FKM UI dan Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara Jalin Kerja Sama Strategis Tangani Isu Kesehatan Masyarakat dan Stunting

Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia (UI) resmi menjalin kerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) dalam rangka memperkuat upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat, khususnya dalam penanganan stunting dan pengembangan kapasitas layanan kesehatan. Pertemuan dan penandatanganan perjanjian kerja sama berlangsung pada Senin, 26 Mei 2025, dengan dihadiri oleh jajaran pimpinan FKM UI dan Pemerintah Kabupaten PPU.

Dari FKM UI hadir Dekan Prof. dr. Mondastri K. Sudaryo, M.S., D.Sc., beserta para Wakil Dekan, para manajer, ketua dan sekretaris program studi, serta guru besar dan Ketua Stunting Resource Center (SRC). Sementara dari pihak PPU, hadir langsung Bupati, H. Mudyat Noor, S.Hut.; Kepala Dinas Kesehatan Dr. Jansje Grace Makisurat, S.H.; Direktur RSUD Ratu Aji Putri Botung, Dr. Lukasiwan Eddy Saputro, dan jajaran terkait lainnya. Dalam sambutannya, Dekan FKM UI menyampaikan komitmen UI untuk memberikan kontribusi nyata dalam bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat demi menjawab berbagai tantangan kesehatan di daerah.

Kerja sama ini dituangkan dalam dua perjanjian penting: pertama, Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara FKM UI dan Pemerintah Kabupaten PPU yang mencakup pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi serta pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi; kedua, PKS dengan Dinas Kesehatan PPU yang lebih spesifik menyasar penanganan stunting, peningkatan kapasitas tenaga kesehatan, promosi kesehatan, riset bersama, pengembangan sistem informasi kesehatan, serta konsep Sister Hospital.

Dalam dialog, Bupati Mudyat Noor menekankan pentingnya masukan strategis dari FKM UI untuk membenahi layanan dasar seperti kesehatan dan pendidikan, terutama di tengah tingginya angka stunting (21%) yang banyak ditemukan di wilayah pesisir dengan sanitasi buruk dan prevalensi pernikahan dini. Kepala Dinas Kesehatan PPU, Dr. Grace, menambahkan bahwa mereka sangat membutuhkan riset yang mampu mengidentifikasi akar masalah serta edukasi dan pemberdayaan masyarakat. Menanggapi hal ini, Ketua Stunting Resource Center FKM UI, Prof. dr. Endang L. Achadi, M.P.H., Dr.PH., menyampaikan kesiapan FKM UI untuk membantu memberikan pelatihan, seminar, hingga asistensi teknis di berbagai lini, mengingat kompleksitas stunting yang menyentuh ranah gizi, sanitasi, perilaku, dan budaya. Prof. Endang juga menyampaikan bahwa SRC telah memiliki pengalaman melakukan pelatihan dalam tiga area yaitu stunting, anemia pada ibu hamil, serta pemberian makan pada bayi dan anak.

Stunting memang permasalahan kompleks yang tidak hanya berbicara tentang permasalahan kesehatan. Banyak penyebab stunting yang berkaitan dengan perilaku, contohnya pasangan pernikahan usia dini, ini menjadi permasalahan besar yang akan berisiko pada kelahiran bayi dengan berat badan lebih rendah, ASI tidak eksklusif, dan pemberian MPASI yang jumlah dan nutrisinya tidak adekuat. Semua ini harus diperhatikan. Kami melakukan pelatihan untuk tenaga kesehatan dengan harapan mereka dapat melakukan edukasi bagi kader dan masyarakat,” tutur Prof. Endang.

Kolaborasi ini menjadi langkah awal yang sinergis untuk membangun sistem kesehatan daerah yang lebih kuat dan responsif. Diharapkan, upaya bersama ini dapat menciptakan perubahan yang signifikan bagi masyarakat Penajam Paser Utara, sekaligus menjadi model kolaborasi universitas dengan pemerintah daerah dalam menangani isu kesehatan masyarakat secara komprehensif dan berkelanjutan. (wrk)