Selasa, 9 Januari 2024, Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia (UI) melaksanakan sidang terbuka Promosi Doktor Ilmu Kesehatan Masyarakat (IKM) dengan promovenda Fenita Purnama Sari Indah dengan disertasi yang dipertahankan berjudul “Peningkatan Pengetahuan, Sikap dan Kepatuhan Mengonsumsi ARV pada ODHIV (Orang Dengan HIV) dengan Pemberian Edukasi melalui Aplikasi m-Health OMA (ODHIV Mengonsumsi ARV)”.
Pada tahun 2022, The Joint United Nations Program on HIV/AIDS (UNAIDS) menyatakan bahwa terdapat 1,3 juta infeksi baru dan total terdapat 39 juta ODHIV (orang dengan HIV) serta 630 ribu kasus kematian akibat AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) secara global. Di kawasan Asia Tenggara, Indonesia memiliki pengidap HIV terbanyak dengan data dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia (RI) menyebutkan estimasinya sebanyak 515.455 orang; 438.231 (85%) masih hidup dan mengetahui status, 184.890 (42%) sedang mendapatkan pengobatan ARV, dan 58.995 dalam tes viral load sampai dengan Maret tahun 2023 kondisi virus tersupresi.
Penelitian Fenita membahas permasalahan tentang belum tercapainya ODHIV dalam mengetahui status dan sedang mendapat pengobatan ARV (42%). Ketidakpatuhan dalam minum obat ARV menjadi permasalahan yang terjadi di antara ODHIV. Penelitian oleh Sitorus, 2022 menyebutkan bahwa faktor ketidakpatuhan kadang diakibatkan oleh salah satu atau lebih dari beberapa faktor psikososial, gangguan neurokognitif, rendahnya pengetahuan tentang kesehatan, rendahnya dukungan sosial, konsumsi alkohol berlebihan, penggunaan napza aktif, tunawisma, kemiskinan, menjaga rahasia status HIV, penolakan, dan stigma. Sehingga, kebutuhan dalam memiliki dukungan menjadi cara dalam meningkatkan motivasi ODHIV dalam mengkonsumsi ARV (Antiretroviral).
m-Health menjadi aplikasi teknologi ponsel yang berguna untuk meningkatkan kepatuhan dalam mengkonsumsi Antiretroviral yang sudah dilakukan oleh beberapa peneliti. Namun, sebagian besar m-Health yang digunakan masih terbatas pada penggunaan SMS (Short Message Service) reminder dan juga aplikasi berbasis chat, seperti Wechat.
Fenita melakukan penelitian untuk memperoleh model aplikasi secara digital yang dikembangkan berdasarkan hasil analisis faktor determinan kepatuhan mengonsumsi ARV pada ODHIV agar dapat meningkatkan pengetahuan, sikap ODHIV mengenai HIV/AIDS dan ARV, serta kepatuhan mengonsumsi ARV. Indikator kebaruan yang dituangkan pada aplikasI yang disebut m-Health OMA (ODHIV Mengonsumsi ARV), berisi edukasi mengenai penyakit HIV/AIDS dan ARV berupa fitur mitos/fakta, buku, poster, komik, media audio visual, kotak obat, alarm reminder/pengingat meminum obat, dan pemberian notifikasi yang muncul secara otomatis pada notifikasi mobile phone responden berupa pantun dan kalimat penyemangat lainnya. Manfaat yang dihasilkan dari pengembangan model aplikasi ini akan ditawarkan dan menjadi perbaikan kebijakan oleh Kemenkes RI maupun untuk upaya perbaikan dalam lingkup komunitas. Aplikasi m-Health OMA yang merupakan edukasi digital ini juga telah didaftarkan ke Hak Kekayaan Intelektual (HKI), dengan nomor pendaftaran: a. Aplikasi (nomor permohonan): EC002023136901; b. Video tutorial penggunaan aplikasi: EC002023136898.
