Guru Besar FKM UI Bahas Perubahan Iklim, Polusi Udara dan Penyakit Pernapasan pada Workshop Perubahan Iklim di Hawaii

Guru Besar Kesehatan Lingkungan Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia (UI), Prof. Dr. Budi Haryanto, S.K.M., M.Kes., M.Sc., diundang sebagai pembicara pada Workshop on Climate Change and Health. Kegiatan yang diselenggarakan pada 6-7 September 2022 di Honolulu, Hawaii ini diselenggarakan atas kerja sama dari the e-ASIA Joint Research Program (JRP) Secretariat, the East-West Center, and the U.S. National Institutes of Health. Kegiatan ini diikuti oleh pembicara dan partisipan yang berasal dari berbagai negara seperti USA, Australia, Jepang, Vietnam, Indonesia, Thailand dan Filipina.

Pada workshop tersebut, Prof. Budi Haryanto diminta secara khusus untuk memberikan materi mengenai perubahan iklim dan penyakit menular. Prof. Budi membawakan materi berjudul “Climate Change, Air Pollution and Respiratory Diseases: Indonesia’s Report”. Disebutkan dalam materinya bahwa polusi udara merupakan faktor risiko ke-4 untuk kematian dini di seluruh dunia. “WHO telah menyebutkan bahwa polusi udara menjadi risiko kesehatan lingkungan terbesar di dunia. Indonesia menempati urutan kedua setelah China yang menjadi negara dengan faktor risiko kematian akibat polusi udara tertinggi,” ujar Prof. Budi dalam penyampaian materinya.

Melalui materi tersebut, Prof. Budi menjelaskan pula tentang bagaimana polusi partikel memengaruhi sistem pernapasan. Disebutkan pula bahwa kenaikan tingkat polusi udara di Indonesia terutama Jakarta berkaitan dengan tingginya kasus penyakit yang berkaitan dengannya seperti pneumonia dan infeksi saluran pernapasan akut. Berkaitan dengan COVID-19, Prof. Budi menyampaikan bahwa risiko kematian dalam kasus COVID-19 adalah 4,5 kali lebih besar di daerah dengan polusi tinggi daripada di daerah dengan polusi rendah.

Workshop ini diselenggarakan dengan tujuan untuk mengumpulkan ilmuwan regional terkemuka dari berbagi minat penelitian dan temuan terbaru terkait perubahan iklim dan kesehatan, mendorong kolaborasi potensial di antara ilmuwan dan institusi yang berpartisipasi, dan memberikan kesempatan kepada e-ASIA JRP untuk mengumpulkan informasi yang akan menginformasikan seruan untuk aplikasi penelitian kolaboratif perubahan iklim dan kesehatan. (wrk)