dalam respon penanganan kasus Covid-19 di Indonesia. (Sfc)