FKM UI Selenggarakan Seminar Hybrid Bahas Keterkaitan Kesehatan dengan Stigma

Pada 11 Oktober 2023, Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia (UI) menyelenggarakan seminar hybrid membahas sebuah topik yang bertajuk “What Matters Most and Health-Related Stigma”. Seminar ini melibatkan Indonesia, Nepal, dan Nigeria untuk memahami dinamika stigma dan budaya di antara masyarakat dengan berbagai penyakit yang mencakup depresi, kusta, dan tuberkulosis. Menghadirkan tamu dan pembicara terkemuka dari berbagai universitas di dunia, seminar ini diharapkan dapat memberikan wawasan terkait penelitian dan pengalaman yang dilakukan para narasumber. Tujuan dari seminar ini ialah mengatasi berbagai konsekuensi negatif dari stigma yang dihadapi oleh masyarakat dengan penyakitnya, mengeksplorasi bagaimana stigma budaya dapat digabungkan dalam langkah untuk menilai dan mengatasi stigma, serta mengurangi gangguan depresi di tiga negara.

Pembahasan mengenai dampak dan bagaimana stigma dapat menjadi penghalang untuk mencari bantuan bagi individu yang menderita gangguan jiwa yang dipresentasikan oleh Prof. Lawrence H. Yang, Head of School of Global Public Health, New York University. Prof. Yang membagikan hasil penelitiannya yang pertama kali ia terapkan pada imigran Chinese di kota New York dengan psikosis. Bersama dengan Prof. Arthur Climbin, Prof. Yang mengembangkan sebuah teori dan menyatakan bahwa stigma dapat mengganggu kemampuan seseorang untuk bisa berpartisipasi di dalam kegiatan sehari-hari.

Terdapat sebuah penelitian yang dirancang oleh FKM UI, yakni untuk mengeksplorasi adanya dinamika budaya di Indonesia, Nigeria, Nepal, Amerika Serikat, dan Belanda. Tujuannya untuk memahami apa yang mendefinisikan “status penuh” pada masyarakat yang distigmatisasi serta bagaimana posisinya yang berbeda dapat mempengaruhi statusnya. Hasilnya menunjukkan bahwa pernikahan, anak-anak, dan keterlibatan dalam komunitas menjadi tiga poin penting dan sangat berpengaruh pada status sosial di negara-negara tersebut, serta adanya praktik keagamaan dan integritas pribadi juga memperlihatkan adanya keterlibatan di dalamnya.

Pengukuran stigma dan kompleksitasnya menjadi hal yang penting. Untuk itu, perlu adanya sebuah penelitian mengenai metode apa yang paling banyak digunakan sehingga diharapkan dapat memberikan rekomendasi tentang bagaimana pengukuran yang ada dapat memodifikasi dan mengembangkan modul baru sesuai dengan budaya yang dimiliki. Marlies Visser, seorang peneliti dari Athena Institute, mempresentasikan temuan-temuan proyek tersebut ke dalam Roadmap dan Policy Brief yang meliputi stigma moderat yang melekat pada kondisi kesehatan tertentu serta dampaknya di dalam kegiatan masyarakat dan keagamaan.

Dr. Emeka Nwefoh, seorang direktur medis dan peneliti senior di University of Nigeria, membagikan pengalamannya dari sebuah proyek penelitian, termasuk tantangan yang dihadapi oleh mereka yang terkena dampak kusta di Nigeria. Bersamanya, FKM UI mendiskusikan pentingnya penyuluhan dan edukasi kepada tenaga kesehatan untuk meningkatkan kesadaran dan melawan stigmatisasi, khususnya untuk gangguan depresi dan kusta, sehingga penting untuk bisa diterapkan.

Selain Prof. Yang dan Dr. Nwefoh, hadir pula Prof. Madhusudan Subedi dari Patan Academy of Health and Science Nepal, Dr. Ruth Peters dari VU University Amsterdam, serta Dr. Rita Damayanti, Dr. Dadun, R. Sutiawan, M.Si., dan Yoslien Sopamena, M.K.M., dari FKM UI sebagai narasumber. Prof. Marjolein Zweekhorst dari VU University Amsterdam juga hadir sebagai moderator dalam seminar ini.

“Sebuah kesempatan yang menyenangkan untuk mengadakan seminar ini. Topik yang dibahas merupakan penelitian kolaboratif yang dilaksanakan di Indonesia, Nigeria, dan Nepal untuk memahami dinamika stigma dan budaya yang ada pada masyarakat yang memiliki penyakit seperti depresi, filariasis, dan leprosy. Terima kasih kepada narasumber yang sudah bersedia berbagi pengetahuan dan pengalamannya kepada mahasiswa di FKM UI serta peserta yang hadir secara daring lewat seminar ini,” tutur Dekan FKM UI, Prof. dr. Mondastri Korib Sudaryo, M.S., D.Sc. (ITM/AAP)

Leave a Reply