Jumat, 5 Juni 2020, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) mengadakan Halal bi Halal dalam rangka merayakan Hari Raya Idul Fitri 1441 H. Sedikit berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, acara Halal bi Halal kali ini diselenggarakan lewat aplikasi video telekonferensi di tengah pandemi COVID-19. Meski begitu, acara ini tetap ramai dihadiri oleh jajaran FKM UI beserta tamu undangan serta berlangsung dengan lancar dan khidmat.
Acara Halal bi Halal kali ini dibuka oleh sambutan dari Dekan FKM UI, Dr. dr. Sabarinah, M.Sc. yang dimulai dengan menyampaikan ucapan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1441 H. Selanjutnya pada kesempatan yang sama, Doktor Rina juga menyampaikan bahwa lebaran kali ini tetap dilaksanakan dengan istimewa dan mengedepankan solidaritas sosial meski diselenggarakan di tengah wabah virus corona.
“Kita, sebagai satu keluarga FKM UI telah berkontribusi dan berperan dalam upaya mencegah dan menangani pandemi COVID-19 di semua lini dan tingkatan, baik di lingkungan terkecil hingga nasional”, ujar Doktor Rina. Lebih lanjut, Doktor Rina juga memberikan apresiasi untuk setiap orang yang terlibat, para ahli baik guru besar maupun dosen, tenaga kesehatan, dan sivitas akademika FKM UI atas ketulusan dan keikhlasan dalam berkontribusi untuk bangsa dalam menangani pandemi COVID-19.
Dengan adanya pandemi COVID-19, Doktor Rina menegaskan bahwa istilah kesehatan masyarakat telah semakin dipahami oleh masyarakat. Begitu pula paradigma kesehatan masyarakat yang berorientasi pada pencegahan. Harapannya, tentu kebiasaan baik dan sehat akan semakin dilakukan oleh masyarakat dengan menjaga jarak, rajin berolahraga, serta menerapkan PHBS demi melakukan upaya pencegahan pandemi COVID-19.
FKM UI sebagai Percontohan Zona Integritas Wilayah Bebas Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani
Pada kesempatan yang sama, dilaksanakan sosialisasi FKM UI sebagai fakultas percontohan Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM). Disampaikan oleh Sekretaris Universitas, Universitas Indonesia, dr. Agustin Kusumayati, M.Sc. Ph.D., FKM UI telah dinobatkan sebagai fakultas percontohan zona integritas di Universitas Indonesia.
FKM UI dipilih sebagai zona integritas WBK dan WBBM sebagai agenda turunan dari reformasi birokrasi yang telah dilaksanakan oleh Universitas Indonesia. Adapun yang menjadi poin-poin penting dari pembangunan FKM UI sebagai zona integritas meliputi manajemen perubahan, penataan tatalaksana, penataan manajemen Sumber Daya Manusia (SDM), penguatan pengawasan, penguatan akuntabilitas kinerja, dan peningkatan kualitas pelayanan publik. Adapun hasil yang akan tercapai ialah pemerintahan yang bersih dan bebas Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN) serta pelayanan publik yang baik. Poin-poin tersebut akan dinilai dari tim Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB).
“Terpilihnya FKM UI sebagai percontohan zona integritas WBK dan WBBM oleh Universitas Indonesia dilakukan karena FKM UI sudah menunjukkan komitmen terhadap mutu pelayanan, pelaksanaan program studi, nilai akreditasi yang berkualitas, serta berorientasi internasional. Jadi, FKM UI sudah memiliki kualifikasi yang tepat dan berpotensi untuk menjadi percontohan zona integritas”, ungkap Doktor Agustin. Harapannya, FKM UI bisa menjadi tolak ukur bagi fakultas lain apabila berhasil membangun zona integritas WBK dan WBBM.
Meneguhkan Kebersamaan dan Solidaritas Sosial di Tengah Pandemi
Agenda selanjutnya adalah penyampaian tausiyah oleh Dr. H. Nadirsyah Hosen, LL.M., M.A. (Hons), Ph.D atau yang akrab disapa Gus Nadir. Beliau adalah pengajar tetap di Monash University, Australia dan merupakan pengurus Nadhlatul Ulama Indonesia di Australia. Pada tausiyah kali ini, Gus Nadir menyampaikan bahwa pentingnya kebersamaan dan solidaritas sosial di tengah pandemi COVID-19 yang semakin mewabah.
Pentingnya solidaritas sosial dapat dibangun dengan membangun jaring masyarakat dan saling menguatkan sesama masyarakat yang terdampak virus corona. Semakin banyak tindakan kebaikan yang dilakukan oleh kebersamaan masyarakat, dimulai dari bantuan makanan hingga aksi donasi yang tersebar di media sosial.
“Wabah virus corona menjadikan betapa pentingnya keyakinan terhadap Tuhan dan ikhtiar dalam menghadapinya. Jangan sampai kita melupakan untuk tetap berusaha menghadapi pandemi dengan melakukan upaya-upaya kesehatan yang ada”, ujar Gus Nadir.
Makna sehat wal ‘afiat pun penting untuk dipahami oleh masyarakat. Tidak hanya sehat secara fisik tapi makna sehat secara batin atau mental. Pentingnya kesehatan fisik dan mental harus menjadi prioritas dalam kondisi saat ini dengan cara menjaga kesehatan dan tetap bersyukur. Oleh karena itu, upaya menghadapi pandemi COVID-19 dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan dan kesehatan serta tetap meneguhkan kebersamaan dan solidaritas sosial di tengah pandemi.
Agenda tausiyah dari Gus Nadir menjadi rangkaian terakhir pada Acara Halal bi Halal kali ini. Selanjutnya acara ini ditutup dengan kegiatan saling bermaafan dari berbagai perwakilan bidang serta sivitas akademika FKM UI yang turut hadir pada Halal bi Halal FKM UI tahun ini. (MFH)