Rabu, 5 Oktober 2022, Departemen Kesehatan Lingkungan Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia (UI) menyelenggarakan webinar dengan tema “Environmental and Public Health Insight Post-Pandemic”. Webinar ini merupakan bagian dari seri seminar World Class Professor 2022 (WCP), sebuah kolaborasi antara Departemen Kesehatan Lingkungan FKM UI, Medical University of Vienna Austria, dan Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka.
Webinar dimoderatori oleh Dr. Syawal Kamiluddin Saptaputra, S.K.M., M.P.H., dan dibuka dengan sambutan oleh Ketua Departemen Kesehatan Lingkungan FKM UI, Dr. drg. Ririn Arminsih Wulandari, M.Kes.”Webinar ini diselenggarakan dengan tujuan untuk meningkatkan kompetensi kita semua sebagai akademisi kesehatan lingkungan. Semoga hadirnya webinar ini dapat membawa manfaat bagi seluruh partisipan,” tutur Dr. Ririn dalam sambutannya.
Keynote speaker, Prof. Doz. Dr. Hanns Moshammer, dari Medical University of Vienna, Austria. memaparkan materi public and environmental health post pandemic. Menurut Prof. Moshammer, pandemi COVID-19 bukan hanya masalah kesehatan masyarakat, melainkan juga masalah sosial dan lingkungan. ”Perubahan temperatur di Vienna berpengaruh terhadap risiko kematian, terutama bagi kelompok rentan. Dibutuhkan adaptasi secara infrastruktur, solusi teknis, adaptasi fisiologis, serta adaptasi perilaku untuk menghadapi perubahan ini,” ujar Prof. Hanns.
Pada sesi panelis, Prof. Dr. Budi Haryanto, S.K.M., M.Kes., M.Sc., Kepala Indonesian Center for Climate Change sekaligus Dosen FKM UI, berbicara mengenai environmental health in post pandemic COVID-19. ”Lingkungan dan iklim kini memiliki peran besar dalam kesehatan seseorang. Lingkungan yang sehat dapat mencegah hampir 25% beban kesehatan dunia,” papar Prof. Budi. Panelis berikutnya Prof. Drs. Bambang Wispriyono, Apt., Ph.D., Supervisory Board PDAM Tirta Asasta Depok dan Dosen FKM UI mengemukakan beragamnya isu kesehatan lingkungan yang dihadapi saat ini. ”Isu kesehatan lingkungan ada banyak, mulai dari air dan sanitasi, pencemaran udara, hingga limbah medis. Dapat dilakukan penguatan dalam hal riset dan publikasi, webinar, serta kebijakan dan program untuk mengatasi masalah ini,” tutur Prof. Bambang dalam presentasinya mengenai environmental health issues in post pandemic era in Indonesia.
Panelis ketiga adalah Dr. Wahyu Pudji Nugraheni, S.K.M., M.Kes., Kepala Research Center for Public Health and Nutrition, BRIN. Dr. Wahyu berbicara spesifik mengenai pola pembiayaan penyakit kardiovaskular sebelum dan selama pandemi COVID-19. Terdapat penurunan kasus penyakit kardiovaskular selama pandemi COVID-19 yang diakibatkan oleh menurunnya angka kunjungan ke fasilitas layanan kesehatan. ”Terjadi pseudo-reduksi terhadap kasus penyakit kardiovaskular. Kasusnya tidak menurun, hanya tertunda karena pandemi. Ada kemungkinan lonjakan kasus di masa setelah pandemi,” pungkas Dr. Wahyu.
Webinar ditutup dengan speech oleh Dr. Al Asyary Upe, S.K.M., M.P.H., awardee WCP 2022. ”Adanya lockdown selama pandemi COVID-19 membuat kualitas polusi udara meningkat. Namun di sisi lain, polusi akibat asap rokok menjadi tidak terkontrol,” tutur Al Asyary. Menurutnya, hal ini disebabkan oleh meningkatnya intensitas merokok selama di rumah.
Hadirnya webinar ini diharapkan dapat menambah wawasan peserta mengenai kesehatan lingkungan dan hubungannya dengan COVID-19 dan dimasa post COVID-19 saat ini. (WR)