Sebanyak 4 mahasiswa & 1 alumni FETP (Field Epidemiology Training Program) Program Studi Magister Epidemiologi FKM UI melaksanakan investigasi KLB Hepatitis A di Kota Depok. Investigasi dilaksanakan sejak 20 November 2019. Investigasi KLB dilakukan guna menemukan sumber penularan (index case), metode penularan (makanan, air minum, air bersih), melakukan identifikasi faktor risiko, mendapatkan kurva epidemiologi, serta memutus penularan hepatitis A di Kota Depok.
Investigasi dimulai & dilanjutkan dengan aktivitas-aktivitas berikut:
1. Meminta izin ke Dinas Kesehatan Kota Depok untuk turut turun dalam investigasi KLB
2. Mengobservasi kantin, kamar mandi, saluran air pembuang limbah (SPAL) dan septic tank di sekolah maupun rumah warga.
3. Mendata warga sekolah yang tidak masuk akibat sakit sejak tanggal 11 November 2019 untuk ditelusuri keberadaan gejala khas hepatitis, hasil lab (jika ada) dan tempat di rawat.
Pendataan ini dilakukan bersama para guru pada 21 November 2019.
4. Melakukan wawancara kepada masyarakat yang mengalami gejala khas Hepatitis A hasil laporan puskesmas, dilanjutkan kolaborasi dengan BTKLPP Jakarta untuk mengambil sampel air minum, depo isi ulang, air sumur warga positif hepatitis A serta darah dan rectal swab warga suspek hepatitis A pada tanggal 27 November 2019.
5. Menyebar google form (kuesioner hepatitis A) untuk disebar ke seluruh warga sekolah untuk menyaring kasus pada tanggal 27 November 2019.
6. Kompilasi dan analisis data
Aktivitas investigasi oleh mahasiswa dan alumni FETP ini dilakukan bersama Dinas Kesehatan Kota Depok melengkapi kegiatan sebelumnya yakni koordinasi dengan Puskesmas wilayah kerja setempat, BLK Jawa Barat untuk mengambil sampel air minum, air bersih, rectal swab penjamah dan darah suspek hepatitis A untuk diperiksa.
Pada tanggal 20-21 November, Dinas Kesehatan Kota Depok juga telah melakukan upaya promosi kesehatan terkait PHBS danHepatitis A, baik pemberian media promosi kesehatan ke sekolah maupun penyuluhan ke wali murid seluruh siswa di SMPN 20 Depok.
Sedangkan, penyuluhan kepada warga sekitar dilakukan pada 27 November 2019. Hingga saat ini, perkembangan kasus masih terus dipantau untuk melihat perkembangan selanjutnya.