Penguatan Arah Strategis Sarjana Kesehatan Lingkungan (SKL): RTD Peninjauan Visi, Misi, dan Profil Lulusan

Depok, 1 Desember 2025 – Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia (UI) melalui Departemen Kesehatan Lingkungan menyelenggarakan Round Table Discussion (RTD) Peninjauan Visi, Misi, dan Kompetensi Lulusan Program Studi Sarjana Kesehatan Lingkungan (SKL) di Ruang Guru Besar FKM UI. Kegiatan ini menjadi forum strategis bagi FKM UI untuk memastikan kurikulum dan arah akademik program studi tetap selaras dengan kebutuhan masyarakat, perkembangan ilmu pengetahuan, serta tuntutan dunia kerja lintas sektor.

Ketua Program Studi S1 Kesehatan Lingkungan, Dr. Ema Hermawati, S.K.M., M.Si., membuka diskusi dengan menekankan pentingnya proses peninjauan berkala terhadap arah pengembangan prodi. “Kami berharap dapat menghasilkan lulusan yang adaptif sebagai agen perubahan di masyarakat. Kegiatan ini kami selenggarakan untuk menyelaraskan visi dan misi Program Studi Kesehatan Lingkungan, agar kami terus selaras dengan kebutuhan masyarakat dan mampu memberikan kontribusi nyata,” ujar Dr. Ema.

Sementara itu, Manajer Pendidikan FKM UI, Dr. Laila Fitria, S.K.M., M.K.M., dalam sambutannya menyampaikan bahwa RTD ini merupakan bagian dari siklus evaluasi lima tahunan yang dilaksanakan menjelang akreditasi. Momentum ini dinilai tepat karena selaras dengan hadirnya visi baru UI di bawah kepemimpinan rektor yang baru. “Kegiatan ini sangat strategis karena kami sedang berada pada fase penyesuaian dengan visi baru UI. Ini kesempatan penting untuk memastikan bahwa visi dan misi FKM serta kompetensi lulusan tetap relevan dan memenuhi ekspektasi dunia kerja,” ungkapnya. Dr. Laila juga memperkenalkan sejarah Program Studi Kesehatan Lingkungan dan menegaskan bahwa penyelarasan kurikulum adalah bagian dari komitmen FKM UI dalam menjaga kualitas pendidikan.

Dalam sesi pemaparan, Dr. Ema kembali menjelaskan profil Program Studi Sarjana Kesehatan Lingkungan yang berdiri pada tahun 2014 dan saat ini telah terakreditasi Unggul oleh LAMPTKes. Ia juga memperkenalkan organisasi kemahasiswaan ENVIHSA, serta organisasi alumni ILUNI KL FKM UI yang menjadi mitra aktif dalam pengembangan akademik. Dr. Ema memaparkan ruang lingkup keilmuan yang menjadi core SKL, mulai dari climate change, built environment, agriculture practices, occupational risks, hingga air pollution dan isu water, sanitation, and hygiene (WASH). “Evaluasi visi dan misi merupakan fondasi penting yang kami lakukan minimal setiap lima tahun, sementara kurikulum kami evaluasi setiap tahun untuk memastikan tetap relevan dengan perkembangan ilmu dan kebutuhan lapangan,” jelasnya.

Diskusi dipandu oleh Dr. Al Asyary, S.K.M., M.P.H., Sekretaris Program Studi S1 Kesehatan Lingkungan, dengan kehadiran stakeholder dari berbagai sektor, baik secara luring maupun daring.  Sesi peninjauan visi, misi, dan kompetensi lulusan dari perspektif dunia kerja menghadirkan berbagai pemangku kepentingan. Dari institusi pemerintah, Yulia Fitria Ningrum, S.K.M., M.K.M. (Dinas Kesehatan Kota Depok) menekankan bahwa lulusan SKL harus menguasai standar profesi secara mendalam karena berinteraksi dengan tenaga kesehatan maupun non-kesehatan.

Dari sektor perhotelan, Jemima Fajarin Putri, S.K.L., Multi-Property HACCP Manager Marriott Hotel Kuwait City, menekankan bahwa peluang lulusan KL di dunia hospitality sangat besar. “Di sektor perhotelan, sebenarnya kebutuhan akan kompetensi Sarjana Kesehatan Lingkungan sangat tinggi. Kurikulum di prodi sudah sangat relevan—lulusan bisa berperan sebagai hazard manager atau hygiene manager, karena kemampuan analisis, teknologi, dan intervensi yang dipelajari sudah sesuai dengan kebutuhan industri,” jelasnya.

Dari sektor rumah sakit, Ema Fiki Munaya, S.K.M., M.K.M. (RSUI) menilai bahwa visi dan misi program studi sudah berada pada arah yang tepat. Sementara itu, perwakilan Asosiasi Perusahaan Pengendalian Hama Indonesia, Ir. Zulkirman, M.M., memberikan masukan mengenai kompetensi terkait pengendalian hama dan manajemen risiko lingkungan yang kian dibutuhkan oleh berbagai sektor layanan.

Beragam masukan dari sektor pemerintah, dunia industri, sektor hospitalitas, asosiasi profesi, mahasiswa dan alumni memperkaya proses penyelarasan visi, misi, dan capaian pembelajaran lulusan (CPL). Seluruh pandangan tersebut menjadi dasar bagi Program Studi SKL untuk memperkuat kurikulum dan mempersiapkan lulusan yang unggul, adaptif, serta berdaya saing global dalam menghadapi tantangan kesehatan lingkungan yang semakin kompleks. (wrk)