Kerjasama FKM UI Dengan Para Ahli Kesmas dari Turki dan Mesir: Perkuat Kolaborasi Internasional di Bidang Gizi dan Kesehatan Masyarakat

Depok, 3 November 2025 – Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia (UI) kembali menunjukkan kiprahnya sebagai pusat unggulan dalam kolaborasi internasional di bidang gizi dan kesehatan masyarakat. Pada Senin (3/11) di Ruang Rapat PA209 RIK UI, FKM UI menerima kunjungan delegasi Indonesia–MENA Expert Exchange Program on Nutrition and Public Health yang terdiri dari para ahli gizi dan kesehatan masyarakat dari Mesir dan Turki. Kunjungan ini merupakan bagian dari kerja sama antara Nahdlatul Ulama University (UNU) Yogyakarta dan Danone Indonesia, dengan dukungan British Council, untuk memperkuat jejaring riset dan inovasi di bidang penanggulangan stunting dan anemia.

Kegiatan dibuka dengan sambutan dari Dekan FKM UI dan dilanjutkan dengan diskusi mengenai perkembangan terkini ilmu gizi di Indonesia, terutama pada strategi penurunan stunting dan penanggulangan anemia pada kelompok ibu dan anak serta poin-poin penting yang dibawa oleh masing-masing ahli dari institusi masing-masing. Hadir dari delegasi MENA adalah Prof. Dr. Sarp Üner dari Lokman Hekim University (Turki), Duygu Güçlü dari Bezmialem Vakıf University, Turki, Dr. Abdelhamed Elshazly dari AlAzhar University, Mesir serta Elman Necefzade dari GİMDES (Association for the Inspection and Certification of Food and Supplies) and Deputy Director of Daru’l Helal Medrese, Turki. Sementara dari FKM UI hadir Dekan, Prof. dr. Mondastri Korib Sudaryo, M.S., D.Sc.; Ketua Stunting Resource Center FKM UI, Prof. dr. Endang L. Achadi, M.P.H., Dr.PH.; dan, Guru Besar Departemen Gizi FKM UI, Prof. Ir. Ahmad Syafiq.

Dalam sesi diskusi, para ahli berbagi pengalaman dan kebijakan di negara masing-masing dalam mengintegrasikan intervensi gizi ke dalam sistem pelayanan kesehatan masyarakat. Indonesia, dengan prevalensi stunting sebesar 19,8% berdasarkan Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) 2024 dan tingginya kasus anemia pada anak dan perempuan usia reproduktif, dihadapkan pada tantangan besar yang juga dialami oleh negara-negara di kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara. Melalui forum ini, peserta mendiskusikan berbagai hal yang dapat menjadi masukan dalam strategi advokasi kebijakan berbasis bukti untuk memperkuat sistem gizi nasional.

Prof. Dr. Sarp Üner, yang merupakan ahli kesehatan masyarakat, menyampaikan kekagumannya terhadap reputasi FKM UI dalam bidang ilmu kesehatan di Indonesia. “Kami tahu bahwa FKM UI adalah salah satu fakultas paling kuat di Indonesia dalam bidang health sciences. Sistem di sini berbeda dengan di Turki karena public health berada di bawah fakultas kedokteran. Namun kami sangat ingin belajar dari pengalaman FKM UI dalam menangani berbagai isu kesehatan masyarakat. Walaupun konteksnya berbeda, tantangan public health kita sesungguhnya mirip,” ungkapnya.

Sementara itu, Dr. Abdelhamed Elshazly, spesialis di bidang industri pangan dan kesehatan, menekankan pentingnya integrasi nilai keislaman dan ilmu modern dalam menjaga kesehatan umat. “Al-Azhar adalah institusi pendidikan Islam tertua di dunia, yang kini telah berekspansi ke ilmu kedokteran, teknik, dan pangan untuk mengintegrasikan nilai agama dan sains. Dalam Islam, menjaga kesehatan adalah salah satu tujuan utama. Nutrisi memiliki peran kunci dalam menjaga kehidupan manusia. Oleh karena itu, manusia harus mampu menciptakan masa depan dengan iklim kesehatan yang baik. Kami sangat mengapresiasi sambutan hangat dari FKM UI dan berharap kerja sama ini berkembang menjadi program yang berkelanjutan dan nyata,” ujar Dr. Abdelhamed Elshazly.

