FKM UI Jajaki Kolaborasi Akademik dengan Leiden University Medical Center, Belanda

Depok, 8 Oktober 2025 – Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia (UI) terus memperluas jejaring kolaborasi internasional dalam bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat. Pada Rabu (8/10), FKM UI menerima kunjungan penjajakan kerja sama dari Leiden University Medical Center (LUMC), Belanda, yang berlangsung di Ruang Rapat B206, FKM UI, Depok.

Pertemuan ini dihadiri oleh Dekan FKM UI, Prof. dr. Mondastri K. Sudaryo, M.S., D.Sc.; Wakil Dekan Bidang Pendidikan, Penelitian, dan Kemahasiswaan FKM UI, Dr. Ir. Asih Setiarini, M.Sc., beserta jajaran pimpinan fakultas dan program studi, serta perwakilan dari LUMC, yaitu Prof. dr. Marc Bruijnzeels, Professor of Population Health Management, dan Dr. Martijn Sijboom, Assistant Professor.

Dalam sambutannya, Prof. Mondastri menyampaikan apresiasi atas kunjungan ini dan menekankan semangat FKM UI untuk membangun kolaborasi strategis dengan Leiden University Medical Center. “Kami memiliki riwayat kerja sama yang baik dengan sejumlah universitas di Belanda. Namun, dengan Leiden University Medical Center, ini akan menjadi langkah baru yang sangat kami sambut dengan antusias. FKM UI didirikan pada tahun 1965, awalnya bergabung dengan Fakultas Kedokteran sebelum kemudian berdiri sendiri. Saat ini kami memiliki berbagai program studi dengan akreditasi nasional dan internasional, serta sedang menyiapkan tiga program studi lain untuk mendapatkan akreditasi internasional,” ujar Prof. Mondastri. Ia juga memperkenalkan berbagai research center yang dimiliki FKM UI sebagai potensi kolaborasi di bidang riset dan inovasi kesehatan masyarakat.

Dari pihak LUMC, Prof. dr. Marc Bruijnzeels memperkenalkan sejarah singkat Leiden University Medical Center sebagai salah satu institusi medis terkemuka di Belanda yang berkomitmen pada pendidikan dan penelitian kesehatan global. Paparan kemudian dilanjutkan oleh Dr. Martijn Sijboom, yang menjelaskan lebih lanjut tentang profil dan kegiatan akademik LUMC.

“Tidak semua masalah kesehatan dapat diselesaikan hanya oleh dokter. Karena itu, kami mendorong kolaborasi interprofesional dan interdisipliner untuk menghadapi tantangan kesehatan yang kompleks,” ujar Dr. Martijn Sijboom.

Ia juga memperkenalkan program Population Health Living Lab, sebuah inisiatif interdisipliner di LUMC yang memadukan penelitian, pendidikan, dan praktik lapangan.

Diskusi berlangsung dinamis dan produktif, membahas berbagai kemungkinan bentuk kolaborasi, mulai dari pertukaran mahasiswa dan dosen, kolaborasi riset, hingga pengembangan program akademik bersama.

Prof. Marc menjelaskan bahwa LUMC terbuka terhadap berbagai bentuk kemitraan, termasuk penyelenggaraan summer school dan program bersama lintas disiplin, sebagaimana telah dilakukan dengan University of Birmingham. “Ada banyak cara untuk mengatur kerja sama yang menarik bagi kedua pihak. Kami terbuka untuk merancang program yang relevan bagi mahasiswa maupun peneliti dari kedua universitas,” ujarnya.

Dalam sesi diskusi, Prof. Mondastri juga menyampaikan bahwa FKM UI tengah mempersiapkan program double degree untuk Magister K3 dengan University of Queensland (UQ), Australia, dan berharap inisiatif serupa dapat dijajaki dengan LUMC.

“Kami sangat antusias untuk mengeksplorasi kemungkinan kerja sama serupa dengan Leiden University Medical Center. Kami percaya sinergi lintas negara dan lintas bidang adalah kunci untuk menghadapi tantangan kesehatan global,” tutur Dekan FKM UI.

Sementara itu, Prof. Dr. Indri Hapsari Susilowati, S.K.M., M.K.K.K., Manajer Kerja Sama, Hubungan Alumni, dan Ventura FKM UI, menambahkan bahwa tiga program studi di FKM UI telah memperoleh akreditasi internasional dari AHPGS (Accreditation Agency in Health and Social Science), menegaskan kesiapan FKM UI untuk memperluas kolaborasi di tingkat global.

Selain itu, diskusi juga mencakup potensi kerja sama di bidang pembelajaran daring (online learning) dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Walau LUMC belum memiliki fokus utama pada bidang K3, Prof. Marc menilai area ini semakin penting dan membuka peluang untuk menghubungkan FKM UI dengan universitas lain di Eropa yang memiliki keahlian tersebut.

Pertemuan diakhiri dengan pembahasan peluang konkret untuk kolaborasi riset, pertukaran staf akademik dan mahasiswa, serta kegiatan akademik bersama yang dapat memberikan manfaat bagi kedua institusi. Sebagai tindak lanjut, kedua pihak sepakat untuk membentuk tim kerja kecil yang akan mengidentifikasi potensi bidang kolaborasi prioritas antara FKM UI dan Leiden University Medical Center.

Penerimaan kunjungan ini menjadi langkah awal yang strategis bagi FKM UI dalam memperkuat jejaring internasional, sejalan dengan visinya untuk menjadi fakultas kesehatan masyarakat yang berjiwa luhur dan berkinerja unggul di tingkat global. (wrk)