Rabu, 17 November 2022, Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia (UI) menerima kedatangan perusahaan multinasional asal Jerman yang bergerak di bidang kemasan makanan, PT. Siegwerk Indonesia. FKM UI terpilih sebagai salah satu mitra dalam acara “Siegwerk Goes to Campus” yang pada kali ini membawakan tema “We Drive the Circular and Safe Packaging”. Kegiatan ini diadakan secara luring di Ruang Promosi Doktor FKM UI dan dihadiri para mahasiswa Program Studi S-1 Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) FKM UI lintas angkatan. Selain bertujuan memberikan pengetahuan dan kesadaran kepada mahasiswa, Siegwerk juga membuka kesempatan bagi mahasiswa Program Studi Keselamatan dan Kesehatan Kerja untuk menjalani internship, sebagaimana disampaikan oleh Milla Tejamaya, Ph.D., Ketua Program Studi S-1 K3 FKM UI.
Hadir Wakil Dekan Bidang Pendidikan, Penelitian dan Kemahasiswaan FKM UI, Dr. Ir. Asih Setiarini, M.Sc., untuk memberikan sambutan. Acara kemudian diambil alih oleh Junior App Technology Manager Siegwerk Indonesia, Irwan Kurniawan selaku moderator.
Terdapat 3 (tiga) materi utama yang disampaikan pada acara ini. Materi pertama berjudul Siegwerk’s Profile as Worldclass Ink and Coating Manufacture Company for Packaging yang disampaikan oleh Rahmawaty Dewi, Head of Human Resources Siegwerk Southeast Asia. Pada pemaparannya, Rahmawaty mengenalkan Siegwerk Indonesia mulai dari urgensi, cakupan, hingga produk-produknya saat ini. Sejak 1824, perusahaan asal Jerman ini telah menggurita ke 35 negara dan memberikan lapangan pekerjaan kepada lebih dari 3500 negara. Siegwerk merupakan salah satu perusahaan yang berkomitmen untuk menjaga keamanan kemasan pangan, khususnya dari tinta yang digunakan.
Lebih lanjut, Jefpry Sianturi, Application Technology Siegwerk Indonesia, membahas mengenai kemasan plastik di Indonesia dan bagaimana kita bisa mentransformasikannya dari linear economy ke circular economy. “Melalui circular economy, saya ingin mengajak agar teman-teman lebih sadar akan plastik kemasan yang dibawa. Selain itu, saya juga berharap teman-teman tidak lagi tertipu dengan istilah yang seolah-olah menggambarkan bahwa kemasan plastiknya lebih baik,” papar Jefpry. Biorenewable, biodegradable, dan compostable adalah 3 (tiga) istilah yang sering dipakai untuk menggambarkan bahwa suatu produk itu “go green”. Pada materinya, Jefpry membahas bahwa pemahaman ini sebenarnya salah. Menurut Jefpry, terdapat beberapa opsi dalam membuat kemasan yang sesuai dengan prinsip circular economy, diantaranya adalah membuat kertas menjadi opsi kemasan yang dapat didaur ulang dan berfungsi tinggi; menciptakan masa depan dari model penggunaan ulang; dan mendukung ambisi untuk menciptakan kemasan yang fully biorenewable.
Head of Product Safety and Responsibility Siegwerk Indonesia, Inezia Aurelia dan PSR Specialist Siegwerk Indonesia, Seno Hardono menjadi pemateri terkahir dengan materi “Migration Risk of Printing Inks for Food Packaging”. Materi ini membahas mengenai keamanan dari pembungkus makanan, khususnya bagaimana risiko tinta yang terdapat pada kemasan dapat berpindah ke makanan yang kita makan. “Kami mendukung program UN SDG untuk melindungi manusia dan lingkungan kita, salah satu bentuknya adalah dengan memastikan keamanan tinta yang digunakan pada kemasan makanan,” ujar Inezia. Salah satu bahan yang perlu diperhatikan dalam tinta yang digunakan pada kemasan makanan adala Toluene, ini adalah bahan berbahaya yang masih banyak digunakan pada produk-produk pangan di Asia. Sesi ini juga membahas peraturan-peraturan terkait keamanan kemasan pangan di Indonesia dan dunia. (BK)