FKM UI dan Yayasan Astra Honda Motor Gaungkan Budaya Keselamatan Berkendara Lewat Kreativitas Generasi Muda

Depok, 29 September 2025 – Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia (UI) melalui Program Studi S1 Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) bekerja sama dengan Yayasan Astra Honda Motor (AHM) menggelar Awarding Short Movie Contest and TikTok Challenge dalam rangkaian Occupational Health and Safety (OHS) Expo 16. Diselenggarakan di Balai Sidang UI, acara ini dihadiri oleh Wakil Dekan Bidang Pendidikan, Penelitian, dan Kemahasiswaan FKM UI, Dr. Ir. Asih Setirini, M.Sc.; Ketua Departemen K3 FKM UI, drg. Baiduri Widanarko, M.K.K.K., Ph.D.; Sekretaris Departemen K3 FKM UI, Dr. Hendra, S.K.M., M.K.K.K.; Ketua Program Studi S1 K3, Abdul Kadir, M.Sc., para dosen Departemen K3, serta Ketua Yayasan Astra Honda Motor, Ahmad Muhibbuddin dan jajarannya.

Kegiatan ini bertujuan memberikan penghargaan kepada peserta yang telah menjadi agen perubahan melalui karya-karya kreatif yang lahir dari kompetisi. Sebanyak 201 karya dari 201 peserta berhasil dihimpun melalui kompetisi ini, menegaskan bahwa kampanye keselamatan berkendara dapat dikemas secara menarik, relevan, dan dekat dengan generasi muda.

Dalam sambutannya, Abdul Kadir, M.Sc., Kaprodi S1 K3 FKM UI, menekankan pentingnya peran mahasiswa dan masyarakat dalam mengampanyekan budaya berkendara aman. “Kolaborasi antara Departemen K3 FKM UI bersama Yayasan Astra Honda Motor ini menjadi bukti nyata kepedulian kita untuk menanamkan budaya keselamatan. Safety riding bukan sekadar keterampilan, tetapi juga tanggung jawab sosial yang harus ditumbuhkan sejak dini,” ujarnya. Ia juga menyampaikan apresiasi kepada Yayasan AHM dan OHSC FKM UI selaku panitia.

Senada dengan Abdul Kadir, Ahmad Muhibbuddin, Ketua Yayasan AHM, menegaskan komitmen AHM untuk terus berinovasi dalam kampanye keselamatan berkendara. “Yayasan Astra Honda Motor memiliki komitmen kuat terhadap keselamatan berkendara. Komitmen ini terus kami evaluasi agar tetap relevan, mulai dari kampanye sederhana di jalan raya hingga bertransformasi ke bentuk yang lebih kreatif dan dekat dengan generasi muda, seperti kompetisi film pendek dan lomba digital melalui platform media sosial. Kerja sama dengan Universitas Indonesia khususnya Departemen K3 FKM UI melalui kompetisi ini adalah upaya kami membangun budaya keselamatan berkendara dengan cara yang inspiratif. Kreativitas mahasiswa dan para peserta menjadi jembatan agar pesan keselamatan dapat diterima dan disebarkan secara lebih luas ke masyarakat,” jelasnya. Ia juga berharap kerja sama dengan FKM UI dapat melahirkan agen-agen muda keselamatan berkendara di Indonesia.

Apresiasi juga disampaikan oleh Dr. Ir. Asih Setiarini, M.Sc., Wakil Dekan Bidang Pendidikan, Penelitian, dan Kemahasiswaan FKM UI. “Kegiatan ini bukan hanya wadah kreativitas, tetapi juga ruang untuk menumbuhkan kesadaran kolektif akan pentingnya keselamatan berkendara. Dengan tingginya jumlah pengendara di Indonesia, etika dan keselamatan harus menjadi prioritas demi keamanan bersama,” tuturnya. Ia juga mengapresiasi penyelenggaraan donor darah yang melengkapi kegiatan Awarding Short Movie Contest and TikTok Challenge dengan wujud kepedulian sosial.

Sebelum mengumumkan para pemenang, diselenggarakan pula sesi overview penjurian dengan para juri yang terdiri dari akademisi dan praktisi, yaitu Dr. Hendra, S.K.M., M.K.K.K., Sekretaris Departemen K3 FKM UI, dan Arius Krypton Onarelli, M.Si., CICS. Mengangkat tema “Safe Ride with Pride”, para juri membahas hasil karya para peserta beserta tantangan dari proses penjurian.

