Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) terus memberikan sumbangsih bagi perkembangan isu-isu kesehatan di dunia. Salah satu isu yang saat ini menjadi fokus adalah demensia. Secara harfiah, demensia adalah penyakit atau gangguan yang mengakibatkan penurunan daya ingat dan cara berpikir.
Menurut Badan Kesehatan Dunia, WHO, penyakit ini telah menjadi tantangan global seiring dengan bertambahnya populasi lansia dan tercatat lebih dari 9,9 juta orang didiagnosa terkena demensia. Merespon hal tersebut, FKM UI dan Universitas Respati Indonesia (URINDO) bekerja sama dengan International University of Health and Warfare (IUHW) melalui penelitian yang dilakukan mengadakan diseminasi hasil penelitian mengenai demensia yang bertajuk ‘Workshop on Reseach Disemination on Dementia Awareness’ pada 2 Juni 2021 secara daring.
Pj. Dekan FKM UI, Prof. Dr. dr. Sabarinah, M.Sc. memberikan sambutan pada kegiatan ini dengan menyambut positif penelitian yang dilakukan.
“Apresiasi untuk para peneliti dan hasil penelitian pada diseminasi kali ini yang membahas mengenai demensia. Harapannya, akan tetap ada penelitian serupa yang dilakukan sebagai bentuk sumbangsih terhadap dunia kesehatan,” ujar Prof. Sabarinah.
Tsukumi Tondokoro, Peneliti dari IUHW mengungkap bagaimana pelaksanaan penanganan terhadap demensia dilakukan.
“Di Jepang, penanganan terhadap demensia dilakukan dengan pelaksanaan Orange Plan. Program ini dilaksanakan dengan melaksanakan berbagai kebijakan. Khusus untuk meningkatkan awareness, dilakukan kegiatan promosi dan pengembangan komunitas ramah demensia atau dementia-friendly community,” terang Tsukumi.
Selain itu, dalam penelitian yang dilakukan, Tsukumi juga menggarisbawahi bagaimana peran Nincisho atau dementia supporter dalam membantu dan memberi dukungan terhadap penderita demensia serta meningkatkan awareness bagi masyarakat untuk ikut mendukung dan lebih sadar akan adanya penderita demensia.
Peneliti sekaligus Calon Doktor FKM UI, Susiana Nugraha SKM, MN menyampaikan bahwa demensia adalah masalah kesehatan yang harus ditangani dengan benar dan masyarakat dapat lebih aware terhadap masalah demensia.
“Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat bagaimana pengetahuan dan persepsi masyarakat mengenai demensia, khususnya di kelompok usia menengah,” tutur Susiana.
Lebih lanjut, Susiana menambahkan bahwa latar belakang dari penelitian ini adalah untuk mengurangi pemahaman yang tidak tepat tentang demensia yang dapat berujung pada terhambatnya pencegahan, deteksi, dan hingga pengobatan demensia.
Pada kesempatan yang sama, dibacakan draf policy brief oleh Dr. Sudibyo Alimoeso yang berjudul ‘Lack Awareness of Dementia: Threats to The Prevention and Treatment of People with Dementia’.
Workshop kali ini juga turut dihadiri oleh Prof. Dr. Tri Budi W. Rahardjo, drg., MS, Rektor URINDO, dan Prof. Koji Wada, Principal Investigator, IUHW Tokyo. Harapannya, dengan pemaparan hasil penelitian ini, peningkatan pengetahuan dan persepsi masyarakat terhadap demensia menjadi lebih baik lagi hingga penanganan terhadap demensia bisa dilaksanakan secara optimal. (MFH)