Upaya penurunan angka kematian bayi baru lahir, bayi dan anak balita, serta menjamin tumbuh kembang anak secara optimal merupakan salah satu upaya dalam kesehatan anak berdasarkan perkembangannya. The American Academic of Pediatrics (AAP), merekomendasikan bahwa setiap negara diharapkan melakukan skrining dan surveilans perkembangan anak secara rutin sehingga apabila ada kecurigaan gangguan perkembangan dapat dilakukan intervensi dini.
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 menyatakan keterlambatan pada perkembangan anak mencapai 11,7% pada anak usia 36 bulan sampai 59 bulan dengan penilaian Indeks Perkembangan Anak Usia Dini (Early Child Development Index). Pengembangan instrumen yang sederhana, mudah diakses, dan digunakan oleh masyarakat menjadi perlu dalam memenuhi kebutuhan dalam pemantauan perkembangan anak tersebut.
Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) tahun 2020 menjadi pemantau perkembangan anak pada tingkat masyarakat dengan adanya alat ceklis untuk menilai perkembangan anak sesuai usia. Angka kepemilikan Buku KIA pada anak 0-59 bulan sebesar 49,2% (yang memiliki dan dapat menunjukkan), sedangkan dari yang mempunyai Buku KIA hanya sebesar 45,2% yang memanfaatkannya. Sebagian besar ibu tidak membaca grafik pertumbuhan dan tidak melakukan pemantauan perkembangan anak, sehingga Buku KIA tidak dijadikan pedoman dalam menilai pertumbuhan dan perkembangan anak.
Berdasarkan latar belakang tersebut, Sudiyati melakukan penelitian yang bertujuan untuk menunjang pelaksanaan program pemantauan perkembangan anak dengan mengembangkan instrumen yang bersumber dari ceklis perkembangan Buku KIA dengan memodifikasinya melalui gambar, serta dibuat secara online. Penelitian ini menjadi disertasi yang berjudul “Peningkatan Kemampuan dalam Menilai Perkembangan Anak Usia 3-72 Bulan oleh Ibu Menggunakan Instrumen Modifikasi KIA Gambar” yang dipertahankan dalam sidang terbuka promosi doktor Ilmu Kesehatan Masyarakat (IKM) Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia (UI) pada Jumat, 12 Januari 2024.
Desain penelitian yang dibuat Sudiyati adalah pengembangan instrumen (research and development) dengan mixed methods. Penelitian dilakukan dalam dua tahap, yaitu penelitian pendahuluan yang merupakan pengembangan instrumen dan penelitian lanjutan dengan menggunakan instrumen yang sudah dikembangkan untuk pengambilan data. Proses pengumpulan data dilakukan secara online melalui tautan google form yang dikirimkan ke responden lewat media sosial Whatsapp. Analisis dilakukan dengan melakukan uji kesepakatan Kappa antar instrumen.
Pengembangan instrumen yang digunakan mendapatkan hasil keterbacaan yang baik (mudah diakses, pertanyaan mudah dipahami, tidak membutuhkan waktu lama, desain menarik dan gambar memperjelas pertanyaan). Dari seluruh uji kesepakatan yang meliputi perkembangan secara umum, perkembangan per aspek, dan perkembangan menurut usia anak dan variabel karakteristik ibu, disimpulkan bahwa instrumen mendapat nilai Kappa naik setelah menggunakan Modifikasi KIA Gambar. Peningkatan pemahaman ibu lebih tinggi terlihat pada informasi seputar anak usia 61-72 bulan dan pada perkembangan motorik kasar yang dianalisiskan mampu memberikan manfaat lebih kepada ibu yang berusia lebih dari 30 tahun, jumlah anak lebih dari 2, dan dengan pendidikan yang relatif lebih rendah (SMP dan SMA).
Instrumen yang dibuat memberikan peningkatan cakupan deteksi dini perkembangan anak mulai dari level masyarakat hingga berlanjut ke petugas kesehatan sehingga dapat meningkatkan program pemerintah khususnya pemantauan perkembangan pada anak. Kemudahan akses terhadap instrumen Modifikasi KIA Gambar juga dikembangkan secara online sehingga lebih mudah bagi ibu atau orang tua dengan smartphone yang terhubung internet.
Pemberlakuan sosialisasi instrumen Modifikasi KIA Gambar melalui kegiatan Posyandu dan kegiatan masyarakat lainnya, serta adanya kegiatan pemantauan perkembangan anak menjadi kegiatan yang wajib di posyandu yang dilakukan oleh kader dan tenaga kesehatan sebagai program baru yang dapat disarankan.
Berdasarkan hasil disertasinya tersebut, Sudiyati yang lahir pada 5 Oktober 1979 di Cilacap, dinyatakan lulus dan berhasil memperoleh gelar Doktor dalam bidang Ilmu Kesehatan Masyarakat (IKM) sebagai lulusan S3 IKM tahun 2024 ke-10, lulusan S3 IKM ke-306, dan lulusan S3 di FKM UI ke-392 serta meraih predikat sangat memuaskan.
Sidang dipimpin oleh Prof. Dr. dr. Sudarto Ronoatmodjo, S.K.M., M.Sc., sebagai Ketua Sidang, Prof. dr. Asri C. Adisasmita, M.P.H., M.Phil., Ph.D., sebagai Promotor, serta Prof. dr. Hadi Pratomo, M.P.H., Dr.PH dan Prof. Dr. dr. Rini Sekartini, SpA (K) sebagai Ko-Promotor. Tim penguji dalam sidang terdiri dari Dr. dra. Rita Damayanti, M.S.P.H.; Prof. Dr. dr. Sudarto Ronoatmodjo, S.K.M., M.Sc.; Prof. Dr. dr. Julianty Pradono, M.S., SpOK; Prof. Dr. Besral, S.K.M., M.Sc.; dan Dr. Emi Nurjasmi, M.Kes. (ITM)