Dr. Hendra, S.K.M., M.K.K.K., sebagai salah satu juri dalam kompetisi ini menekankan bahwa tantangan utama dalam kompetisi ini adalah bagaimana peserta mampu mengemas informasi secara efektif dalam keterbatasan waktu yang tersedia. “Informasi yang disampaikan tidak perlu bertele-tele, karena target audiensnya adalah orang-orang yang sudah terbiasa mengendarai kendaraan bermotor. Sering kali tema utama, yaitu “Safe Ride with Pride” justru terlupakan dalam video yang dibuat peserta,” tutur Dr. Hendra. “Selain itu, pesan yang sederhana namun memorable jauh lebih berdampak dibanding pesan panjang yang sulit diingat. Menerjemahkan pesan ke dalam bentuk media komunikasi menjadi tantangan tersendiri, karena menyampaikan ide dengan cara yang menarik dan mudah diterima masyarakat tidaklah sesederhana yang dibayangkan. Menurut saya, kreativitas peserta dalam menerjemahkan pesan ke dalam bentuk yang unik dan berbeda merupakan salah satu poin penting penilaian,” tambahnya.

Sementara itu, Arius Krypton Onarelli, M.Si., CICS., menyoroti variasi kreativitas peserta. “Para peserta menampilkan beragam ide segar melalui video dengan berbagai genre, mulai dari edukasi, horor, drama, hingga komedi. Perbedaan utama setiap karya terletak pada kekuatan narasi dan alur cerita. Narasi yang kuat dan penyampaian yang inovatif membuat pesan keselamatan berkendara lebih mudah dipahami serta tidak membosankan bagi audiens. Selain kreativitas, aspek teknis juga menjadi penentu kualitas karya, mulai dari pra-produksi, produksi, hingga pasca-produksi. Editing yang rapi sangat memengaruhi hasil akhir video. Meski kreativitas tidak terbatas, kompetisi ini menantang peserta untuk tetap menghasilkan karya terbaik dalam kerangka aturan yang ditetapkan penyelenggara,” jelasnya.

Kompetisi Short Movie Contest ini terbagi menjadi 3 kategori yaitu pelajar, umum, dan mahasiswa. Peraih juara pada kategori pelajar adalah Tim Fourmula dari SMA Intensif Taruna Pembangunan Surabaya, SMKN 3 Surabaya, SMAN 1 Waru yang meraih Juara 3 dengan judul short movie “Suara Asa”, Tim Gagasan dari SMA BPI Bandung meraih Juara 2 dengan judul short movie “Riderscan”, serta Tim Medikom dari SMAN 2 Jakarta meraih Juara 1 dengan judul short movie “SNI 4 U”. Peraih juara pada kategori Umum adalah Tim Gowes Pesiar yang meraih Juara 3 dengan judul short movie “Selamat Sampai Tujuan”, Tim Tiga Sisi Films meraih juara 2 dengan judul short movie Pride in Every Kilometre”, serta Tim The Life of Production Crew meraih Juara 1 dengan judul short movie The Delivery Man”. Sementara peraih juara dari kategori mahasiswa adalah Tim Catur Puan dari MMTC Yogyakarta yang meraih Juara 3 dengan judul short movie “Nyawaku Berharga”, Tim Brave Ants dari Universitas Indonesia meraih Juara 2 dengan judul short movie “Yang Kita Jaga Hari Ini”, serta Tim UFO Veteran Jakarta dari UPN Veteran Jakarta meraih Juara 1 dengan judul short movie “Helm Sebelah Mata”.  

Juara TikTok Challenge sendiri terdiri dari 5 tim yaitu Tim Guardians sebagai Juara 5, Tim Menang sebagai Juara 4, Tim BisVar sebagai Juara 3, Tim Pea-Nut sebagai Juara 2, dan Tim Gajah Mada sebagai Juara 1.

Melalui kompetisi ini, pesan keselamatan berkendara tidak hanya tersampaikan dengan cara yang segar dan mudah dipahami, tetapi juga mencerminkan kepedulian nyata terhadap keselamatan sesama pengguna jalan. Kompetisi ini diharapkan dapat menanamkan nilai positif sejak dini sekaligus menumbuhkan kesadaran kolektif bahwa keselamatan di jalan adalah tanggung jawab bersama. (wrk)