Rabu, 11 Desember 2019, Fakutas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) menyelenggarakan pelatihan surveilans dan investigasi wabah Hepatitis A yang bertempat di Aula G FKM UI. Acara tersebut merupakan salah satu bentuk respon yang dilakukan oleh FKM UI terhadap Kejadian Luar Biasa (KLB) Hepatitis A yang terjadi di Kota Depok. Dalam pidato pembukaan yang disampaikan oleh Wakil Dekan Bidang Sumber Daya, Ventura dan Administrasi Umum, Prof. dr. Asri C. Adisasmita, MPH, M.Phil, Ph.D, menyebutkan bahwa pelatihan ini dilakukan untuk meningkatkan keterampilan tenaga kesehatan baik Dinas Kesehatan maupun Puskesmas dalam melakukan surveilans dan investigasi wabah serta diharapkan agar dapat dilakukan upaya-upaya untuk mencegah terjadinya perluasan KLB.
Sesi Pertama acara ini merupakan sesi materi yang disampaikan oleh tiga narasumber, yaitu dr. I Nyoman Kandun, MPH; dr. Sholah Imari, MSc dan dr. Hidayat. Pada sesi tersebut dipaparkan mengenai penyakit Hepatitis A kemudian dilanjutkan dengan materi surveilans dan investigasi wabah. Dokter I Nyoman menyampaikan bahwa pelatihan ini merupakan salah satu tugasnya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia kesehatan, dimana acara ini menjadi penting karena membahas kasus nyata di Depok. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi peluang belajar bagi FKM UI untuk duduk berdiskusi dan melihat sejauh mana penerapan ilmu kesehatan masyarakat di lapangan. Dokter Sholah juga menekankan bahwa surveilans dan investigasi wabah merupakan keahlian yang harus dimiliki oleh tenaga kesehatan masyarakat sehingga dengan adanya pelatihan ini petugas Puskesmas bersama dengan Dinkes dapat lebih siap apabila terjadi KLB di wilayah kerjanya.
Selanjutnya adalah sesi diskusi, pada sesi ini juga didampingi oleh dr. Titin Hardiana, Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinkes Depok. Dokter Titin sangat mengapresiasi respon yang diberikan oleh FKM UI terhadap KLB Hepatitis A di Depok dengan melakukan aksi turun langsung ke lapangan melakukan investigasi wabah serta memfasilitasi petugas Dinkes dan Puskesmas. Dengan diselenggarakannya pelatihan ini diharapkan pula dapat meningkatkan kompetensi dan keterampilan dalam surveilans dan investigasi wabah bagi petugas Dinkes dan Puskesmas. KLB Hepatitis A di Depok saat ini sudah mengalami penurunan penemuan kasus baru, bahkan kasus terakhir yang ditemukan pada 2 Desember 2019 berjumlah 2 kasus. Pihak Dinkes dan Puskesmas masih terus melakukan upaya-upaya pencegahan dengan gencar melakukan promosi kesehatan, perbaikan sanitasi sekolah, pembukaan posko kesehatan di sekolah serta himbauan kewaspadaan kepada Camat, Lurah, dan RT/RW.
Dokter Titin mengungkapkan harapannya dalam sesi wawancara agar kerja sama dengan FKM UI dapat berjalan secara kontinyu, FKM UI juga dapat ikut memantau dan meningkatkan pengetahuan petugas Dinkes dan Puskesmas khususnya di bidang epidemiologi serta mengerahkan tenaga promosi kesehatan untuk melakukan penyuluhan di wilayah Depok. Selain itu, dr. Hidayat pun turut mengungkapkan harapan agar kegiatan pengabdian masyarakat dapat terus dilakukan sebagai bukti implementasi tridharma perguruan tinggi dan melakukan praktik lapangan epidemiologi di Kota Depok. Terakhir, kegiatan yang dapat dilakukan oleh FKM UI menurut dr. I Nyoman adalah cooperation, coordination, dan collaboration, dimana berbagai profesi ikut andil dan bersama-sama mengkaji dan menyelesaikan masalah kesehatan masyarakat.
Sebagai institusi kesehatan masyarakat yang terus berusaha terlibat dalam meningkatkan kesehatan masyarakat, FKM UI akan berusaha dengan maksimal untuk dapat memenuhi berbagai harapan yang ditujukan kepada institusi terutama terkait dengan membantu menangani kasus KLB di Kota Depok ini. (Uswatun)