FKM UI Hadirkan Pembicara dari Duke Kunshan University Pada Workshop Publikasi Penelitian

Penelitian menjadi salah satu bagian penting dari kemajuan ilmu pengetahuan. Semakin banyak penelitian di bidang kesehatan, khususnya kesehatan masyarakat dapat menjadi tolak ukur bagaimana bidang ilmu tersebut bermanfaat bagi kehidupan. Sebagai institusi yang menjunjung Tri Dharma perguruan tinggi di bidang penelitian, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) bekerjasama dengan Duke Kunshan University, Tiongkok, dan Global Health Initiative Indonesia (GHII) menggelar Publication Workshop yang dilaksanakan pada 1 hingga 2 Februari 2021 secara daring.

Pejabat Dekan FKM UI, Prof. Dr. dr. Sabarinah Prasetyo, M. Sc. menyambut positif dengan adanya kegiatan workshop ini. Selain sebagai wadah yang bertujuan untuk memfasilitasi mahasiswa dan dosen dalam rangka mempersiapkan diri untuk mempublikasikan tulisannya, Prof. Sabarinah juga berharap dari kegiatan ini penelitian di bidang kesehatan masyarakat dapat semakin diminati.

Peneliti dari Duke Kunshan Unoversity, Benjamin Anderson, MPH, Ph.D, CPH, menyampaikan pentingnya sebuah penelitian dapat dipublikasikan.

“Publikasi dari suatu penelitian menjadi penting untuk dilakukan karena tiga hal, yaitu diseminasi ilmu pengetahuan, kredibilitas di bidang ilmu, dan pendanaan untuk mengembangkan penelitian itu dalam tahapan selanjutnya,” ujar Dr. Benjamin.

Menurut Dr. Benjamin, diseminasi ilmu pengetahuan menjadi poin yang paling penting dalam keberlangsungan dari bidang ilmu tersebut.  Dengan melakukan publikasi penelitian di bidang kesehatan masayarakat, kita dapat menyebarkan pengetahuan kepada siapapun yang membutuhkan dan dapat digunakan untuk menjadi acuan dalam berkontirbusi di bidang kesehatan masyarakat.

Selain dari tujuan dan keberlangsungannya, penelitian harus dilakukan sesuai dengan kaidah dan aturan tertentu. Peneliti sekaligus pembicara, Qian Long, MD, MPH, DmedSci, menyampaikan pentingnya untuk mempersiapkan penelitian dengan baik agar tidak menyalahi kaidah dan aturan tersebut.

“Mempersiapkan penelitian yang akan dipublikasikan dapat dilakukan dengan menentukan jurnal yang akan menjadi tempat publikasi dari penelitian sendiri. Dalam menentukannya, kita harus memperhatikan beberapa aspek seperti bagaimana penelitian di-review hingga proses penyuntingan sampai penelitian kita dapat dipublikasikan,” ujar Dr. Qian.

Lebih lanjut, dua pembicara lainnya, yaitu Prof. Shenglan Tang dan Weixi Jiang, M.Sc menambahkan bagaimana pengalaman mereka dalam melakukan publikasi di jurnal bereputasi yang menerapkan aturan dan kaidah tertentu.

Melalui workshop kali ini, diharapkan dapat memberikan gambaran bagaimana publikasi penelitian dapat dilakukan dari awal hingga akhir khususnya bagi mahasiswa dan dosen yang ingin melakukan publikasi penelitian di bidang kesehatan masyarakat. (MFH)