Selasa, 14 Juni 2022, Universitas Airlangga sebagai salah satu co-organizer dan partner universities The 2nd ITTP-COVID19, menggelar kegiatan Pre-Conference 2nd ITTP-COVID19 dengan tema “Indonesia’s Role in the G20 for Vaccine Equality in Africa”. Kegiatan ini terbuka untuk umum dan diselenggarakan secara hibrid serta dihadiri oleh pemangku kepentingan yaitu Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, serta Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Universiti Teknologi Malaysia, dan ASEAN University Network.
The International Teleconference on Technology and Policy in Supporting Implementation of COVID-19 (ITTP-COVID19) merupakan konsorsium yang diinisiasi pada tahun 2021 yang melibatkan 27 universitas di kawasan Asia Tenggara, didukung oleh Sekretariat ASEAN dan ASEAN University Network (AUN). Tahun ini UI menjadi tuan rumah ITTP-COVID19 dengan FKM UI sebagai organizer dari kegiatan ini.
Pada dasarnya, negara-negara di Afrika mengalami lonjakan kasus COVID-19 dan memiliki risiko tinggi mengalami lonjakan lebih lanjut. Namun, langkah-langkah untuk menahan virus yang mengancam membuat rapuhnya pertumbuhan ekonomi dan stabilitas layanan dasar seperti kesehatan dan pendidikan.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menetapkan target bahwa setiap negara harus memvaksinasi 70% penduduknya. Banyak negara kaya berada di jalur yang benar, namun hanya sebagian kecil orang Afrika yang mendapatkan vaksinasi.
Kegiatan ini menjadi wadah untuk bertukar ide dan wawasan terkait peran Indonesia berdasarkan penelitian dan pengalaman, rekomendasi kebijakan, dan mengidentifikasi teknologi yang relevan untuk mendukung rencana pemulihan COVID-19, khususnya dalam G20 untuk kesetaraan vaksin di Afrika. Tujuan ini selaras pula dengan tujuan ITTP-COVID19 sebagai pembangun platform bersama.
Terdapat sambutan hangat dan penyampaian dari berbagai pihak, antara lain: Prof. Dr. Mohammad Nasih (Rektor Universitas Airlangga), Dr. Yayan Ganda Hayat Mulyana (Head of Foreign Policy Strategy Agency Indonesia), dan Muhammad Takdir (Head of the Center for Policy Strategy for the Asia Pasific and Africa Region Indonesia).
Pada kesempatan yang sama, diselenggarakan pula pemaparan materi dari berbagai kalangan narasumber. Di awali oleh Tyas Baskoro Her Witjaksono Adji selaku Acting Director for African Affairs Indonesia yang membahas mengenai perkembangan kebijakan luar negeri Indonesia di Afrika. “Di seluruh Afrika hanya terdapat 375 produsen produk farmasi, sehingga Indonesia memiliki peluang dan potensi pasar produk farmasi di Afrika,” ujar Witjaksono.
Lintang Paramitasari Parnohadiningrat selaku Director of Junior Diplomatic School Indonesia memaparkan secara komprehensif terkait perkembangan diplomasi vaksin Indonesia untuk kesetaraan vaksin global. Mita membahas prioritas diplomasi vaksin Indonesia menjadi salah satu misi Kementerian Luar Negeri dalam mencapai berbagai tujuan, yakni pasokan vaksin domestik dan diplomasi vaksin (bilateral dan multilateral).
Lebih lanjut, Prof. Dr. Fedik Abdul Rahman selaku Head of Vaccine Technoloogy Development Center Universitas Airlangga menyampaikan terkait proses pengembangan desain vaksin merah putih yang disinyalir menjadi penyedia untuk memproteksi dari infeksi virus yang bermutasi.
Melalui adanya kegiatan ini dapat menjadi wadah informasi terkait keseteraan vaksin sebagai suatu keniscayaan mencapai target SGDs 3; kehidupan sehat dan sejahtera serta SDGs 17; kemitraan untuk mencapai tujuan.
Kegiatan seminar dari Universitas Airlangga ini merupakan salah satu kegiatan yang masuk ke dalam rangkaian pre-conference dari The 2nd ITTP-COVID19. Selanjutnya, masih akan ada beberapa kegiatan pre-conference baik dari partner universities maupun dari FKM UI sendiri. (AHS)