Bertepatan dengan Hari Lansia Nasional pada tanggal 29 Mei 2020, sebuah komunitas sosial bernama Go-Elderly mengadakan web seminar (webinar) gratis dan terbuka untuk umum bertemakan “Pelayanan Kesehatan Lansia di masa Pandemi”.
Go-Elderly didirikan oleh 6 mahasiswa yang berasal dari Fakultas Kedokteran (FK) dan Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia. Kelompok mahasiswa tersebut terdiri dari: Andrew Prasetya Japri (Gizi 2016), Caroline Augustine Atmojo (Gizi 2017), dan Stephen Gunawan (Gizi 2017), Fransesco Bernado Hubert Jonathan (FKUI 2017), Jason Phowira (FKUI 2017), Vellia Justian (FKUI 2017). Komunitas ini memiliki tujuan utama untuk mengedukasi masyarakat mengenai pelayanan kesehatan bagi lansia terutama pelayanan keluarga dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya peran lansia pada berbagai kegiatan sosial serta pembangunan berkelanjutan suatu negara.
Jumlah penduduk lansia kian meningkat, mencapai angka 25,64 juta jiwa atau 9,60% total populasi di Indonesia.[1] Angka ini menunjukkan Indonesia sedang dalam masa transisi menuju penuaan penduduk atau ageing population. Peningkatan angka populasi lansia merupakan representasi terhadap kenaikan angka harapan hidup penduduk Indonesia. Jika kelompok lanjut usia memiliki kemampuan untuk mandiri dan berkualitas, maka penuaan penduduk dapat membawa dampak positif terhadap pembangunan negara. Namun, masih banyak isu mengenai pelayanan kesehatan lansia di Indonesia yang belum ditangani dengan seksama, baik segala bentuk kelalaian dalam pelayanan, perlakuan kejam terhadap lansia kesehatan, serta kurangnya infrastruktur yang mendukung untuk menjadikan Indonesia negara yang inklusif bagi kaum lansia.[2]
Salah satu bentuk kegiatan edukasi yang dilakukan Go-elderly kali ini adalah webinar. Webinar tersebut mengundang dua pembicara, Rizky Erwanto S.kep., Ns., M.Kep.., Sp.Kep.Kom dari Indonesia Ramah Lansia dengan topik The Role of Elderly in Social Communities, dan dr. Tara Puspitarini Sani, MSc yang membawakan topik Family-based Education in Regards to Elderly Care (Especially People with Dementia). Webinar yang berlangsung selama 2 jam 30 menit di platform Zoom tersebut dimoderatori oleh Edward Christopher Yo (FKUI 2017) dan dihadiri oleh 210 peserta dengan berbagai latar belakang dan kelompok umur dari seluruh Indonesia.
Pada sesi pertama, Rizki menjelaskan mengenai pentingnya peran lansia terhadap komunitas sosial dan juga peran masyarakat untuk mendukung kesejahteraan lansia. “Semakin tinggi jumlah lansia, harapannya adalah lansia makin produktif, mandiri, dan bermartabat”, kata Rizki. Dalam masa pandemi COVID-19, dalam merawat kelompok lanjut usia harus melalui penyesuaian, terutama dalam penggunaan teknologi dan keterlibatan keluarga agar lansia tetap dapat mendapatkan berita terkini dan menjaga komunikasi dengan sanak keluarga dan sahabat. Informasi yang diberikan juga sebaiknya disesuaikan dengan lansia menggunakan bahasa awam dan disesuaikan ke bahasa daerah. Selain melindungi, komunitas juga dianjurkan untuk memberikan dukungan kepada lansia yang memiliki keahlian, dan kekuatan untuk menjadi sukarelawan dalam menangani pandemi COVID-19.
Selanjutnya, pada sesi kedua, dr. Tara menekankan pentingnya peran keluarga dalam edukasi dan kualitas hidup lansia. “Menjadi tua bukan hanya cerita soal orang tua kita, tapi kita juga bicara mengenai hidup kita di masa tua nanti”, tutur dr. Tara. Peran keluarga sangatlah penting dalam membantu lansia memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Keluarga memiliki peran penting sebagai pendukung emosional, kesehatan fisik, dan penyalur informasi kepada lansia terutama dalam masa pandemi ini. Person-centered approach dibutuhkan untuk menyampaikan informasi terkait COVID-19 khususnya pada lansia dengan demensia. Adapun beberapa pesan untuk generasi muda dan pre-lansia yaitu untuk mengikuti aktivitas intergenerasional, membuat perencanaan hari tua, serta ikut terlibat dalam upaya advokasi dan peningkatan kesadaran masyarakat.
Pada akhir sesi, dibuka tanya jawab dengan mendahulukan pertanyaan yang telah ditampung di platform Slido sejak 23 Mei 2020. Webinar ditutup dengan pengumuman pemenang dari Photo Challenge yang telah dilaksanakan selama seminggu melalui platform Instagram (@go.elderly). Selanjutnya, juga dilaksanakan sesi foto bersama dengan pembicara dan seluruh peserta. Serangkaian kegiatan ini dilakukan untuk merayakan hari Lansia Nasional di Indonesia. Seluruh materi dan hasil kuesioner yang telah dikumpulkan selama pelaksanaan webinar ini akan digunakan sebagai dasar berbagai kegiatan selanjutnya yang diharapkan menciptakan lingkungan sosial yang inklusif bagi lansia di Indonesia.
[1] BPS. 2019. Statistik Penduduk Lanjut Usia 2019. https://www.bps.go.id/publication/2019/12/20/ab17e75dbe630e05110ae53b/statistik-penduduk-lanjut-usia-2019.html
[2] Nasir, S. 2015. Indonesia at 70: Prepare for ageing population. https://www.thejakartapost.com/news/2015/08/15/indonesia-70-prepare-aging-population.html