FKM UI Bekerja sama dengan Yayasan Astra Honda Motor Kukuhkan Komitmen Bangun Kesadaran Keselamatan Berkendara Lewat Penandatanganan MoU

Kecelakaan lalu lintas tetap menjadi tantangan besar bagi kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. WHO mencatat sekitar 1,19 juta kematian dan 20–50 juta cedera nonfatal setiap tahunnya akibat kecelakaan ini. Di Indonesia, jumlah kecelakaan terus meningkat dalam lima tahun terakhir, dengan lebih dari 152.000 kasus dan 27.000 kematian pada 2024, menurut data Korlantas. Kondisi ini menegaskan pentingnya upaya kolektif lintas sektor untuk menumbuhkan budaya keselamatan berkendara.

Sebagai bentuk komitmen dalam mendorong budaya tersebut, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) dan Yayasan Astra Honda Motor resmi menjalin kerja sama pada Selasa, 24 Juni 2025, di Makara Art Center UI. Penandatanganan nota kesepahaman dilakukan oleh Dekan FKM UI, Prof. dr. Mondastri Korib Sudaryo, M.S., D.Sc., dan Ketua Yayasan Astra Honda Motor, Ahmad Muhibbuddin. Kerja sama ini menjadi awal pengembangan program edukasi, riset, serta penguatan jejaring promotor keselamatan berkendara di lingkungan kampus dan masyarakat luas. Sebagai simbol dimulainya kolaborasi, dilakukan pemukulan gong oleh Wakil Rektor Bidang Infrastruktur dan Fasilitas, Agus Setiawan, S.Kp., M.M., D.N., serta pemberian jaket kepada sepuluh agen keselamatan berkendara terpilih yang akan berperan sebagai duta keselamatan di lingkungan Universitas Indonesia.

Kegiatan ini menjadi pembuka rangkaian Talkshow ExpoSURE! yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Program Studi K3 FKM UI dalam rangka Occupational Health Safety (OHS) Expo 16. Mengusung tema “Making Sure with ExpoSURE!: How People Get Used to Safety Culture by #SafeRideWithPride”, kegiatan ini bertujuan membentuk pola pikir baru yang menjadikan keselamatan berkendara sebagai bagian penting dari gaya hidup, khususnya di kalangan sivitas akademika UI. Acara juga dimeriahkan dengan penampilan tarian tradisional Tatranesa dari mahasiswa FKM UI.

Agus Setiawan, S.Kp., M.M., D.N. dalam sambutannya, menekankan pentingnya Universitas Indonesia menjadi role model dalam membangun peradaban yang salah satunya tercermin dari bagaimana masyarakatnya berlalu lintas. “UI adalah miniatur Indonesia. Menjamin keamanan, keselamatan, dan kesehatan sivitas akademika merupakan tanggung jawab utama kami. Oleh karena itu, kampanye keselamatan berkendara menjadi sangat penting, terutama mengingat masih tingginya angka kecelakaan kendaraan bermotor di lingkungan UI, khususnya di masa perkuliahan aktif,” tegasnya.

Senada dengan hal tersebut, Prof. Mondastri menyampaikan bahwa ExpoSURE! bukan sekadar forum diskusi, melainkan sebuah langkah awal menuju kolaborasi jangka panjang dalam membangun kesadaran akan pentingnya keselamatan di jalan raya. “Kami memandang keselamatan berkendara sebagai bagian integral dari ilmu keselamatan kerja yang menjadi bidang kajian utama FKM UI. Kegiatan ini adalah momen berharga untuk memperluas edukasi, membentuk kebiasaan, dan menyusun langkah strategis melalui riset serta kerja sama lintas sektor,” ungkap Prof. Mondastri.

Komitmen untuk membangun budaya keselamatan berkendara juga diperkuat dukungan dari Yayasan Astra Honda Motor (YAHM). Ahmad Muhibbuddin, menyampaikan bahwa pihaknya telah lama berfokus pada edukasi keselamatan berkendara, salah satunya melalui pengembangan instruktur dan aktivis keselamatan berkendara di berbagai jenjang pendidikan. “Kami percaya generasi muda memiliki peran sentral dalam menciptakan budaya keselamatan. Memiliki hampir 200 instruktur, kami terus berupaya menggandeng institusi pendidikan dan kepolisian untuk membangun gerakan nasional yang menyeluruh,” jelas Ahmad.

Pada Talkshow ExpoSURE!  yang dimoderatori oleh Sarah Sentoso, B.Com., MPA., (Putri Indonesia DKI Jakarta 3 Tahun 2025), hadir sejumlah narasumber lintas sektor yang berpengalaman dalam isu keselamatan berkendara.

Mila Tejamaya, S.Si., M.O.H.S., Ph.D., Direktur Kesejahteraan Kampus UI, menekankan pentingnya penguatan nilai-nilai keselamatan dari orang dewasa, baik di lingkungan kampus maupun keluarga. Hal ini diamini oleh Prof. Dr. Guritnaningsih, Psikolog, ahli psikologi lalu lintas. Sementara itu, Prof. Dr. dr. Zulkifli Djunaidi, M.App.Sc., Guru Besar K3 FKM UI, menyoroti pentingnya menanamkan nilai-nilai kehidupan sebagai fondasi budaya keselamatan berkendara. “Kita perlu menanamkan bahwa berkendara dengan selamat adalah sebuah prestasi dan pencapaian. Nilai-nilai kebanggaan inilah yang harus dibangun agar keselamatan tidak dianggap sebagai beban, tetapi sebagai bagian dari gaya hidup,” tuturnya. Brigjen Pol. Dr. Bakharuddin Muhammad Syah, S.J., S.IK., M.Si., Direktur Keamanan dan Keselamatan Korlantas Polripun hadir dan memperkuat pentingnya sinergi antarlembaga dalam membangun budaya keselamatan lalu lintas yang menyeluruh dan berkelanjutan.

Penerapan manajemen risiko di jalan raya mengacu pada konsep 3E: Engineering, Education, dan Enforcement. AspekEngineering mencakup pembuatan peta risiko (risk mapping) berdasarkan faktor seperti waktu lalu lintas, kondisi lingkungan jalan, dan lokasi fasilitas publik, yang kemudian dijadikan dasar untuk pemasangan rambu-rambu dan alat pemantau seperti CCTV. Sementara itu, Education berfokus pada edukasi keselamatan berkendara melalui sekolah, penyedia jasa transportasi, media sosial, dan saluran lainnya guna menanamkan kesadaran sejak dini. Adapun Enforcement mencakup dua pendekatan, yaitu penegakan hukum (law enforcement) yang konsisten oleh aparat serta penegakan sosial (social enforcement) yang bertujuan mengubah perilaku berkendara buruk melalui tekanan sosial, misalnya pemberian label atau hukuman sosial yang bersifat memalukan.

Upaya membangun sistem keselamatan yang komprehensif diperkuat melalui penandatanganan nota kesepahaman dan ExpoSURE! FKM UI, Yayasan Astra Honda Motor, dan para mitra menegaskan komitmen untuk menumbuhkan budaya berkendara yang aman dan berkelanjutan, serta mendorong keselamatan menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat. (DFD).