Senin, 10 Juli 2023, Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia (UI) mengadakan Sidang Terbuka Promosi Doktor dengan Promovendus Maryuni. Sidang yang diketuai oleh Prof. dr. Kemal N. Siregar, S.K.M., M.A., Ph.D., ini diadakan secara hybrid di Ruang Promosi Doktor, Gedung G FKM UI dan Zoom Meetings.
Sidang dihadiri Prof. Dr. dr. Sabarinah, M.Sc., selaku Promotor serta Prof. Dr. Dra. Evi Martha, M.Kes., dan Dr. Dra. Shrimarti Rukmini Devy, M.Kes., selaku Kopromotor. Pada sidang ini Maryuni mempertahankan disertasi berjudul Pemberdayaan Kepala Dusun dalam Mempromosikan Kesiapsiagaan Persalinan Berbasis Budaya di Kabupaten Pacitan Provinsi Jawa Timur. Disertasi ini berangkat dari kesadaran akan pentingnya aspek sosial budaya dalam menurunkan Angka Kematian Ibu. Kabupaten Pacitan sendiri dipilih dikarenakan cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani di Kabupaten Pacitan belum mencapai 80%. Selain itu, persalinan di Fasilitas Kesehatan juga baru mencapai 85,61%. Kedua hal ini dapat berpengaruh terhadap AKI, namun, intervensi yang terjadi selama ini masih berfokus pada program dan belum memperhatikan faktor sosial budaya.
Penelitian ini dilakukan melalui berbagai tahapan. Tahap pertama adalah studi kualitatif kepada ibu hamil, bidan, suami ibu hamil, dan beberapa informan lain. Setelah itu, dikembangkan modul dan model intervensi berbasis budaya yang ditulis dengan bahasa Jawa. Ketiga, dilakukan desain kuantitatif dengan 172 sampel ibu hamil berusia 15-49 tahun.
Melalui penelitian yang dilakukan, disimpulkan bahwa intervensi penyuluhan kesiapsiagaan berbasis budaya ini mampun meningkatkan skor kesiapsiagaan persalinan pada ibu hamil di daerah pedesaan. Intervensi ini dilakukan oleh kepada dusun didampingi kader dan menggunakan modul kesiapsiagaan persalinan berbasis budaya Jawa yang disusun oleh Maryuni dan tim. Terdapat 5 (lima) dari 10 komponen kesiapsiagaan persalinan yang perlu diperhatikan dan dilakukan edukasi sedini mungkin, yaitu persiapan pendonor, persiapan biaya, rencana KB Pasca Persalinan, persiapan dokumen penting, serta perlengkapan ibu dan bayi. Selain modul intervensi dan edukasi, penelitian yang dilakukan Maryuni juga menghasilkan Peraturan Desa tentang larangan dan pencegahan pernikahan dini. Selanjutnya, diharapkan model ini dapat direplikasi ke seluruh desa di Kabupaten Pacitan.
Melalui hasil diskusi ketua sidang, promotor, kopromotor, serta tim penguji yang terdiri dari Dr. dr. Trihono, M.Sc.; Jerico Franciscus Pardosi, Ph.D.; Dr. dr. Arietta Rathmanaswari Djuned Pusponegoro, Sp.OG(K); dan Dr. Indra Supradewi, S.K.M., M.K.M., diputuskan bahwa Maryuni lulus sebagai Doktor bidang Ilmu Kesehatan Masyarakat dengan yudisium Cumlaude. “Gelar yang diraih ini merupakan penanda, mulainya Ibu berkiprah sebagai akademisi dengan kapasitas penelitian yang lebih dari sebelumnya dan saya berharap ini terus diasah,” ujar Prof. Sabarinah.
Dr. Maryuni yang merupakan Ketua Program Studi D3 Kebidanan Universitas Binawan adalah lulusan S3 Ilmu Kesehatan Masyarakat yang ke-288 dan Doktor ke-372 FKM UI. (BK)