Mahasiswa FKM UI Sabet 5 Kategori Juara pada 3rd Indonesian Public Health Olympiad (IPHO) 2024 di Universitas Mulawarman, Samarinda

Lima tim mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia (UI) berhasil meraih juara dalam berbagai kategori pada 3rd Indonesian Public Health Olympiad (IPHO) 2024. IPHO merupakan sebuah kompetisi bergengsi yang diselenggarakan oleh Asosiasi Institusi Pendidikan Tinggi Kesehatan Masyarakat Indonesia (AIPTKMI). Mahasiswa FKM UI memenangi berbagai kategori, di antaranya Juara 1 dan 2 kategori Cerdas, Cermat, Cepat Kesehatan Masyarakat; Juara 1 kategori Perancangan Sistem Informasi; Juara 3 kategori Debat Kesehatan Masyarakat; serta Juara 1 pada kategori Analisis Kebijakan Kesehatan yang menampilkan keahlian dalam merumuskan kebijakan kesehatan yang aplikatif dan strategis. Acara final IPHO 2024 sendiri telah berlangsung pada 7 November 2024 di FKM Universitas Mulawarman, Samarinda.

Ajang IPHO tahun ini mengusung tema “Pendidikan Profesi Tenaga Kesehatan Masyarakat untuk Indonesia Emas” yang bertujuan untuk memotivasi mahasiswa kesehatan masyarakat di seluruh Indonesia agar berlomba-lomba meraih prestasi dan memberikan kontribusi bermakna bagi bangsa. Prestasi yang diraih mahasiswa FKM UI ini merupakan hasil dari persiapan matang serta bimbingan dari dosen FKM UI, yang senantiasa mendukung setiap kelompok mahasiswa dalam mengembangkan potensi akademik dan keterampilan praktisnya. Salah satu Tim FKM UI yang beranggotakan Faris Muhammad, Luthfia Dara Janitra, dan Rizani Alia Davina berhasil meraih juara 1 dalam kategori Cerdas, Cermat, dan Cepat Kesehatan Masyarakat, di bawah bimbingan Dr. Puput Oktamianti, S.K.M., M.M. Ketiganya merupakan mahasiswa angkatan 2022 dari program studi Kesehatan Masyarakat peminatan Administrasi dan Kebijakan Kesehatan.

Menurut Faris, IPHO adalah kesempatan berharga untuk memperluas wawasan serta menjadi ajang bagi mahasiswa kesehatan masyarakat untuk menantang diri, belajar, dan mengasah kemampuan. “Saya sudah tahu tentang IPHO sejak awal kuliah saat jadi mahasiswa baru, dan ini merupakan kesempatan bagi kami khususnya saya untuk berkembang lebih jauh,” ujarnya. Perlombaan dengan kategori cerdas cermat ini adalah kali pertama yang Faris dan rekannya ikuti selama berkuliah, sehingga persiapan yang sangat matang ketiganya lakukan selama berkompetisi. “Sebagai permulaan, kami menentukan dosen pembimbing dan berkonsultasi mengenai materi cerdas cermat. Setelahnya, belajar dari panduan kompetisi dan mendalami topik yang berfokus pada ilmu kesehatan masyarakat,” tutur Faris. Selama berkompetisi, mereka juga memahami kekuatan masing-masing anggota tim. “Ada yang memiliki pemikiran logis yang cepat, ketelitian, dan ketajaman analisis. Dengan begitu, setiap anggota mendapat tanggung jawab khusus dalam materi yang dibutuhkan,” ungkap Luthfia.

Selain pembagian yang jelas, Davina menekankan pentingnya memahami situasi masing-masing anggota, terutama dalam menyesuaikan persiapan dengan jadwal dan kesibukan lainnya. “Persiapannya cukup intens, tapi dorongan utama datang dari kekuatan internal masing-masing. Kami tahu keunggulan kami ada di bidang tertentu, jadi fokus pada pembagian ini adalah hal penting,” ujar Davina. Bagi ketiganya, menjaga semangat kerja sama juga merupakan hal yang krusial. “Komunikasi yang efektif sangat membantu agar ketika di panggung atau tahap final, kami bisa tampil maksimal. Kami selalu percaya bahwa tim kami bisa menang,” ucap Faris.

