Kuliah Umum “Vitamin A Deficiency: Public Health Consequences and Prevention” oleh Prof. Keith West dari John Hopkins Bloomberg School of Public Health

Selasa, 14 Maret 2023, Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia (UI) menyelenggarakan kuliah umum dengan tema “Vitamin A Deficiency: Public Health Consequences and Prevention” di Aula A FKM UI. Hadir sebagai narasumber, Prof. Keith West, Jr. Dr.P.H., R.D., seorang profesor dari John Hopkins Bloomberg School of Public Health, USA. Prof. Keith West termasuk dalam kelompok peneliti pertama yang mengangkat topik Vitamin A di Indonesia.

Prof. dr. Endang Laksminingsih, M.P.H., Dr.PH., Chief Operating Officer of SEAMEO TROPMED RCCN (South East Asian Ministers of Education Organization – Tropical Medicine and Public Health – Regional Center for Community Nutrition) turut hadir memberikan sambutan.”Vitamin A tidak hanya menurunkan risiko kebutaan, tapi juga risiko kesakitan dan kematian pada anak,” tutur Prof. Endang.

Studi terkait Vitamin A di Indonesia dimulai pada tahun 1974 di Jakarta oleh World Health Organization (WHO) dan United States Agency for International Development (USAID). Saat itu, tidak sedikit anak-anak Indonesia yang mengalami xerophtalmia, suatu penyakit yang menyebabkan mata kering akibat kekurangan Vitamin A. Studi lanjutan pun dilakukan di Aceh pada tahun 1982—1984 oleh Prof. Keith West, Alfred Sommer, dan beberapa peneliti lainnya. Dalam studi yang melibatkan 26.000 anak-anak di Aceh tersebut ditemukan beberapa anak yang memiliki bercak bitot, yaitu tumpukan sel konjungtiva yang mati dan dapat menyebabkan kebutaan permanen.”Selain menyebabkan kebutaan, kekurangan Vitamin A juga dapat memperburuk kesehatan anak secara keseluruhan,” pungkas Prof. Keith West.

Berbagai upaya untuk mengatasi defisiensi Vitamin A pun dilakukan oleh pemerintah. Mulai dari fortifikasi Vitamin A, edukasi terkait diet yang baik, serta program yang masih berjalan hingga saat ini, yaitu suplementasi Vitamin A 2x dalam setahun. ”Indonesia termasuk dalam negara pertama yang menerapkan program untuk mengatasi defisiensi Vitamin A dalam skala nasional,” tutur Prof. Keith West. Menurutnya, masyarakat harus terus diedukasi terkait pentingnya Vitamin A hingga tidak ditemukan lagi kasus defisiensi Vitamin A di Indonesia.

Melalui riset dan program yang masih berjalan, diharapkan kasus defisiensi Vitamin A di Indonesia akan semakin berkurang. (WR)