Mahasiswa FKM UI Raih Gelar Best Student Presentation pada International Conference di Jeju, Korea Selatan

Kamis, 1 September 2022, mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia (UI) kembali torehkan prestasi di kancah internasional. Ulfi Hida Zainita, Mahasiswa S-2 Promosi Kesehatan FKM UI meraih gelar Best Student Presentation pada the 19th Pacific Basin Consortium for Environment and Health International Conference (PBC Conference) 2022. Bersama Ulfi, turut berkompetisi pula mahasiswa dari Jepang, Kamboja, Korea, dan India.

PBC Conference diadakan di Maison Glad Jeju Hotel, Korea selama 4 hari terhitung dari 29 Agustus hingga 1 September 2022. Konferensi yang mengangkat tema “Environmental Exposure in a Changing Climate” ini diselenggarakan oleh the International Environmental Research Institute (IERI) dan Gwangju Institute of Science & Technology (GIST). Selama 19 kali diadakan, PBC Conference selalu memiliki tujuan yang sama, yaitu mempromosilan kesehatan manusia dan lingkungan melalui edukasi dan praktik di bidang toksikologi, keinsinyuran, dan sanitasi, serta fokus untuk memprioritaskan isu kesehatan lingkungan di negara penyelenggara. Sebanyak 250 peserta dari berbagai negara hadir baik secara virtual maupun langsung di PBC Conference 2022.

Bersama 2 (dua) dosen FKM UI, Prof. dr. Dra. Evi Martha, M.Kes., dan Dr. Besral, S.K.M., M.Sc., Ulfi membuat tinjauan sistematis berjudul “Indonesian Adolescents’ Well-Being and Knowledge of Climate change”. Tulisan ini berawal dari keresahan Prof. Evi, Dr. Besral, dan Ulfi mengenai pentingnya rekognisi pengetahuan remaja Indonesia mengenai perubahan iklim sebagai kunci untuk melindungi hak dasar dan kesejahteraannya. Perubahan iklim diketahui menciptakan disrupsi pada kesejahteraan manusia, meliputi remaja, yang ternyata merupakan populasi paling rentan terhadap dampak dari perubahan iklim.

Terdapat beberapa temuan menarik dari paper yang ditulis. Ditemukan bahwa pengetahuan terkait perubahan iklim pada remaja Indonesia, baik di daerah perkotaan maupun pedesaan, masih sangat terbatas. Ditemukan pula bahwa kesejahteraan remaja sangat terdampak oleh perubahan iklim, mulai dari minimnya pemenuhan hak terhadap pendidikan, hak kehidupan yang layak, hingga hak terhadap makanan yang sehat dan bergizi. Paper ini juga mengungkapkan bagaimana pengetahuan, persepsi, dan sikap terkait perubahan iklim memiliki efek yang signifikan pada intensi perilaku pro-lingkungan pada remaja. Untuk mengatasi hal tersebut, direkomendasikan bagi pemerintah Indonesia untuk lebih berkomitmen dalam menyediakan pendidikan formal dan non-formal terkait perubahan iklim yang dapat menjangkau seluruh remaja di Indonesia agar dapat menjaga kesejahteraan remaja. “Riset ini diharapkan dapat dapat memberikan rekomendasi kepada pemerintah terkait pentingnya meningkatkan pengetahuan remaja terhadap perubahan iklim karena remaja merupakan kelompok usia yang paling rawan menghadapi tantangan perubahan iklim,” ujar Ulfi.

Sebelum mendapat kesempatan sebagai presentan, Ulfi telah melewati serangkaian proses. Awalnya, dibuat abstrak dan paper untuk diserahkan kepada panitia. Abstrak tersebut ternyata berhasil memukau penyelenggara sehingga Ulfi dan tim berhasil mendapatkan hibah untuk mengikuti serangkaian konferensi secara langsung di Korea dan melakukan presentasi. Presentasi ini lah yang kemudian mengantarkan Ulfi sebagai Presentan Mahasiswa Terbaik.

Capaian ini diharapkan dapat menjadi pemicu bagi mahasiswa FKM UI lainnya untuk berkarya dan berinovasi baik di kancah nasional maupun internasional. Riset yang sudah dilakukan juga diharapkan dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya dan seluas-luasnya bagi khazanah keilmuan kesehatan masyarakat dan kesehatan lingkungan. Tentunya, diperlukan pula kerja sama dari berbagai sektor untuk mewujudkan remaja Indonesia yang sejahtera dari perubahan iklim. “Diperlukan kerjasama dari sektor akademisi, NGO, masyarakat, media masa, dan perusahaan swasta untuk mendukung kebijakan pemerintah dalam rangka melindungi hak dasar dan kesejahteraan remaja dari perubahan iklim,” pungkas Ulfi. (BK)