Depok, 13-14 Agustus 2025 — Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia (UI) menyambut mahasiswa baru jenjang Pascasarjana melalui kegiatan Pengenalan Sistem Akademik Fakultas (PSAF) Program Pascasarjana FKM UI 2025 dengan mengusung tema “Rekonstruksi Peran Progresivitas Pascasarjana FKM UI dalam Kerangka Pentahelix” dan tagline “Cendekiawan, Intelektual, dan Katalisator Kebermanfaatan”.
Kegiatan ini berlangsung secara hybrid di Balai Sidang Universitas Indonesia, dihadiri oleh 300 mahasiswa baru dengan 193 bergabung secara luring, sementara mahasiswa lainnya mengikuti secara daring melalui platform Zoom Meeting.
Acara dibuka dengan laporan ketua pelaksana PSAF Pascasarjana 2025, Wafi Syukri Baraja, S.K.M., yang menekankan pentingnya progresivitas seluruh mahasiswa pascasarjana sejak awal masa studi. “Mengutip dari buku yang dikarang oleh Antonio Gramsci, kita yang sudah berada di tingkat intelektual harus mampu menjadi cendekiawan organik. Jangan sampai kita baru bergabung, tetapi tidak progresif dalam pergerakan. Mahasiswa pascasarjana FKM UI harus menjadi cendekiawan yang kembali ke masyarakat dan memberi kebermanfaatan bagi orang lain. Karena itu, tagline kita adalah Cendekiawan, Intelektual, dan Katalisator Kebermanfaatan,” ujarnya.
Dekan FKM UI, Prof. dr. Mondastri K. Sudaryo, M.S., D.Sc., dalam sambutannya mengingatkan pentingnya kemampuan beradaptasi bagi mahasiswa baru, “Teman-teman mahasiswa baru yang kami cintai dan kami banggakan, kami ucapkan selamat, selamat telah diterima menjadi bagian dari keluarga besar UI, menjadi bagian dari keluarga besar FKM UI,” ujar Prof. Mondastri. Prof. Mondastri menegaskan bahwa keberhasilan di tingkat pascasarjana membutuhkan kemampuan beradaptasi melalui tiga proses utama: learn, unlearn, dan relearn. “Proses belajar di pascasarjana bukan hanya menambah ilmu, tetapi juga meninggalkan pengetahuan lama yang usang dan mempelajari perspektif baru yang relevan,” sambungnya.
PSAF menjadi wadah pengenalan lingkungan akademik dan non-akademik di FKM UI, sekaligus langkah awal kaderisasi dan penjaringan anggota aktif Ikatan Mahasiswa FKM UI. Mahasiswa baru program pascasarjana baik magister maupun doktor diperkenalkan dengan berbagai aspek penting, termasuk penggunaan SSO, SIAK NG, EMAS2, serta berbagai fasilitas non-akademik yang tersedia di FKM UI.
Materi sosialisasi kurikulum disampaikan oleh Dr. Ir. Asri Setiarini, M.Sc, Wakil Dekan Bidang Pendidikan, Penelitian, dan Kemahasiswaan FKM UI. Mengacu pada kurikulum terbaru sesuai dengan peraturan Kementerian Pendidikan. Pada Program Magister, mahasiswa harus menyelesaikan minimal 54 SKS dalam jangka waktu 4 hingga 8 semester. Tugas akhir berbobot 16 SKS dapat berupa tesis, prototipe, atau proyek, sesuai capaian pembelajaran program studi. “Hasil penelitian wajib di diseminasi melalui publikasi di jurnal internasional bereputasi (Q1 atau Q2), seminar, paten, atau bentuk hilirisasi lainnya. Selain itu, Mahasiswa juga diperbolehkan mengambil mata kuliah lintas prodi, baik di dalam maupun di luar FKM UI, dengan mekanisme surat pengantar fakultas terkait.” Ujar Dr. Asih.
Sementara itu, Program Doktor memiliki persyaratan lulus minimal 88 SKS harus diselesaikan dalam 6 hingga 12 semester. “Mahasiswa S3 akan mendapatkan promotor dan co-promotor yang sesuai bidang penelitian. Publikasi internasional juga menjadi syarat kelulusan, dan bagi jalur riset murni dituntut pencapaian yang lebih tinggi,” sambungnya.
PSAF juga diwarnai diskusi interaktif. Dikandu Lintar, mahasiswa S2 IKM, bertanya mengenai kemungkinan lulus dalam 3 semester, sementara Fikri, mahasiswa S3, menanyakan format perkuliahan dan tips mempercepat masa studi. Dr. Asih menegaskan bahwa masa studi minimal telah diatur, fleksibilitas metode pembelajaran dapat dilakukan secara hybrid dengan dosen tetap hadir di kampus, dan kelulusan tepat waktu memerlukan strategi perencanaan sejak awal agar mahasiswa dapat menyelesaikan studi secara efektif sesuai aturan yang berlaku. “Kunci kelulusan tepat waktu ada pada perencanaan dari awal. Pahami peta studi, atur strategi riset, dan mulai menulis publikasi lebih dini,” ujar Dr. Asih.
Usai sosialisasi kurikulum, mahasiswa baru melanjutkan ke Ketua Prodi Session (KPS) untuk mengenal lebih dekat program studi, peminatan, dan peluang penelitian. Sesi ini menjadi wadah interaksi langsung para mahasiswa baru dengan Kepala Program Studi dan mendapatkan panduan strategis perkuliahan.
Melalui PSAF Pascasarjana 2025, FKM UI berharap mahasiswa pascasarjana dapat memanfaatkan masa studi sebagai periode penguatan kapasitas akademik dan jejaring kolaborasi lintas sektor. Melalui semangat Pentahelix, lulusan diharapkan menjadi agen perubahan yang unggul, berdampak (impactful), dan memberi kontribusi nyata bagi kemajuan kesehatan masyarakat di tingkat lokal, nasional, maupun global. (EAR)