Depok, 25 Agustus 2025 – Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) terus menunjukkan komitmennya dalam memperluas jejaring akademik internasional dan memperkaya wawasan sivitas akademika melalui penyelenggaraan Kuliah Umum bertajuk “Environmental Health: Toxicology & Data-Driven Research”. Acara yang berlangsung di Ruang Promosi Doktor, Gedung G FKM UI, ini menghadirkan para akademisi dari Hangzhou Medical College, China, serta terbuka bagi sivitas akademika dan masyarakat umum.
Kuliah umum ini menghadirkan empat narasumber utama, yaitu Dr. Li Yingjun (Associate Professor sekaligus Deputy Dean, School of Public Health), Dr. Xu Huadong (Distinguished Associate Professor, Academic Deputy Dean, School of Public Health), Dr. Xu Dengfeng (Distinguished Associate Professor, Assistant Dean, School of Public Health), dan Dr. Yang Ye (Lecturer, School of Public Health). Selain itu, dua mahasiswa pascasarjana, Qian Jing dan Zhu Zhenyu, turut menyampaikan hasil penelitian mereka. Diskusi dipandu oleh Fitri Kurniasari, S.K.M., M.K.K.K., Ph.D., dosen Departemen Kesehatan Lingkungan FKM UI.
Dalam paparannya, Dr. Xu Dengfeng menekankan bagaimana pemanfaatan big data dapat membuka peluang baru dalam penelitian kesehatan lingkungan. Menurutnya, pendekatan tradisional melalui survei berskala kecil atau uji laboratorium sering kali memiliki keterbatasan dalam menggambarkan kondisi nyata. “Selama ini, penelitian kesehatan lingkungan sering dilakukan lewat survei kecil atau uji laboratorium pada hewan. Hasilnya penting, tapi terbatas. Jumlah sampelnya sedikit, biayanya besar, dan tidak selalu mencerminkan kondisi nyata manusia,” terang Dr. Xu Dengfeng. Dengan basis data global seperti NHANES, Global Burden of Disease, dan Network Toxicology, peneliti kini dapat membaca pola-pola tersembunyi yang menghubungkan paparan lingkungan dengan kesehatan manusia secara lebih utuh dan akurat.
Sementara itu, Qian Jing, salah satu mahasiswa pascasarjana di Hangzhou Medical College, membahas pengaruh multidimensi dari faktor sosial, alam, dan epigenetik terhadap penyakit kronis. Ia menegaskan bahwa penyakit seperti jantung, stroke, kanker, diabetes, dan osteoartritis merupakan hasil interaksi kompleks antara gaya hidup, kondisi lingkungan, serta kerentanan genetik. Penelitiannya juga menunjukkan bahwa isolasi sosial dan kesepian berhubungan erat dengan peradangan kronis yang memicu berbagai penyakit, sementara polusi udara berkontribusi signifikan pada peningkatan risiko osteoartritis.
Paparan berikutnya disampaikan oleh Zhu Zhenyu yang mengangkat temuan mengenai zat kimia Benzophenone-3 (BP-3), bahan yang banyak ditemukan dalam tabir surya, kosmetik, dan pelapis produk sehari-hari. Penelitiannya menunjukkan bahwa kadar BP-3 yang tinggi dalam tubuh berpotensi mempercepat kerusakan sendi melalui penuaan sel tulang rawan, sehingga meningkatkan risiko osteoartritis. Meskipun masih terbatas pada penelitian hewan dan sel di laboratorium, BP-3 patut mendapat perhatian serius sebagai faktor risiko lingkungan baru bagi kesehatan manusia.
Menutup sesi, moderator menyampaikan kesimpulan bahwa ketiga paparan tersebut menegaskan pentingnya penelitian lintas disiplin untuk menjawab tantangan kesehatan masyarakat modern. Riset berbasis data membantu mengungkap pola-pola baru, pendekatan multidimensi memperlihatkan interaksi kompleks penyebab penyakit kronis, dan studi tentang bahan kimia sehari-hari menambah kesadaran akan ancaman lingkungan yang dekat dengan kehidupan manusia. “Keseluruhan materi ini menjadi landasan penting bagi pengembangan kebijakan kesehatan yang lebih komprehensif sekaligus memperkuat komitmen kita bersama dalam melindungi kesehatan generasi kini dan mendatang,” ujar Fitri Kurniasari.
Lebih lanjut, Fitri, Ph.D juga menyampaikan apresiasinya atas kehadiran para akademisi dari Hangzhou Medical College. “Kehadiran narasumber internasional ini sangat bermanfaat untuk memperluas perspektif mahasiswa, dosen, dan peneliti di FKM UI. Kami berharap melalui forum ini akan lahir kolaborasi penelitian yang mampu memberikan kontribusi nyata terhadap isu-isu kesehatan global,” tambahnya.
Kuliah umum ini menjadi bukti komitmen FKM UI dalam menghadirkan forum ilmiah yang berkualitas dan berdaya saing internasional. Melalui kolaborasi dan pertukaran pengetahuan lintas negara, FKM UI berupaya memperkuat posisinya sebagai pusat unggulan dalam pendidikan, penelitian, dan pengembangan ilmu kesehatan masyarakat di Indonesia. (wrk)