Lebih lanjut, Elman Necefzade, menyoroti keterkaitan erat antara konsumsi halal dan kesehatan publik. “Halal consumption bukan hanya isu keagamaan, tetapi juga bagian dari hak dasar manusia untuk mengonsumsi makanan yang sehat dan murni. Kami berupaya membangun literasi masyarakat tentang pentingnya makanan halal melalui seminar dan konferensi internasional. Indonesia dan Malaysia merupakan negara kunci bagi kami untuk memperluas kesadaran ini,” jelasnya.

Dari sisi akademik gizi, Duygu Güçlü, berbagi tentang fokus penelitiannya dalam kesehatan remaja dan edukasi nutrisi. Ia menaruh perhatian besar pada edukasi untuk menanamkan kebiasaan makan sehat pada anak-anak serta mendorong perubahan perilaku gizi sehat sejak dini demi kesehatan generasi mendatang

Selain bertukar pengetahuan, pertemuan ini juga menjadi ajang penjajakan kolaborasi riset bersama antara FKM UI dengan delegasi dari Mesir dan Turki dalam bidang gizi masyarakat, kesehatan ibu dan anak, serta kebijakan kesehatan berbasis data.

Dalam sesi tanggapan, Prof. Dr. Endang L. Achadi, M.P.H., Dr.PH., mengaitkan berbagai topik yang disampaikan delegasi dengan peran strategis FKM UI melalui Stunting Resource Center (SRC). Seperti peluang kerja sama dalam penanganan stunting, fokus pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), serta pentingnya asupan halal tidak hanya pada makanan namun juga vitamin dan suplemen bagi gizi ibu dan anak.

Lebih lanjut, Prof. Ahmad Syafiq, sebagai moderator dalam diskusi ini menyampaikan bahwa program ini membuka peluang besar untuk kolaborasi riset di bidang public health nutrition. “Kita perlu segera menyusun concrete plan untuk menindaklanjuti kerja sama ini, tidak hanya dengan Mesir dan Turki, tetapi juga membuka kemungkinan memperluas jejaring dengan negara lain. Bentuk kerja samanya bisa meliputi lecturer exchange, student exchange, dan riset lintas institusi,” jelas Prof. Syafiq. “Kami akan memanfaatkan kesempatan ini untuk membentuk research group yang diharapkan melahirkan publikasi bersama, inovasi riset, dan kerja nyata bagi masyarakat,” tambahnya.

Kunjungan ini menegaskan posisi FKM UI sebagai pusat rujukan akademik dan riset gizi masyarakat di Indonesia yang mampu menjembatani kolaborasi antara ilmu pengetahuan, kebijakan, dan praktik di lapangan. Melalui pertemuan ini, FKM UI memperkuat komitmennya untuk membangun jejaring global yang mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), terutama tujuan ke-2 (Zero Hunger) dan ke-3 (Good Health and Well-Being).

Dekan FKM UI, Prof. Dr. Mondastri Korib Sudaryo, M.S., D.Sc., menyampaikan bahwa kolaborasi internasional seperti ini sangat penting dalam mempercepat penemuan solusi atas masalah gizi yang kompleks dan lintas sektor.

“Kunjungan delegasi Indonesia–MENA Expert Exchange Program ini sejalan dengan semangat FKM UI Berjiwa Luhur dan Berkinerja Unggul. Melalui pertukaran pengetahuan dan kerja sama lintas negara, kita tidak hanya memperkuat kapasitas akademik, tetapi juga memperluas dampak sosial dari ilmu kesehatan masyarakat. Kami percaya bahwa sinergi global akan mempercepat upaya Indonesia menuju masyarakat yang lebih sehat, setara, dan berdaya. Semoga kerja sama ini nantinya dapat menghasilkan program nyata yang membawa kebaikan bagi masyarakat,” ujar Prof. Mondastri.

Kegiatan ini menjadi langkah awal menuju kerja sama jangka panjang antara Indonesia, Mesir, dan Turki dalam membangun sistem gizi dan kesehatan masyarakat yang berkelanjutan dan berkeadilan. (wrk)