Masalah gizi khususnya stunting atau pendek, merupakan gangguan pertumbuhan pada anak yang terjadi pada 1000 Hari Pertama Kehidupannya, yakni sejak di dalam kandungan hingga anak berusia 2 tahun. Sayangnya, intervensi pada ibu hamil dan anak di bawah usia dua tahun (baduta) ini kerap kali terlambat, terlebih jika ibu hamil sudah terlanjur mengalami anemia dan anak telah lebih dari 1 kali (bulan) tidak mengalami penambahan berat badan. Tanpa intervensi yang sesuai, stunting dapat menyebabkan beragam dampak negatif tidak hanya dalam jangka pendek, namun juga jangka panjang, dari tingkat individu, hingga masyarakat dalam kesatuan suatu negara, mulai dari mudahnya terserang penyakit hingga hilangnya produktivitas dan rendahnya daya saing. Untuk itu, tindakan pencegahan atau intervensi yang lebih ke hulu menjadi hal yang sangat penting.
Sebagai ibu kota negara dengan status sosial ekonomi penduduk yang semakin membaik, DKI Jakarta ternyata masih belum terlepas dari masalah stunting. Berdasarkan Studi Status Gizi Balita di Indonesia Tahun 2019, prevalensi stunting di Jakarta masih mencapai 19,9% dan angka tertinggi berada di Kabupaten Kepulauan Seribu, khususnya Kelurahan Pulau Panggang. Bupati Kepulauan Seribupun pada tahun 2019 menegaskan pentingnya upaya untuk memfokuskan perhatian pada tingginya angka pernikahan dini pada remaja Kepulauan Seribu yang menjadi salah satu faktor risiko terjadinya stunting.
Pada Selasa, 6 September 2022, dilaksanakan kegiatan Pengabdian Masyarakat yang diketuai oleh Nurul Dina Rahmawati, S.Gz., M.Sc., dari Departemen Gizi, Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia (UI). Kegiatan yang mengusung tema “Ruang Remaja (Teen Room): Inovasi Upaya Peningkatan Kesehatan, Gizi, dan Produktivitas Remaja di Kepulauan Seribu Tahun 2022″ ini dilaksanakan di SMAN 69 Jakarta, Pulau Pramuka, Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu. Kegiatan ini dihadiri oleh 28 siswa yang berasal dari beragam kelompok kegiatan kesiswaan, mulai dari Ketua dan Wakil Ketua Osis hingga Dewan Ambalan Pramuka.
Disambut oleh Kepala SMAN 69 Jakarta, Bapak Sugeng Wibowo dan dibuka oleh Wakil Dekan FKM UI, Dr. Ir. Asih Setiarini, M.Sc., kegiatan edukasi pada remaja ini didukung oleh 2 (dua) jenis media edukasi sekaligus, yakni Online Games berbasis android dan Modul Remaja Sehat. Online Games yang bernama “Nutrition Impact” berhasil meraih perhatian dan apresiasi dari para siswa. Animasi dan alur cerita yang menarik membuat para siswa senang memainkan permainan ini mesti tanpa sadar, untuk memenuhi target yang ditetapkan agar dapat naik level, informasi mengenai gizi dan kesehatan sarat terkandung di dalam setiap level permainannyaUntuk melengkapi pemahaman pada siswa mengenai gizi dan kesehatan yang digamifikasi, Modul Remaja Sehat hadir mendampingi dengan beragam informasi yang valid sesuai hasil penelitian ilmiah. Modul ini tidak hanya membahas mengenai anemia pada remaja, namun juga mengenai pernikahan dini, gizi seimbang, dan gaya hidup sehat untuk remaja.
Kegiatan ini dilakukan secara bauran, yakni luring pada tanggal 6 September 2022, dilanjutkan dengan 2 kali pertemuan daring melalui zoom untuk memantapkan pemahaman para siswa mengenai gizi dan kesehatan pada remaja. Pada akhirnya, kegiatan ini diharapkan mampu meningkatkan tidak hanya pengetahuan, namun juga sikap dan perilaku remaja dalam rangka peningkatan prestasi dan produktivitas menjadi generasi penerus Indonesia yang berdaya saing. (ND)