FKM UI Bekerja Sama dengan RSIA SamMarie Basra Selenggarakan Posbindu Griseta: Perkuat Deteksi Dini Penyakit Metabolik dan Edukasi Kesuburan

Depok, 3 Desember 2025 — Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia (UI) kembali memperkuat komitmennya dalam menghadirkan layanan kesehatan promotif dan preventif melalui penyelenggaraan Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu) Griseta. Bekerja sama dengan RSIA SamMarie Basra serta didukung Indofod dan Sinocare, kegiatan ini menjadi langkah strategis FKM UI dalam meningkatkan deteksi dini faktor risiko penyakit tidak menular (PTM) dan memberikan edukasi kesehatan kepada keluarga besar FKM UI.

Kegiatan dibuka dengan sambutan dari Staf Pengajar Departemen Gizi FKM UI yang merupakan penggerak dari Posbindu Griseta FKM UI, Dr. Trini Sudiarti, yang menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kolaborasi ini. “Kami harapkan Bapak Ibu dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk mendapatkan informasi terkait kesuburan langsung dari narasumber RS SamMarie. Terima kasih kepada para mahasiswa volunteer dan semua pihak yang telah berkontribusi. Ini merupakan kerja sama kedua kami dengan RS SamMarie Basra,” ujarnya. Sambutan ini sekaligus menegaskan komitmen FKM UI dalam memperluas jejaring kolaboratif untuk layanan kesehatan masyarakat.

Pada sesi pengenalan institusi, dr. Anindya Vanesha, perwakilan RSIA SamMarie Basra, memaparkan profil singkat rumah sakit. SamMarie merupakan bagian dari SamMarie Healthcare Group yang menaungi dua rumah sakit dan dua klinik, dengan layanan unggulan di bidang fertilitas serta tumbuh kembang anak. Dengan reputasi tersebut, kolaborasi ini diharapkan memberikan nilai tambah dalam edukasi kesehatan reproduksi dan metabolik di lingkungan FKM UI.

Posbindu Griseta juga menghadirkan Mini Medical Check Up yang mencakup pemeriksaan gula darah sewaktu, kolesterol, asam urat, tekanan darah, serta konsultasi kesehatan. Pemeriksaan ini memungkinkan peserta untuk mengenali kondisi kesehatan metabolik secara dini guna mencegah risiko yang lebih serius di kemudian hari.

Sesi inti kegiatan berlangsung melalui health talk bertema “Hubungan Gangguan Metabolik dan Kesuburan” yang disampaikan oleh dr. Nurhidayat Kusuma, Sp.OG, K.FER., Konsultan Fertilitas RSIA SamMarie Basra. Dalam penjelasannya, dr. Nurhidayat memaparkan bahwa gangguan metabolik merupakan sekelompok kondisi yang meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan diabetes tipe 2. “Semakin banyak bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa komponen sindrom metabolik secara langsung dapat mengganggu sistem reproduksi,” jelasnya. Ketidakseimbangan metabolik — khususnya kelebihan lemak tubuh dan disregulasi gula darah — memengaruhi berbagai proses biologis kesuburan baik pada pria maupun wanita, termasuk terganggunya ovulasi, kualitas sperma, dan keseimbangan hormonal.

Dalam membahas penatalaksanaan, dr. Nurhidayat menekankan bahwa perubahan gaya hidup merupakan intervensi lini pertama yang paling efektif, seperti penurunan berat badan dan pengaturan pola makan. Selain itu, terapi medis juga dapat membantu, misalnya penggunaan obat peningkat sensitivitas insulin pada pasien PCOS atau diabetes, serta terapi hormonal untuk induksi ovulasi. “Pengendalian gula darah dan tekanan darah yang ketat sangat penting,” tambah dr. Nurhidayat. Ia juga menyebutkan bahwa pemberian suplemen — seperti asam folat dan vitamin D — dapat menunjang fungsi reproduksi dan kesehatan metabolik secara keseluruhan.

Menutup paparannya, dr. Nurhidayat menegaskan bahwa gangguan metabolik bukan hanya persoalan kardiovaskular. “Ini adalah penyebab utama infertilitas pada kedua jenis kelamin. Intervensi dini dalam mengatasi obesitas, resistensi insulin, dan dislipidemia sebelum atau selama upaya kehamilan sangat penting untuk meningkatkan peluang kehamilan dan mengurangi risiko komplikasi,” tegasnya.

Melalui penyelenggaraan Posbindu Griseta ini, FKM UI kembali mengukuhkan perannya sebagai institusi yang mengedepankan kesehatan masyarakat berbasis pencegahan dan edukasi. Kolaborasi berkelanjutan dengan RSIA SamMarie Basra diharapkan dapat memperluas dampak layanan kesehatan promotif, memperkuat literasi kesehatan reproduksi dan metabolik, serta menumbuhkan budaya hidup sehat di lingkungan kampus dan masyarakat luas. (wrk)