Mengatur waktu antara kuliah dan persiapan lomba menjadi tantangan tersendiri bagi tim FKM UI dalam menghadapi IPHO 2024. Faris menjelaskan bahwa komitmen sejak awal untuk mengikuti lomba menjadi dasar dalam mengalokasikan waktu. “Kami usahakan untuk memanfaatkan waktu sebaik mungkin, seringnya saat istirahat atau di sela-sela kuliah untuk persiapan cerdas cermat ini,” ujar Faris. Kelebihan lain bagi mereka adalah adanya kesamaan peminatan dan sering mengikuti kelas yang sama, sehingga setiap anggota tim memiliki pemahaman yang baik tentang kesibukan dan jadwal masing-masing. Saling mengetahui dinamika kelas, ketiganya mampu membagi porsi tugas secara efektif dan menyesuaikan beban persiapan lomba. Ini memungkinkan tim menjaga keseimbangan antara tanggung jawab akademis dan komitmen lomba dengan optimal.

Kemenangan timnya di IPHO 2024 meningkatkan semangat Faris untuk terus mengasah kemampuannya di bidang kompetisi keilmuan. Prestasi yang diraih oleh tim ini tidak hanya menjadi kebanggaan bagi Universitas Indonesia, tetapi juga menjadi inspirasi bagi mahasiswa lainnya untuk terus berusaha mencapai yang terbaik. Faris menekankan pentingnya keberanian untuk mencoba. “Kalau punya keinginan, jangan takut untuk coba. Kalau ada kesempatan, ambil saja. Lebih baik menyesal karena kalah daripada menyesal karena tidak pernah mencoba,” ujarnya. Luthfia menambahkan bahwa pengalaman seperti ini dapat melatih kerja sama dan pemikiran yang cermat, menjadikannya ajang yang berharga untuk belajar dan berkembang. Menurut Davina, kompetisi ini menjadi kesempatan untuk mengingat kembali materi dari semester awal, tidak hanya sebagai persiapan lomba, tetapi juga untuk memperkuat pengetahuan yang sudah dipelajari.

Kemenangan mereka menunjukkan bahwa kolaborasi, kerja keras, dan keberanian untuk mencoba adalah kunci keberhasilan dalam meraih tujuan. Memiliki tekad kuat untuk terus berkembang, mereka telah membuktikan bahwa mahasiswa FKM UI mampu bersaing di kancah nasional. Semoga langkah ini menjadi awal dari pencapaian-pencapaian berikutnya dan mendorong lebih banyak generasi muda untuk berprestasi, berinovasi, serta berkontribusi bagi kesehatan masyarakat dan kemajuan bangsa.

Plh. Dekan FKM UI, Dr. Ir. Asih Setiarini, M.Sc., mengungkapkan apresiasi dan rasa bangga atas prestasi yang diraih mahasiswa UI dalam ajang ini. “Kami sangat bangga atas prestasi luar biasa yang diraih oleh lima tim mahasiswa kami dalam ajang 3rd Indonesian Public Health Olympiad (IPHO) 2024. Keberhasilan ini bukan hanya mencerminkan kualitas pendidikan yang kami berikan di FKM UI, tetapi juga menunjukkan komitmen dan dedikasi tinggi mahasiswa kami dalam mengaplikasikan ilmu kesehatan masyarakat dalam berbagai kategori kompetisi. Melalui berbagai kategori juara yang diraih, menunjukkan bahwa kami terus mengembangkan talenta muda yang siap berkontribusi dalam sektor kesehatan masyarakat di tingkat nasional maupun internasional. Semoga prestasi ini dapat menjadi motivasi bagi seluruh mahasiswa untuk terus berinovasi dan berprestasi lebih baik lagi di masa depan,” tutur Dr. Asih Setiarini. (DFD)