Sabtu, 12 November 2022, Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia (UI) bersama Departemen Gizi FKM UI menggelar The 7th International Seminar on Nutrition (ISON) dengan membawa tema “Optimize Human Health and Sustainability on Earth with A Planetary Health Diet”. Kegiatan yang diselenggarakan secara daring melalui platform Zoom Meeting ini terbuka untuk umum dan dihadiri oleh 200 partisipan dan pembicara dari dalam negeri maupun luar negeri.
Kegiatan seminar internasional ini merupakan rangkaian akhir dari Nutrition Expo UI 2022. Kegiatan terbesar yang diadakan oleh Asosiasi Keluarga Gizi FKM UI ini menjadi wadah untuk para mahasiswa dari berbagai universitas di Indonesia guna memberikan informasi dan mengedukasi masyarakat secara umum mengenai pentingnya aspek gizi dalam menentukan kesehatan masyarakat dan masa depan bumi.
Fleksibilitas diet dalam adaptasi terhadap kebutuhan nutrisi, preferensi pribadi, dan tradisi budaya menjadikan Planetary Health Diet sebagai referensi diet global. Sebagai konsep baru, Planetary Health Diet ini menekankan pola makan nabati di mana biji-bijian, buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan dan polong-polongan menjadi sebagian besar makanan yang dikonsumsi. Planetary Health Diet ini digaungkan oleh The EAT-Lancet Commission.
“Seminar ini menjadi bentuk komitmen pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi dalam aksi mengatasi masalah perubahan iklim, polusi hingga sampah makanan yang bisa mempercepat kerusakan bumi dan kaitannya dengan kesehatan manusia secara berkelanjutan,” tutur Wakil Dekan Bidang Pendidikan, Penelitian dan Kemahasiswaan FKM UI, Dr. Ir. Asih Setiarini, M.Sc., dalam sambutannya.
Kegiatan ini turut menghadirkan narasumber asing Lawrence James Haddad, Ph.D., yang merupakan Executive Director of Global Alliance for Improved Nutrition (GAIN) sebagai Keynote Speaker yang membahas Planetary Health Diet: Optimizing Human and Environmental Health Through Food.
“Diperlukan transformasi kesehatan untuk sistem pangan yang aman bagi manusia dan bumi dimulai dari urutan, prioritas, implementasi, penilaian dan evaluasi yang setiap rangkaiannya dibutuhkan technical soundness, political buy-in, dan administrative capacity. Kolaborasi antara pemerintah dan pemangku kepentingan dalam melihat situasi dan kondisi dalam menganalisis data maupun penelitian sangat dibutuhkan dalam keberlangsungannya,” ujar Lawrence James Haddad dalam pemaparannya.
Selanjutnya, President of The Federations of Asian Nutrition Societies, Prof. Dr. Hardinsyah, M.S., memaparkan materi Transformation to an Environmentally Sustainable Food System through Adapting Healthy Diets. Prof. Hardinsyah membahas secara komprehensif teknis alur transformasi dimulai dari menetapkan data dalam sumber pendukung, promosi pembuatan kebijakan berbasis bukti dan penyelarasan kebijakan, serta bagaimana memperkuat sektor sistem pangan berkelanjutan hingga mendukung setiap negara dalam pencegahan dan mitigasi risiko.
Pada kesempatan yang sama, turut hadir Mulia Nurhasan, S.Pi., M.Sc., Ph.D., Food and Nutrition Scientist at Center for International Foresty Research (CIFOR) yang membahas Contextualizing Planetary Health Diet for Indonesia dan dr. Rina Agustina Ph.D., Head of Human Nutrition Research Center (HNRC) IMERI FK UI yang membahas The Role of Planetary Health Diet In Reducing the Risk of Cardiovascular Disease.
Penekanan pola makan yang sehat salah satunya adalah dengan mempromosikan keberagaman makanan lokal yang sehat melalui Isi Piringku. Pola makan Isi Piringku juga menekankan untuk membatasi gula, garam, dan lemak dalam konsumsi sehari-hari melalui pedoman gizi seimbang yang terdiri dari 10 pesan tentang menjaga gizi.
Pada tahun ini, Nutrition Expo UI 2022 mengangkat tema utama “Better Nutrition: Save Our Health, Save Our Planet”, rangkaian kegiatan dimulai dari Nutrionist Wanna Be, Kompetisi Poster, Kompetisi Artikel, Nutrition 101, dan diakhiri dengan International Seminar on Nutrition (ISON). (AHS)