Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia (UI) menyelenggarakan Seminar Online Seri 15 yang bertemakan “Gizi Untuk Bangsa: Strategi Pembangunan Gizi Pascapandemi untuk Mengatasi Kepungan Stunting, Anemia, Obesitas, dan Ancaman Krisis Pangan” pada Sabtu, 24 September 2022. Pada seminar ini, hadir Dr. Ir. Trini Sudiarti, M.Si., Ketua Departemen Gizi FKM UI untuk memberikan sambutan.”Saat ini Indonesia sedang mengalami berbagai masalah gizi dan kesehatan. Hadirnya Gizi Untuk Bangsa ini diharapkan dapat membantu mengatasi masalah kesehatan dan pangan di Indonesia,” tutur Dr. Trini. Selaras dengan Dr. Trini, Wakil Dekan Bidang Pendidikan, Penelitian, dan Kemahasiswaan FKM UI, Dr. Ir. Asih Setiarini, M.Sc., menyebutkan harapan akan kontribusi GUB. ”Gizi Untuk Bangsa merupakan bentuk pertanggungjawaban kita setelah melakukan penelitian. Hasil penelitian harus disebarkan supaya tidak terjadi plagiarisme dan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat,” tutur Dr. Ir. Asih.
Pada sesi seminar oleh pakar, hadir Direktur Kesehatan dan Gizi Masyarakat BAPPENAS, Pungkas Bahjuri Ali, S.TP., M.S., Ph.D., yang membawakan topik “Perbaikan Gizi Selama Pandemi dengan Rencana Strategi Nasional (Strategi RPJMN 2020—2024)”. ”Pandemi berdampak banyak pada kesehatan, sehingga dibutuhkan kerangka pembangunan pangan dan gizi dalam RPJMN 2020—2024 serta kebijakan adaptasi terhadap pandemi,” ujar Pungkas Bahjuri Ali dalam paparannya.
Acara dilanjutkan dengan sesi panel yang dimoderatori oleh Dosen dan Sekretaris Program Studi S-1 Gizi, Wahyu Kurnia Yusrin Putra, S.K.M., M.K.M. Panelis pertama, Kombes Pol. Rudatin, S.K.M., M.Si., Ketua Umum DPP Persagi (Persatuan Ahli Gizi Indonesia) membawakan materi dengan topik “Kondisi Pola Makan, Masalah Gizi, dan Kesehatan Setelah Pandemi di Indonesia: Apa Dampaknya Terhadap Pencapaian Target Pembangunan Gizi Nasional?”. Menurut Rudatin, pandemi COVID-19 memiliki dampak terhadap gaya hidup masyarakat Indonesia. Untuk menyelesaikan masalah tersebut tidak bisa dilakukan cara konvensional, melainkan harus menggunakan cara-cara yang lebih up to date seperti digitalisasi kesehatan. Panelis kedua adalah Kepala Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian, Dr. Ir. Sudi Mardianto, M.Si., yang berbicara mengenai “Penghargaan IRRI (International Rice Research Institute) atas Swasembada Pangan Indonesia: Apakah Indonesia Aman dari Ancaman Krisis Pangan?”. Saat ini terdapat beberapa tantangan pembangunan pangan yang dapat mengakibatkan krisis pangan dunia. Dibutuhkan strategi baru dalam ekosistem pertanian serta optimalisasi program Kementerian Pertanian yang berfokus pada inflasi, substitusi impor, dan promosi ekspor.
Lebih lanjut, Prof. dr. Endang Laksminingsih Achadi, M.P.H., Dr.PH., yang merupakan Guru Besar FKM UI memaparkan materi terkait “Multiple Micronutrient Supplement: Intervensi Terbaru untuk Mengatasi Anemia”. Anemia merupakan salah satu isu yang sangat penting dalam kesehatan ibu dan anak. Sejak tahun 2021, World Health Organization (WHO) sudah memasukkan Multiple Micronutrient Supplement (MMS) dalam daftar obat esensial. MMS terbukti efektif dalam mencegah terjadinya stunting pada anak.
Panelis terakhir merupakan seorang Dokter Spesialis Anak RS Premier Bintaro, Dr. dr. Tubagus Rachmat Sentika, Sp.A, MARS. Tema yang dibawakan adalah “Transformasi Layanan Primer dan Akreditasi Puskesmas dalam Penanggulangan Stunting”. Kementerian Kesehatan RI berkomitmen melakukan transformasi kesehatan, terutama dalam penguatan pelayanan primer dan transformasi teknologi kesehatan. Pelayanan kesehatan primer juga harus terintegrasi untuk bisa mencapai pelayanan yang optimal.
Agenda penting Gizi Untuk Bangsa 2022 adalah simposium berupa pemaparan skripsi dalam beragam topik oleh alumni Program Studi S-1 Gizi Angkatan 2018. Hadirnya Gizi Untuk Bangsa ini diharapkan dapat berkontribusi dalam penyelesaian masalah gizi dan kesehatan di Indonesia serta penyebarluasan wawasan tentang informasi isu gizi terkini. (WR)