FKM UI dan Leiden University Medical Center Gelar Kuliah Umum “The Essential Role of Primary Care for Effective Population Health Management”

Depok, 9 Oktober 2025 – Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia (UI) terus memperkuat perannya sebagai pusat keilmuan yang aktif membangun jejaring global. Sebagai bagian dari upaya tersebut, FKM UI bekerja sama dengan Leiden University Medical Center (LUMC), Belanda, menyelenggarakan guest lecture bertajuk “The Essential Role of Primary Care for Effective Population Health Management” pada Kamis, 9 Oktober 2025 di Ruang Promosi Doktor, FKM UI Depok.

Kegiatan ini menghadirkan dua narasumber utama dari LUMC, yaitu Prof. dr. Marc Bruijnzeels, Ph.D., Professor of Population Health Management sekaligus Educational Director Master Population Health Management, dan Dr. Martijn Sijboom, Ph.D., Assistant Professor Population Health Management. Kuliah umum ini dimoderatori oleh dr. Fathimah Sulistyowati Sigit, M.Res., Ph.D., Ketua Departemen Gizi FKM UI, serta dibuka oleh Prof. Indri Hapsari Susilowati, S.K.M., M.K.K.K., Ph.D., Manajer Kerja Sama, Hubungan Alumni, dan Ventura FKM UI.

Dalam sambutannya, Prof. Indri menyampaikan apresiasi terhadap kehadiran para narasumber dari LUMC dan menegaskan pentingnya kegiatan akademik lintas negara dalam memperkaya perspektif keilmuan di bidang kesehatan masyarakat.

“Topik kuliah umum ini sangat relevan di tengah tantangan sistem kesehatan global yang menuntut pelayanan yang tidak hanya adil dan mudah diakses, tetapi juga bersifat promotif, preventif, dan berkelanjutan. Dalam konteks tersebut, pelayanan kesehatan primer menjadi fondasi utama dalam menjaga kesehatan masyarakat dan meningkatkan kesejahteraan populasi. FKM UI berkomitmen untuk menjadi ruang dialog ilmiah yang menjembatani ilmu, kebijakan, dan praktik kesehatan masyarakat. Melalui kuliah ini, kami berharap dapat memperdalam pemahaman mengenai bagaimana sistem pelayanan primer yang kuat dapat memperkuat pengelolaan kesehatan populasi dan mengurangi kesenjangan kesehatan. Kami mengundang seluruh peserta untuk berpartisipasi aktif, bertanya, dan berdiskusi agar sesi ini menjadi ajang pertukaran ilmu yang bermanfaat bagi pengembangan kesehatan masyarakat di Indonesia maupun di tingkat global,” ujar Prof. Indri.

Dalam paparannya yang berjudul “Exploring the Essential Role of Primary Care for Effective Population Health Management”, Prof. Marc Bruijnzeels mengawali dengan memperkenalkan sistem layanan kesehatan di Belanda yang menempatkan primary care sebagai fondasi utama dalam sistem kesehatan nasional. Ia menekankan bahwa pelayanan kesehatan primer berperan krusial dalam memastikan akses, kontinuitas, dan efektivitas layanan bagi seluruh penduduk.

Lebih lanjut, Prof. Marc Bruijnzeels menyoroti perubahan epidemiologi dan meningkatnya kompleksitas penyakit kronis, terutama di negara-negara berkembang yang mengalami transisi menuju populasi menua. Ia menekankan bahwa sistem kesehatan saat ini sering kali bekerja dalam silo atau terfragmentasi, sehingga tidak mampu memberikan dampak optimal terhadap kesehatan populasi. Untuk itu, dibutuhkan pendekatan baru yang berfokus pada nilai (value-based healthcare) dan manajemen kesehatan populasi (Population Health Management/PHM).

Konsep PHM dijelaskan sebagai pendekatan yang berpusat pada manusia (people-centered), berbasis data, dan bersifat proaktif untuk mengelola kesehatan kelompok masyarakat tertentu dengan mempertimbangkan faktor sosial dan determinan kesehatan. Dalam model ini, populasi dikelompokkan berdasarkan tingkat risiko, kebutuhan, dan potensi dampak intervensi. Melalui cara ini, sumber daya kesehatan dapat dialokasikan lebih efisien dan intervensi dilakukan lebih tepat sasaran. “Primary care merupakan titik awal sekaligus penghubung antara masyarakat dan sistem kesehatan. Pendekatan berbasis populasi memungkinkan kita menargetkan intervensi yang tepat untuk kelompok yang tepat pada waktu yang tepat,” jelasnya.

Sementara itu, Dr. Martijn Sijboom menyoroti tantangan kompleks yang dihadapi sistem kesehatan modern, baik di Belanda maupun di Indonesia, seperti perubahan demografi, peningkatan penyakit tidak menular (PTM), serta keterbatasan sumber daya. Ia menegaskan pentingnya kolaborasi interprofesional dan interdisipliner untuk menjawab tantangan tersebut.

“Tidak semua masalah kesehatan bisa diselesaikan oleh dokter semata. Pendekatan interdisipliner—melibatkan berbagai bidang ilmu dan tenaga profesional kesehatan—merupakan kunci dalam mengelola kesehatan populasi secara efektif,” ujar Dr. Martijn Sijboom.

Melalui kuliah umum ini, peserta diajak memahami konsep Population Health Management (PHM), yaitu pendekatan yang berpusat pada masyarakat (people-centered), berbasis data (data-driven), dan bersifat proaktif untuk meningkatkan kesejahteraan populasi secara menyeluruh. Materi yang dibahas mencakup siklus PHM—mulai dari identifikasi populasi, penilaian risiko, segmentasi, hingga perancangan intervensi dan evaluasi berkelanjutan.

Kegiatan ini juga menyoroti relevansi penerapan Population Health Management di Indonesia, khususnya dalam penguatan sistem layanan primer untuk pencegahan dan pengendalian penyakit kronis seperti diabetes dan hipertensi. Para narasumber memaparkan hasil riset mereka yang menunjukkan bahwa perbaikan kualitas pelayanan primer dapat memberikan dampak signifikan terhadap efektivitas sistem kesehatan secara keseluruhan.

Kuliah umum ini diikuti oleh sivitas akademika FKM UI, termasuk mahasiswa, dosen, dan peneliti, yang antusias berdiskusi mengenai peluang penerapan PHM di konteks lokal Indonesia.

Melalui penyelenggaraan guest lecture ini, FKM UI menegaskan komitmennya dalam memperluas kerja sama akademik di lingkup global serta memperkaya wawasan keilmuan sivitas akademika dalam upaya mewujudkan sistem kesehatan yang lebih efektif, berkeadilan, dan berorientasi pada masyarakat. (wrk)