Paparkan kondisi KIA di Indonesia, FKM UI Gelar Seminar Kesehatan Ibu dan Anak di Era Disrupsi

Sabtu, 14 Desember 2019, bertempat di Aula Gedung A Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) berlangsung Seminar Kesehatan Ibu dan Anak (KIA). Dengan membawa tema “Transformasi Kesehatan Ibu dan Anak dalam Menghadapi Era Disrupsi”, seminar ini menghadirkan beberapa pembicara yang ahli di bidangnya dari latar belakang profesi yang berbeda. Seminar yang diselenggarakan oleh mahasiswa program doktoral FKM UI dan Ikatan Keluarga Mahasiswa FKM UI (IKM FKM UI) ini dibuka oleh Wakil Dekan Bidang Pendidikan, Penelitian dan Kemahasiswaan FKM UI, Dr. dr. Sabarinah, M.Sc.

Sesi pertama adalah opening speech dengan tajuk “Optimalisasi Kebijakan dan Program dalam Mempersiapkan Generasi Emas Indonesia” yang disampaikan langsung oleh dr. Hasto Wardoyo, SpOG (K), Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Dalam pidatonya, dokter Hasto menyampaikan bahwa sudah saatnya Indonesia memaksimalkan kebijakan dan program dalam segi perencanaan kesehatan yang berfokus pada KIA dengan optimalisasi dari peran teknologi. “Saat ini berbagai program dan aplikasi sudah diciptakan untuk menunjang semua lini dalam pelayanan, tetapi belum dioptimalkan dengan tersedianya jaringan ‘satu pintu’ dalam program tersebut. Hal ini telihat dari adanya berbagai program yang bergerak sendiri di setiap unit kerja atau departemen serta kementerian yang terdapat di berbagai lembaga di Indonesia”, ujar dokter Hasto dalam pidatonya.

Sesi selanjutnya adalah sesi panel yang diisi langsung oleh berbagai pembicara, yang pertama yaitu dr. Erna Mulati Msc-CMFM, Direktur Kesehatan Keluarga Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI). Dalam pidatonya dokter Erna menyampaikan beberapa hal yang berkaitan dengan KIA, diantaranya status kesehatan reproduksi di Indonesia, penurunan angka kematian ibu dan bayi, serta bagaiman perencanaan penguatan tata kelola yang dilakukan oleh Kemenkes RI. “Saat ini sudah tercipta sebuah kesatuan dari sistem informasi dan digitalisasi dalam bidang KIA yang sudah dijalankan oleh Kemenkes RI. Lewat program Sistem Rujukan Terintegrasi (SISRUTE), Komunikasi Data Kesehatan Keluarga (KOMDAT KESGA), KLOPP KB, dan Maternal Death Notification (MDN) Kemenkes RI sudah melakukan upaya digitalisasi dengan berbagai keunggulan yang diciptakan dari program yang saya sebutkan”, tambah dokter Erna dalam pemaparannya.

Krittayawan Boonto, UNAIDS Indonesia Country Director hadir pula sebagai pembicara selanjutnya dengan topik “Women and HIV on a Global and National Level Issues and Challenges”. Pada sesi ini Krittayawan menyampaikan bagaimana kondisi HIV yang ada di Indonesia yang seharusnya menjadi perhatian utama jika berbicara mengenai KIA. Pembicara sesi panel selanjutnya diisi oleh, Guru Besar FKM UI, Prof. Dr. drg. Sandra Fikawati, M.P.H. dari Departemen Gizi FKM UI. Dalam paparannya, Prof. Fika menyampaikan mengenai gerakan 1000 hari pertama kehidupan (Gerakan 1000 HPK) yang sangat berpengaruh dari bagaimana kondisi KIA di Indonesia.

Sesi panel kedua dilanjutkan dengan pembicara yang tidak kalah menarik, yaitu dr. Aman Bhakti Pulungan, SpA(K), FAAP, FRCPI (Hon), Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Dr. Indra Supradewi, MKM dari Bidang Pendidikan Ikatan Bidan Indonesia (IBI), dan Dr. Ari Waluyo, SpOG yang merupakan Chief Executive Officer (CEO) dan Founder dari Sehati TeleCTG. Sesi panel kedua membahas mengenai perspektif KIA dari berbagai latar belakang profesi dan bagaimana implementasinya bisa berjalan di era disrupsi saat ini. Seminar ini diharapkan dapat menambah khasanah pengetahuan mengenai gambaran KIA di Indonesia di era disrupsi bagi para peserta seminar baik secara langsung atau melalui layanan streaming di kanal Youtube FKM UI. (Fitra)