Mahasiswa Universitas Indonesia kembali berhasil meraih prestasi di kancah internasional. Tim dari Universitas Indonesia, The Yellow Jackets, berhasil menjadi juara utama pada ajang internasional APRU Global Health Conference 2020 Virtual Case Competition yang diselenggarakan pada 19-21 Oktober 2020 di Fudan University, Shanghai secara daring.
The Yellow Jackets berhasil unggul di antara 45 peserta dari 22 negara dengan membawa ide berupa aplikasi bernama Go-Elderly (https://youtu.be/uLFNoyPUYx0). Enam orang mahasiswa UI yang terdiri dari Andrew Prasetya Japri (FKM’16), Caroline Augustine Atmojo (FKM’17), Stephen Gunawan (FKM’17), Hubert Jonathan (FK’17), Jason Phowira (FK’17), dan Vellia Justian (FK’17) berhasil memenangi Virtual Case Competition yang merupakan bagian dari APRU Global Health Conference 2020 dengan tema “Improving Elderly Care in Asia-Pacific” dengan menyuguhkan kasus mengenai penuaan populasi yang membutuhkan inovasi realistis dari peserta.
Pembuatan aplikasi Go-Elderly berangkat dari dua masalah utama terkait kesejahteraan lansia di Asia Pasifik, yaitu kekhawatiran terkait sektor pelayanan kesehatan bagi lansia serta sektor sosial dan komunitas bagi lansia. Proses penyusunan ide dilakukan selama kurang lebih 2 bulan dengan 2 diskusi kelompok setiap minggunya. Sebelum pembuatan video, tim melakukan identifikasi masalah dari berbagai literatur, menyeleksi model intervensi yang tepat, menyelenggarakan survei melalui webinar, serta berkolaborasi dengan beberapa komunitas lain untuk mengadakan berbagai kampanye kreatif. Go-Elderly berencana untuk mengintegrasikan antara pelayanan kesehatan berbasis keluarga, pelayanan kesehatan primer khususnya Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu), komunitas sosial yang aman dan nyaman bagi lansia, serta pemberdayaan lansia secara umum.
Selama proses penyusunan ide, tim menyelenggarakan beberapa kampanye sosial melalui instagram dan memproduksi beberapa hasil berupa siniar (podcast). Tim juga menyelenggarakan sebuah webinar bertemakan “Elderly Care During Pandemic” untuk memperingati hari lansia nasional pada tanggal 29 Mei 2020. Webinar tersebut diikuti oleh lebih dari 200 peserta pendaftar. Proses interaksi dengan masyarakat lah yang akhirnya memungkinkan tim untuk membuat solusi berbasis teknologi sebagai solusi inovatif dari kasus yang diberikan.
“Sebagai kaum muda, menjadi agent of change adalah sebuah kewajiban, dalam hal ini untuk berkontribusi dalam membuat lingkungan yang inklusif bagi lansia agar kita bisa membangun masa depan yang ramah lanjut usia,” ucap Jason Phowira mewakili tim di APRU Global Health Conference. Melalui pengalaman ini, tim menemukan salah satu peluang untuk mengembangkan ide tersebut agar membawa manfaat bagi lansia khususnya di Indonesia. The Yellow Jackets berharap Go-Elderly dapat menjadi salah satu pionir dalam memberikan dampak positif bagi masyarakat, terutama bagi kaum lansia, dan bisa meningkatkan kesadaran teman-teman kaum muda untuk lebih peduli terhadap kesejahteraan lansia.
Sampai saat ini, Go-Elderly masih aktif berkarya dalam mengembangkan platform ini dan telah memiliki volunteers dari berbagai penjuru Indonesia. Go-Elderly telah bekerjasama dengan berbagai organisasi non-profit dan bisnis lokal untuk menggalang donasi untuk lansia Yayasan Panti Sosial Tresna Werdha Khusnul Khotimah Pekanbaru. Go-Elderly pun mengadakan webinar yang ke-2, bertajuk “Optimizing Older People’s Quality of Life by Preventing Depression and Skin Disorder”, yang diisi oleh dr. Mahaputra, Sp.KJ dan dr. Sondang Aemilia Panjaitan Sirait, Sp.KK, MPd.Ked, FINSDV, FADV.
APRU Global Health Conference adalah suatu perhelatan yang mempertemukan mereka yang berdedikasi pada kesehatan global dari seluruh dunia. Tahun ini, konferensi fokus pada tema, Universal Healthcare across the Life Course, dan mendefinisikannya dalam praktik, penelitian, dan teori kesehatan global.