Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan aspek yang penting untuk diimplementasikan di tempat kerja guna mendukung tercapainya masyarakat pekerja yang sehat dan produktif; serta kemajuan pembangunan dan industrialisasi, khususnya di Indonesia. Namun baik data global maupun nasional menunjukkan bahwa angka kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja terus meningkat. Tidak kurang dari 2,3 juta pekerja mengalami kecelakaan dan sakit akibat kerja, dan menyebabkan 6,000 kematian setiap harinya. Di Indonesia pun angka kecelakaan kerja masih relatif tinggi, mencapai 153.044 kasus kecelakaan kerja di tahun 2020 dan 155.327 kasus di tahun 2019. Penyebab dari insiden tersebut adalah minimnya implementasi K3 di tempat kerja, terutama disebabkan karena kurangnya pengetahuan dan keterampilan K3.
Sektor konstruksi merupakan sektor dengan angka kecelakaan kerja tertinggi di Indonesia. Selain karena turn-over pekerja yang tinggi, studi dari Departemen K3 FKM UI menemukan bahwa terdapat kelompok pekerja muda dengan usia 15-19 tahun yang rentan terhadap kecelakaan dan sakit akibat kerja. Beberapa studi sebelumnya menemukan bahwa kurangnya pemahaman akan K3 pada pekerja muda (Gyekye, 2009), kurangnya akses terhadap K3 (Italy), keberanian untuk mengambil risiko (2017), menjadi penyebab kesadaran K3 yang lemah pada pekerja muda yang bisa berdampak terhadap tingginya angka kecelakaan dan sakit akibat kerja.
Untuk itu, Departemen K3 FKM UI bersama Forum QHSE BUMN Konstruksi mengembangkan “Occupational Safety and Health Centre of Excellence (OSH CoE) Forum QHSE BUMN Konstruksi – Universitas Indonesia”. Pada Senin, 13 Februari 2023, Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia (UI) meresmikan Occupational Health and Safety Center of Excellence (OSH CoE) ini.
OSH CoE diresmikan secara langsung oleh Wakil Rektor 1 Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Universitas Indonesia, Prof. Dr. rer. nat. Abdul Haris, yang juga memberikan sambutan pada peresmian ini. “Center of Excellence ini jangan sampai menjadi Center of Emptiness, kita harus membawa yang tidak ada menjadi ada, itu tantangannya. Semoga Center of Excellence ini dapat memberikan pembelajaran terbaik yang dipadukan dengan ilmu dari teman-teman di dunia industry,” tutur Prof. Abdul Haris dalam sambutannya. Lebih lanjut Prof. Abdul Haris berharap sinergi antara industri dan perguruan tinggi bisa menciptakan long life learning, dimana pendidikan berkelanjutan dapat dilakukan kapan saja, dimana saja, oleh siapa saja tidak terbatas usia dan waktu, atau pendidikan sepanjang hayat.
Dekan FKM UI, Prof. dr. Mondastri Korib Sudaryo, M.S., D.Sc., melalui sambutannya juga menyampaikan harapan akan dibentuknya OSH CoE ini. “Timbulnya berbagai masalah di ranah K3 menjadi perhatian kami sebagai kalangan akademisi untuk mencari jalan keluar terbaik, salah satunya bekerja sama dengan mitra industry untuk mebentuk OSH CoE ini. Kami harapkan ini dapat menjadi satu rintisan untuk sebuah pusat unggulan yang dapat membantu menyelesaikan masalah dalam bidang K3 dan menjadi pusat pembelajaran bagi siapapun,” tutur Dekan FKM UI dalam sambutannya.
Selain itu, Ketua Forum QHSE BUMN Konstruksi, Subkhan, S.T., MPSDA., IPM., juga menyampaikan harapan agar OSH CoE mampu memberikan masukan dan pengetahuan bagi para pekerja indsutri konstruksi agar mampu memaksimalkan kompetensi bekerja di lapangan dengan aman, dan hal ini tidak akan terwujud tanpa dukungan dari perguruan tinggi.
Kerjasama antara FKM UI dengan Forum QHSE BUMN Konstruksi ini diharapkan akan menjadi pusat pendidikan, pelatihan dan penelitian K3, yang akan memberikan manfaat tidak hanya untuk FKM UI dan Forum QHSE BUMN Konstruksi namun juga masyarakat secara umum. Program OSH CoE Forum QHSE BUMN Konstruksi – Universitas Indonesia mengoptimalkan sarana safety training yang telah dimiliki oleh Forum QHSE BUMN Konstruksi sebagai teaching industry; meningkatkan kapasitas Laboratorium K3 di FKM UI untuk menjadi pusat unggulan K3, serta melibatkan mahasiswa dan dosen dalam penelitian K3 di Forum QHSE BUMN Konstruksi untuk memberikan solusi peningkatan kinerja K3 di sektor konstruksi pada khususnya. (aap)