Promosi Doktor FKM UI Angkat Inovasi Deteksi Dini Kehamilan Berisiko melalui Machine Learning

Pada Selasa, 22 April 2025, Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia (UI) kembali menyelenggarakan Sidang Terbuka Promosi Doktor untuk mahasiswa Program Studi S3 Ilmu Kesehatan Masyarakat. Bertempat di Ruang Promosi Doktor Gedung G FKM UI, sidang ini menguji disertasi promovendus Eka Santy yang berjudul “Pemodelan Prediksi Adverse Pregnancy Outcomes Berbasis Machine Learning untuk Membangun Prototype Electronic Personal Health Record sebagai Upaya Peningkatan Kinerja Bidan dalam Deteksi Dini di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama”

Eka Santy mempresentasikan hasil penelitiannya yang menggabungkan pendekatan teknologi dan kesehatan masyarakat dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan kesehatan ibu dan anak. Sidang terbuka ini dipimpin oleh Prof. dr. Mondastri Korib Sudaryo, M.S., D.Sc., dengan promotor Prof. dr. Kemal N. Siregar, M.A., Ph.D.

Melalui paparannya, Eka menjelaskan bahwa Adverse Pregnancy Outcomes (APO) seperti Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR), kelahiran preterm, dan lahir mati masih menjadi penyebab utama kematian neonatal. Indonesia tercatat sebagai negara dengan angka kematian bayi baru lahir tertinggi di kawasan ASEAN dan menempati posisi ketujuh di dunia.

Tujuan penelitian yang dilakukan Eka adalah untuk menemukan model prediksi APO berbasis machine learning yang dapat diterapkan dalam pengembangan electronic Personal Health Record (ePHR) guna mendukung upaya deteksi dini di fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP). Penelitian ini menggunakan desain mixed methods sequential explanatory melalui empat tahapan utama: studi literatur, pembuatan model prediksi APO berbasis machine learning, pengembangan prototipe ePHR, serta uji penerimaan dan uji efikasi penggunaan ePHR di lapangan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa algoritma random forest merupakan model terbaik dengan performa tinggi untuk klasifikasi multiclass, yaitu AUC sebesar 98,4%, sensitivitas 95,1%, dan F1 score 94,3%. Model ini kemudian diimplementasikan dalam sebuah prototipe ePHR bernama e-bayiKusehAt, yang memiliki 10 fitur utama untuk mendukung proses deteksi dini APO secara terintegrasi dalam pelayanan antenatal di FKTP. Aplikasi ini dirancang untuk digunakan oleh bidan dan ibu hamil, dan hasil uji efikasi menunjukkan peningkatan signifikan terhadap kinerja bidan, khususnya dalam aspek deteksi dini terintegrasi selama pelayanan kehamilan. “Penggunaan prototype ini ternyata juga efektif dalam meningkatkan kesadaran dan kesiapan ibu hamil terhadap potensi risiko kehamilan yang berdampak pada kejadian APO,” jelas Eka dalam paparannya.

Eka juga menyampaikan beberapa rekomendasi kebijakan berbasis hasil penelitiannya. Pertama, diperlukan integrasi fitur prediksi APO ke dalam layanan antenatal sebagai bagian dari Standar Operasional Prosedur (SOP) nasional guna menurunkan angka kejadian BBLR, prematur, dan kematian neonatal. Kedua, hasil penelitian ini penting untuk disosialisasikan secara luas kepada para pemangku kebijakan dan tenaga kesehatan, guna menciptakan sinergi dan kolaborasi dalam upaya penurunan stunting serta kematian neonatal.

Selanjutnya, Eka mendorong peningkatan kesiapan teknologi prototipe ePHR dari Tingkat Kesiapan Teknologi (TKT) 6–7 menuju TKT 8–9 agar dapat diimplementasikan secara nyata di fasilitas layanan kesehatan. Ia juga merekomendasikan perlunya penelitian lanjutan di wilayah geografis yang berbeda untuk memastikan generalisasi model prediksi APO secara lebih luas dan akurat.
Eka Santy adalah seorang profesional dengan pengalaman lebih dari 26 tahun di bidang kebidanan serta kesehatan ibu hamil dan anak. Latar belakang pendidikannya mencakup kebidanan dan kesehatan reproduksi. Komitmennya tercermin dalam setiap langkah penelitian dan inovasi yang dikembangkan, yakni untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan ibu dan anak, sekaligus memberdayakan para bidan melalui pendidikan dan pelatihan berkelanjutan.

Sebagai bentuk keseriusan dalam mendorong implementasi hasil penelitian ini menjadi kebijakan nasional, Eka telah melakukan diseminasi hasil penelitiannya kepada organisasi profesi, termasuk Ikatan Bidan Indonesia (IBI). “Dukungan juga datang dari Ketua Pengurus Pusat IBI yang secara khusus menyampaikan komitmennya untuk mendukung integrasi lebih lanjut dari model dan fitur prediksi ini ke dalam aplikasi pelayanan kesehatan ibu dan anak yang sudah ada,” tutur Eka.

Berhasil mempertahankan disertasinya di hadapan dewan penguji, Eka Santy dinyatakan lulus sebagai doktor dengan predikat cum laude dan IPK 3.91. Eka menjadi lulusan dari Program Studi S3 Ilmu Kesehatan Masyarakat FKM UI Tahun 2025 yang ke-8, dan S3 IKM ke-387, serta lulusan S3 FKM UI ke-453. Sidang promosi ini hadiri oleh Prof. Dr. Besral, S.K.M., M.Sc., dan Narila Mutia Nasir, S.K.M., M.K.M., Ph.D., selaku Ko-Promotor. Dewan penguji dalam sidang ini terdiri atas Prof. Dr. Tris Eryando, M.A.; Prof. dr. Anhari Achadi, S.K.M., Sc.D.; Dr. Artha Prabawa, S.Kom., S.K.M., M.Si.; Dr. Ir. Indrajani, S.Kom., M.M.; dan Dr. Ir. Eka Budiarto, S.T., M.Sc.

Keberhasilannya dalam menyelesaikan studi doktor, tidak hanya menambah prestasi pribadi Eka Santy, tetapi juga memberikan kontribusi signifikan bagi pengembangan ilmu kesehatan masyarakat, khususnya dalam meningkatkan deteksi dini Adverse Pregnancy Outcomes (APO). Semoga penelitian ini dapat menjadi langkah awal dalam mendorong kebijakan yang lebih baik dalam penanganan kesehatan ibu dan anak di Indonesia. (DFD)