Penelitian yang dilakukan Fenita adalah penelitian analitik operational research yang terdiri atas 5 (lima) tahap dengan metode campuran atau mixed methods, yaitu faktor determinan kepatuhan mengkonsumsi ARV pada ODHIV, penyusunan konten dan desain m-Health OMA, pengembangan konten dan desain m-Health OMA, uji coba konten dan desain m-Health OMA, dan evaluasi model aplikasi m-Health OMA. Hasil penelitian Fenita menemukan adanya determinan yang paling terkait dengan kepatuhan mengkonsumsi ARV pada ODHIV adalah status ekonomi (berkaitan juga dengan biaya transportasi), pengetahuan tentang HIV/AIDS dan ARV, serta stres. Uji coba konten dan desain m-Health OMA yang dilakukan dengan melakukan penilaian user experience aplikasi m-Health OMA menunjukkan hasil excellent atau bagus sekali pada aspek daya tarik, kejelasan, efisiensi, ketepatan, stimulasi, dan kebaruan. m-Health OMA juga telah terbukti dapat meningkatkan pengetahuan, sikap, dan kepatuhan mengkonsumsi ARV dalam hasil evaluasi dan pemberian leaflet pada ODHIV.
Peran petugas kesehatan, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), dan kelompok dukungan sebaya dalam peningkatan edukasi atau konseling tentang pengobatan ARV secara lengkap dan terampil serta pengembangan m-Health OMA secara berkala dengan penambahan konten serta pemutakhiran tampilan (desain) menjadi nilai kolaborasi berbagai intervensi dari para relawan atau konseling sosial. Pengkajian lebih dalam mengenai determinan Pemberian Obat Multi Bulan/Multi-Month Dispensing dan single dose sebagai program yang ditawarkan pada ODHIV saat ini menjadi kajian yang dapat dilakukan dalam penelitian selanjutnya.
“Dalam pandit-pandit penelitian dan pengabdian masyarakat, dibutuhkan roadmap yang kuat sehingga hal tersebut bisa dilanjutkan. Hasil penelitian yang diberikan dapat dilanjutkan dengan hilirisasi sehingga dapat diintegrasikan dan digunakan secara umum nantinya. Dengan kemampuan Fenita dalam hal ini, kami selaku bagian dari Departemen Biostatistika merencanakan Fenita untuk bergabung dalam tim dengan program penelitian lanjutan dan pengabdian masyarakat. Atas nama tim promotor dan ko-promotor, kami bergembira dengan keberhasilan saudari dalam raihan gelar doktornya,” sambut Dr. drs. Tris Eryando, M.A., selaku promotor.
Pada akhir sidang, Ketua Sidang menyampaikan keputusan bahwa Fenita Purnama Sari Indah yang lahir pada 12 Juni 1991 di Bandar Lampung, dinyatakan lulus dan berhasil memperoleh gelar Doktor dalam bidang Ilmu Kesehatan Masyarakat (IKM) sebagai lulusan S3 IKM tahun 2024 ke-6, lulusan S3 IKM ke-302, dan lulusan S3 di FKM UI ke-388 serta meraih predikat cum laude dengan IPK 3.85.
Sidang dipimpin oleh Prof. dr. Mondastri Korib Sudaryo, M.S., D.Sc., sebagai ketua sidang dan promotor Dr. drs. Tris Eryando, M.A., serta ko-promotor Prof. dr. Kemal Nazaruddin Siregar, S.K.M., M.A., Ph.D. dan Dr. Ir. Lely Wahyuniar, M.Sc. Tim penguji dalam sidang yakni Prof. dr. Meiwita P. Budiharsana, M.P.A., Ph.D.; Prof. Dr. Besral, S.K.M., M.Sc.; Prof. dr. Zubairi Djoerban, Sp.PD-KHOM., FINASIM; Dr. dr. Trihono, M.Sc.; Dr. dr. Muchlis Achsan Udji Sofro, SpPD, K- PTI, M.K.M. (ITM)