Pada 14 April 2022, Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia (UI) melalui Kelas Mata Kuliah Kesehatan Global menyelenggarakan kuliah umum dengan tema “Peranan Lembaga Internasional dan Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional dalam Penanganan COVID-19.” Diselenggarakan secara daring dan di siarkan langsung melalui kanal Youtube FKM UI, kegiatan ini diikuti oleh 321 mahasiswa program studi sarjana di FKM UI.
Melalui sambutannya, Manajer Kemahasiswaan FKM UI, Dien Anshari, S.Sos, M.Si., Ph.D. menyampaikan bahwa kegiatan semacam ini merupakan salah satu kegiatan unggulan di FKM UI yang dimaksudkan untuk memfasilitasi mahasiswa dan nantinya juga alumni agar lebih adaptif dan tanggap dalam isu-isu kesehatan terutama yang menembus batas negara. “International organization memiliki peranan penting dalam menjembatani ketimpangan yang terjadi antar negara, salah satunya dalam konteks penanganan COVID-19. Kami berharap agar lulusan kami juga lebih mampu berperan baik dalam lingkup nasional maupun internasional,” ujar Doktor Dien Anshari.
Kuliah umum ini menghadirkan 3 (tiga) narasumber ahli yaitu Dr. Arturo M. Pesigan, Deputy Representative of WHO Indonesia; Abdul Hakim, Project Manager of the ILO Enhancing COVID-19 Prevention through and at Workplaces; dan Dr. (H.C.) Ir. Airlangga Hartarto, M.B.A., M.M.T., Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional.
Pada materi pertama, Dr. Arturo M. Pesigan menyampaikan materi terkait “Peranan World Health Organization dalam Penanganan COVID-19”. Doktor Arturo menyampaikan bahwa harus ada koordinasi dalam persiapan dan respon terhadap pandemi baik dari organisasi internasional maupun nasional. Peran dari oragnaisasi internasional antara lain adalah dalam hal kolaborasi, resource mobilization dan inovasi global. “WHO juga mendukung pemerintah Indonesia dalam persiapan, respon dan transformasi untuk tahun 2022-2023 dalam penanganan COVID-19,” ujar Dr. Arturo.
Lebih lanjut, pada pemaparan materi selanjutnya, Project Manager of the ILO, Abdul Hakim menyampaikan tentang “Peran ILO dalam Penanganan COVID-19 di Tempat Kerja”. Abdul Hakim menyampaikan bahwa COVID-19 untuk ILO adalah momentum untuk meningkatkan budaya pencegahan dalam K3. Hal ini menjadi momentum perbaikan dalam membangun dan memlihara budaya pencegahan dalam K3 di Indonesia terutama dalam tantangannya di tempat kerja.
Terakhir, Ir. Airlangga Hartarto, M.B.A., M.M.T., menyampaikan materi terkait “Peranan Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional dalam Penanganan COVID-19”. Disebutkan bahwa pandemi COVID-19 telah menunjukkan bahwa ketahanan kesehatan saat ini masih sangat rapuh. Diperkirakan banyak negara masih belum siap untuk menangani epidemi dan pandemi di masa mendatang. Pemerintah memahamai pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk menangani dampak yang diakibatkan COVID-19 di Indonesia. “Meskipun berakar dari masalah kesehatan, pandemi COVID-19 berubah menjadi masalah multidimensional yang membutuhkan peran serta dari seluruh stakeholder. Salah satu respon pemerintah adalah mengaktifkan peranan Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional yang memungungkinkan pemerintah melaksanakan strategi rem dan dash yang bertujuan untuk mencapai keseimbangan yang optimal antara menjaga kehidupan dan penghidupan,” terang Ir. Airlangga pada materi penutup kuliah umum ini.
Dimoderatori oleh Guru Besar FKM UI, Prof. Dr. dr. Ratna Djuwita, M.P.H., kuliah umum ini diharapkan dapat memberikan wawasan dan pemahaman kepada peserta akan peranan lembaga nasional dan internasional, khususnya peranan dari World Health Organization (WHO), International Labour Organization (ILO) dan Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) dalam penanganan pandemi COVID-19 dalam konteks kesehatan global. (wrk)