Menyambut G-20 Indonesia Presidensi 2022, FKM UI Selenggarakan Seminar Online Mengenai Sejarah G-20 dan Kesiapan Indonesia

Menyambut G-20 Indonesia Presidensi 2022, Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia (UI) menyelenggarakan Seminar Online Seri Ke-2 dengan topik “Sejarah G-20 dan Persiapan yang Dilakukan Indonesia dalam Menghadapi G-20 Indonesia Presidensi 2022.” Seminar ini merupakan kuliah umum dari mata kuliah Kesehatan Global S-1 Kesehatan Masyarakat FKM UI yang diselenggarakan secara daring pada Kamis, 24 Februari 2022.

Dibuka oleh Dekan FKM UI, Prof. dr. Mondastri Korib Sudaryo, M.S., D.Sc., acara ini diikuti oleh mahasiswa program studi sarjana dari FKM UI, para peneliti dan staf pengajar FKM UI. Selanjutnya, materi disampaikan langsung oleh dr. Imran Pambudi, MPHM selaku Koordinator Karantina Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. “G-20 ini berangkat dari ketidakseimbangan kondisi. Baik dari sisi keuangan, kondisi kesehatan, dan juga akses terhadap energi. Hal ini juga diperparah oleh kondisi pandemi yang mengakibatkan terputusnya akses dan bermuara kepada semakin tingginya kemiskinan,” ucap dr. Imran seraya membuka presentasinya. Lebih lanjut, dr. Imran juga menyampaikan bahwa forum G-20 berperan penting dalam pemulihan akibat Covid-19 serta mempersiapkan pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan di seluruh dunia.

Pada tahun 2022 ini, G-20 Presidensi Indonesia mengangkat tema “Recover Together, Recover Stronger”. Tema ini kemudian diturunkan menjadi 5 (lima) subtema, yaitu resilience and stability, productivity, sustainable and inclusive growth, collective global leadership, dan enabling environment for partnership. Dari segi kesehatan, terdapat beberapa isu kesehatan yang diangkat, yaitu mengenai penguatan arsitektur kesehatan global, pembangunan resiliensi sistem kesehatan global, harmonisasi standar protokol kesehatan global, serta perluasan pembangunan global dan pusat penelitian untuk kesiapsiagaan pandemi.

Materi yang disampaikan oleh dr. Imran disambut dengan baik dan antusias oleh mahasiswa. Hal ini terlihat dari banyaknya mahasiswa yang bertanya pada saat sesi tanya jawab yang di moderatori oleh Prof. dra. Fatma Lestari, M.Si., Ph.D., selaku Koordinator Mata Kuliah Kesehatan Global. Salah satu pertanyaan yang menarik diajukan oleh Arsyalia Witri Adinda mengenai sharing data genomik. Menanggapi pertanyaan ini, dr. Imran menjawab bahwa hal ini ditentukan oleh banyak hal lain seperti kesediaan negara terkait. Harapannya, sharing data genomik ini bisa berjalan semakin baik dan seimbang. Sebagai mahasiswa, pertanyaan menarik juga muncul dari Andrizqa mengenai peran mahasiswa dalam persiapan G-20. Menurut dr. Imran, mahasiswa dapat mengambil bagian dengan mendiskusikan isu-isu yang diangkat dalam forum ini. Selain itu, mahasiswa juga bisa berpartisipasi dalam Youth 20 dan mengangkat isu-isu terkait kesehatan. (BK)