FKM UI Menjadi Bagian dari Peluncuran Program Mewujudkan Desa Wisata (DeWi) Berkelas Dunia Melalui Implementasi CHSE dan Mitigasi Bencana

Ketika pandemi COVID-19 melanda dunia, sektor pariwisata mengalami kondisi yang dituntut untuk menerapkan program CHSE (Cleanliness, Health, Safety & Environment) serta penerapan protokol kesehatan. Data jaringan desa wisata (Jadesta) 2021 menunjukkan bahwa implementasi CHSE dan mitigasi bencana masih rendah dikarenakan kurangnya pemahaman akan risiko CHSE dan bencana serta minimnya kompetensi dan kapasitas sumber daya manusia di Desa Wisata. Dengan jumlah desa wisata di Indonesia yang mencapai lebih dari 7000 desa diketahui edukasi CHSE dan mitigasi bencana secara masif yang dibutuhkan belum didukung dengan ketersediaan pemetaan risiko desa wisata di lokasi rawan bencana.

Berdasarkan hasil data tersebut dapat disimpulkan bahwa pemetaan risiko desa wisata di lokasi rawan bencana menjadi sangat penting guna peningkatan kompetensi sumber daya manusia dan perlindungan wisatawan. Oleh karena itu, pada 22 September 2022, Universitas Indonesia melalui Hibah Kedaireka Matching Fund Universitas Indonesia – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang dikelola oleh Disaster Risk Reduction Center (DRRC) Universitas Indonesia, yang terdiri dari Dosen, Mahasiswa, Alumni Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia (UI), Departemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) FKM UI, dan Sekolah Ilmu Lingkungan (SIL) Universitas Indonesia meluncurkan Program Mewujudkan Desa Wisata (DeWi) Berkelas Dunia (World Class DeWi) melalui implementasi CHSE dan Mitigasi Bencana untuk penerima Anugerah Desa Wisata di Cianjur, Jawa Barat.

Program ini ditujukan untuk melakukan identifikasi risiko CHSE dan bencana serta meningkatkan kualitas SDM di Desa Wisata melalui penerapan karya rekacipta Dosen, Mahasiswa, Alumni FKM UI, Departemen K3 FKM UI, dan Sekolah Ilmu Lingkungan (SIL) Universitas Indonesia dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Program ini sendiri akan dilakukan melalui beberapa tahapan antara lain identifikasi risiko HSE dan kebencana, pelatihan daring HSE dan mitigasi kebencanaan, verifikasi lapangan pelatihan HSE dan kebencanaan, Sistem Informasi Desa Wisata (SIDEWITA) HSE dan kebencanaan, analisis dampak bencana,  manajemen krisis tata kelola destinasi, serta pengelolaan program. Pengembangan materi edukasi daring CHSE dan mitigasi bencana yang akan digunakan berupa modul dan video yang dapat diakses melalui platform EDURISK yang telah dikembangkan oleh Disaster Risk Reduction Center (DRRC) Universitas Indonesia sebagai solusi meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia di desa wisata secara masif.

Melalui hadirnya program kerjasama antara Universitas Indonesia melalui Unit Kerja Khusus Pelayanan dan Pengabdian Masyarakat Disaster Risk Reduction Center (DRRC) bersama Dosen, Mahasiswa, Alumni FKM UI, Departemen K3 FKM UI, dan Sekolah Ilmu Lingkungan (SIL) Universitas Indonesia dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif diharapkan dapat membangkitkan sektor pariwisata melalui perwujudan desa wisata berkelas dunia (World class DeWi), meningkatkan kunjungan wisatawan nasional dan internasional ke desa wisata, serta pada akhirnya meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional.