MENGIDENTIFIKASI FAKTOR RISIKO KESEHATAN LINGKUNGAN DI DUSUN CICADAS, DESA BABAKAN MADANG OLEH MAHASISWA KESEHATAN LINGKUNGAN FKM UI
Kecamatan Babakan Madang adalah salah satu kecamatan di Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Kecamatan Babakan Madang memilikiluas 9.219,71 hektar dan terdiri dari sembilanDesa/Kelurahan, yaitu Desa Cijayanti, Desa Bojong Koneng, Desa Karang Tengah, Desa Sumur Batu, Desa Citaringgul, Desa Cipambuan, DesaKadumangu, Desa Sentul, dan Desa Babakan Madang Desa Babakan Madang merupakan salah satu desa yang ada di kecamatan Babakan Madang kabupaten Bogor dengan luas wilayah 238,375 Ha. Salah satu dusun dari Desa Babakan Madang adalah Dusun Cicadas yang bertempat di RW 04.
Berdasarkan Laporan Puskesmas Babakan Madang tahun 2017, penyakit gatal-gatal atau scabies merupakan salah satu penyakit yang paling sering diderita warga Babakan Madang setelah penyakit ISPA dan demam/flu. Penyakit gatal ini sering kali disebabkan oleh higiene pribadi yang kurang, sarana air bersih minim, dan secara umum diderita oleh warga kurang mampu. Menurut hasil observasi dan wawancara yang telah dilakukan, angka kejadian penyakit gatal-gatal di Dusun Cicadas dari 70 rumah yang menjadi responden terdapat 66 kasus gatal-gatal yang terdiri dari 22 kasus pada kelompok dewasa, 19 kasus pada kelompok anak-anak, dan 25 kasus pada kelompok balita.Jika dilihat dari segi rumah sehat, dari 70 rumah yang memiliki balita, hanya ditemukan 1 rumah yang memenuhi persyaratan rumah sehat, sedangkan 69 lainnya belum memenuhi persyaratan rumah sehat. Hal ini jelas dapat meningkatkan tingginya angka penyakit gatal-gatal pada masyarakat Dusun Cicadas. Selainitu, dari 70 rumah yang memiliki balita, 60 diantaranya membuang sampah di sungai, 5 diantaranya terkadang membuang sampah ke tempat sampah, dan 5 lainnya selalu membuang sampah ke tempat sampah.
Mahasiswa kesehatan lingkungan FKM UI juga melakukan pemeriksaan in situ pada sumber air bersih, dimana diperoleh bahwa jumlah zat terlarut terbesar terdapat pada Sungai Cimanggu yaitu sebesar 196 ppm. Sedangkan jumlah zat terlarut terendah, berada di Penampungan Air Minum RT.03 sebesar 19 ppm. Untuktingkatkeasaman, Sungai Citeureup memiliki tingkat keasamaan tertinggi dari kedelapan sampel lainnya yaitu sebesar 9,05. Dan yang terendah adalah mata air Sumur Warga RT 002. Selain in situ, pemeriksaan ek situ dilakukan untuk mengukur konsentrasi AsamSianida (HCN), Nitrat, dan kesadahan. Hasil uji ek situ menunjukkan tidak adanya Asam Sianida pada Titik 2 Sungai Cicadas meskipun menjadi titik pembuangan limbah industry aci local. Pada Nitrat sendiri, yang paling tinggi konsentrasinya adalah Sumur Warga RT 003 yaitu sebesar 1,5 mg/l, dan yang terendah adalah Sungai Cimanggu yaitu sebesar 0,2 mg/l.
Melihat adanya permasalahan tersebut, mahasiswa merancang kegiatan berupa pembentukan kader rumah sehat Dusun Cicadas sebagai upaya menekan dan mengontrol kejadian penyakit menular berbasis lingkungan khususnya penyakit gatal-gatal melalui kebiasaan hidup bersih dan sehat serta peningkatan kondisi rumah sehat; penyuluhan warga yang dilaksanakan oleh kader yang telah terlatih, dimana materi penyuluhan adalah meliputi penyakit skabies/gatal-gatal yang dikaitkan dengan Rumah Sehat.
Ditulis oleh: Indri Oktafiyani