Pada Selasa, 20 Mei 2025, Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia (UI) kembali memperkuat posisinya sebagai pelopor riset kesehatan masyarakat berbasis teknologi dengan menjalin kerja sama strategis bersama PT PathGen Diagnostik Teknologi, perusahaan riset biomolekuler yang berfokus pada pengembangan teknologi diagnostik berbasis precision medicine di Indonesia. Penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dilakukan langsung oleh Dekan FKM UI, Prof. dr. Mondastri Korib Sudaryo, M.S., D.Sc., di Gedung A Rumpun Ilmu Kesehatan UI, Depok, dan turut dihadiri oleh jajaran pimpinan dari kedua institusi.
Dalam sambutannya, Prof. Mondastri menyampaikan apresiasi atas terjalinnya kolaborasi ini. “Ini merupakan momen penting bagi FKM UI dan PathGen karena membuka peluang pengembangan riset dan inovasi yang semakin relevan dengan isu-isu kesehatan masyarakat. Kami sangat berterima kasih kepada PathGen yang telah bersedia menjadi mitra strategis,” ujar Prof. Mondastri, Dekan FKM UI. Prof. Mondastri juga menekankan pentingnya membangun kolaborasi multipihak untuk memperkuat kapasitas riset. PathGen memiliki bidang riset yang sangat bersinggungan dengan kesehatan masyarakat. Selain itu, Prof. Mondastri juga menekankan bahwa FKM UI terus mendorong kolaborasi dengan berbagai pihak, seperti BRIN dan I3L, untuk memperkuat ekosistem riset yang aplikatif dan berdampak luas.
Chief Business Officer PT PathGen Diagnostik Teknologi, dr. Prio Wibisono, memperkenalkan PathGen sebagai startup yang lahir dari University of Glasgow dan kini berkembang sebagai perusahaan riset inovatif di bidang diagnostik molekuler. PT PathGen Diagnostik Teknologi adalah perusahaan riset kesehatan inovatif yang berfokus pada penyediaan solusi diagnostik molekuler dengan biaya terjangkau, khususnya untuk penyakit tidak menular seperti kanker. “Berawal dari inisiatif kolaboratif dengan Universitas Glasgow, PathGen kini mengembangkan empat pilar utama: layanan diagnostik dan skrining kanker, layanan klinis, digital pathology berbasis kecerdasan buatan, serta dukungan riset akademik,” jelas dr. Prio.
Melalui pendekatan teknologi mutakhir seperti multiomics, CRISPR, dan digital pathology, PathGen berkomitmen untuk mewujudkan pemerataan akses terhadap precision medicine di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah, termasuk Indonesia. Selain itu, perusahaan ini aktif menjembatani kolaborasi antara akademisi, rumah sakit, industri, dan pemerintah dalam mendorong inovasi dan kapasitasi riset biomolekuler yang aplikatif. Kolaborasi dengan FKM UI berfokus pada penguatan aspek riset. “Kami ingin mendorong agar hasil riset akademik di Indonesia dapat dirangkai secara aplikatif dan berdampak nyata,” tambah dr. Prio.
Marketing and Project Management Officer PathGen, Sulthan Rafii, S.Si., menambahkan bahwa kerja sama ini sejatinya telah berlangsung sejak lama secara informal. Salah satunya adalah studi bersama Prof. Doni Hikmat Ramdan, S.K.M., M.K.K.K., Ph.D., Manajer Riset dan Pengabdian Masyarakat FKM UI, terkait dampak dehidrasi akut pada pekerja yang terpajan panas ekstrem, dengan pendekatan genomic untuk mengidentifikasi mutasi gen yang berperan dalam transport ion dan cairan tubuh. Tak hanya itu, PathGen juga terlibat dalam pengembangan riset berbasis AI, seperti pengingat postur tubuh yang buruk, serta studi molekuler terkait stunting melalui analisis DNA dari sampel saliva. “Kami berharap dapat menemukan molecular marker sebagai prediktor dini risiko stunting, sehingga intervensi dapat dilakukan lebih cepat dan tepat sasaran,” ujar Sulthan.
Ke depan, langkah konkret yang akan dilakukan antara FKM UI dan PathGen adalah menyelenggarakan kuliah umum atau seminar secara daring maupun luring. Wakil Dekan Bidang Pendidikan, Penelitian, dan Kemahasiswaan FKM UI, Dr. Ir. Asih Setiarini, M.Sc., juga menyampaikan bahwa FKM UI memiliki 10 pusat kajian dan berbagai program studi yang potensial untuk mendukung riset kolaboratif ini. “Kami memiliki forum seminar online berseri yang dapat menjadi wadah untuk berbagi pengetahuan bersama PathGen. Semoga ini menjadi awal dari banyak kolaborasi yang bermanfaat,” tuturnya.
Menanggapi peluang kolaborasi ke depan, Ketua Departemen Kesehatan Lingkungan FKM UI, Dr. Zakianis, S.K.M., M.K.M., juga menyampaikan gagasannya terkait potensi pemanfaatan AI untuk memprediksi jumlah dan komposisi timbulan sampah di suatu wilayah, misalnya berdasarkan jumlah penduduk dan variabel lingkungan lainnya. Menurutnya, pendekatan ini sangat bermanfaat untuk mendukung perencanaan pengelolaan sampah yang lebih akurat dan efisien, dengan catatan ketersediaan data yang lengkap menjadi kunci sukses implementasi teknologi tersebut. Ia berharap kerja sama ini juga membuka peluang riset lanjutan di bidang kesehatan lingkungan berbasis data dan teknologi.
Turut hadir dalam kegiatan ini jajaran pimpinan FKM UI lainnya, yaitu dan Dr. Laila Fitria, S.K.M., M.K.M. (Manajer Pendidikan) dan Abdul Kadir, S.K.M., M.Sc. (Kaprodi S1 K3). Sementara dari pihak PathGen hadir Nindya Indah Damayanti, S.Farm. (Head of Director Office), Nur Prasetya Mulya (Management Administrative Officer), dan Randi Alexander P., Amd.A.K. (Marketing Officer).
Melalui kerja sama ini, FKM UI dan PathGen berharap dapat mendorong kemajuan riset kesehatan masyarakat berbasis bioteknologi yang aplikatif, serta memperluas dampak inovasi hingga ke tingkat kebijakan dan pelayanan masyarakat secara nyata. (DFD)