Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia (UI) secara bertahap telah mulai melaksanakan beberapa kegiatan secara luring di kampus tentunya dengan penerapan protokol kesehatan ketat. Salah satunya adalah pada Jumat, 10 Juni 2022, FKM UI menerima kunjungan studi dari mahasiswa-mahasiswi Fakultas Science, Teknologi dan Ilmu Kesehatan Universitas Bina Mandiri Gorontalo. Diterima di Aula G FKM UI, kegiatan kunjungan diikuti oleh 71 peserta beserta pendamping.
Hadir menyambut dari FKM UI adalah Wakil Dekan Bidang Pendidikan, Penelitian dan Kemahasiswaan, Dr. Ir. Asih Setiarini, M.Sc., Ketua Departemen Gizi, Dr. Ir. Trini Sudiarti, M.Kes., Ketua Program Studi sekaligus Kepala Laboratorium Gizi, Dr. Ir. Diah M. Utari, M.Kes., dan Sekretaris Program Studi Gizi, Wahyu Kurnia Yusrin Putra, S.K.M., M.K.M. Sementara pendamping dari Universitas Bina Mandiri Gorontalo adalah Adnan Malaha, M. Si., Dekan Fakultas Science, Teknologi dan Ilmu Kesehatan, Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Arpin, S.K.M., M.Kes., Ketua Program Studi Farmasi, Apt. Rini Daud Supu, M.Farm., serta Laboran Fakultas Science, Teknologi dan Ilmu Kesehatan, Adera Rahmawanto Taidi, S.Farm.
Setelah dibuka dengan sambutan dari Wakil Dekan Bidang Pendidikan, Penelitian dan Kemahasiswaan FKM UI, Dr. Ir. Asih Setiarini, M.Sc., dan perkenalan dari Adnan Malaha, M. Si., Dekan Fakultas Science, Teknologi dan Ilmu Kesehatan, Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, agenda pertama dari kunjungan ini adalah perkenalan Program Studi Gizi FKM UI yang disampaikan oleh Wahyu Kurnia Yusrin Putra, S.K.M., M.K.M. “Sebanyak 74% lulusan Progran Studi Gizi FKM UI bekerja dalam bidang yang sesuai dengan jurusannya,” tutur Wahyu seraya menjelaskan profil dari lulusan Program Studi Gizi FKM UI.
Lebih lanjut, Dr. Ir. Diah M. Utari, M.Kes., menyampaikan kuliah pakar dengan tema “Upaya Pencegahan Faktor Risiko Stunting di Masa Transisi Pandemi COVID-19”. Stunting merupakan masalah kekurangan gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama sehingga menyebabkan gangguan pertumbuhan.
“Karena dampaknya yang serius, bervariasi dan berjangka panjang, stunting dianggap sebagai suatu sindrom, dimana kegagalan pertumbuhan linier seperti stunted/pendek merupakan penanda yang bisa dideteksi paling awal. Sementara kemampuan kognitif dan penyakit kronis atau penyakit tidak menular muncul pada usia yang lebih tua”, tambah Dr. Diah.
Selain sesi perkenalan program studi dan kuliah pakar, para peserta kunjungan juga berkesempatan untuk mengunjungi laboratorium gizi FKM UI. Sementara para pendamping yang merupakan dosen dari Universitas Bina Mandiri Gorontalo melaksanakan penjajakan kerja sama dengan para dosen dari Program Studi Gizi FKM UI disertai oleh Koordinator Sub-unit Kerjasama dan Hubungan Alumni FKM UI, Adi Putranto, S.E.
Melalui kunjungan ini semoga menjadi awal yang baik untuk pembinaan kerja sama lebih lanjut antara FKM UI dan Universitas Bina Mandiri Gorontalo. (wrk)