2023 Public Health Colloquium (2023 PHC) merupakan gelaran acara yang diselenggarakan oleh Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional (National Public Health Journal) Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia (UI) pada 21 Desember 2023 dengan tema “Air Pollution and Health Impact”. Public Health Colloquium merupakan agenda rutin Jurnal Kesehatan Masyarakat (Jurnal Kesmas) yang diadakan setiap tahun dalam menerbitkan artikel para penulis dengan memberikan program oral presentation dan seminar di dalamnya.
“Jurnal menjadi salah satu nyawa di dalam kehidupan akademik yang menginisiasi dan menyosialisasikan berbagai ilmu kepada masyarakat untuk memberi kebermanfaatan. Jerih payah yang telah dikeluarkan oleh para pengurus juga memberikan hasil yang luar biasa sehingga mampu membawa Jurnal Kesmas FKM UI bereputasi secara nasional maupun internasional dengan indeks Quartile 3 (Q3)”, tutur Dr. Ir. Asih Setiarini, M.Sc., Wakil Dekan Bidang Pendidikan, Penelitian, dan Kemahasiswaan FKM UI dalam sambutannya.
Permasalahan polusi udara memberikan dampak yang serius terhadap kesehatan. Beberapa masalah polusi udara sendiri meliputi polusi udara partikulat, gas, bahan kimia organik yang mudah menguap, polusi asap rokok, kualitas udara dalam ruangan, perokok pasif, dan perubahan iklim. 2023 PHC menghadirkan para pembicara dengan latar belakang yang berbeda untuk memberikan pemahaman dan penyelesaian terhadap masalah tersebut.
Prof. Doz. Dr. Hanns Moshammer dari Medical University of Vienna, menjelaskan bahwa permasalahan pada efek kesehatan yang serius banyak terjadi akibat dari polusi udara terlebih pada paparan jangka panjang yang mampu memberikan dampak lebih berbahaya pada kesehatan. Sumber polusi yang ditemukan di Vienna mencakup alat transportasi, pemanas rumah tangga, kontribusi industri lokal, dan transportasi jarak jauh. Polutan dapat terindikasi dengan adanya tumpukan emisi pada total karbon organik, insinerasi (pembakaran) yang menghasilkan partikel, nitrogen dioksida (NO2), dan karbon hitam, adanya polutan primer (Karbon monoksida (CO) dan Sulfur dioksida (SO2)), serta polutan sekunder.
Lebih lanjut, Prof. Dr. R. Budi Haryanto, S.K.M., M.K.M. M.Sc., Guru Besar Kesehatan Lingkungan FKM UI, menyampaikan materi dengan topik “Dampak Kesehatan Polusi Udara di Indonesia”. Prof. Budi mengemukakan bahwa polusi udara merupakan risiko kesehatan lingkungan terbesar di dunia menurut WHO. “Sumber polutan harus dikontrol dengan berbagai strategi. Secara spesifik di Indonesia, sumber polutan harus dikontrol dengan mengurangi kendaraan di jalan raya, meningkatkan kualitas bahan bakar dan atau menerapkan energi bersih, teknologi mesin yang memadai, mengelola transportasi darat, dan meningkatkan jumlah Air Quality Monitoring System (AQMS),” tutur Prof. Budi.
Sementara Dokter Gatut Priyonugroho, Sp.P (K)-Onk, FISR., dari Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) menjelaskan tentang salah satu penyakit paru-paru yang erat kaitannya dengan permasalahan udara yaitu Chronic Obstructive Pulmonary Disease (COPD). Dokter Gatut Priyonugroho menjelaskan bahwa Chronic Obstructive Pulmonary Disease (COPD) merupakan penyakit paru-paru yang menyebabkan terbatasnya aliran udara sehingga menimbulkan permasalahan pada pernapasan. COPD dapat menimbulkan hilangnya kemampuan paru-paru untuk kembali ke bentuk awalnya. “Antara COPD dengan kanker paru-paru, keduanya dapat terjadi pada perokok aktif maupun pasif serta akibat dari adanya polusi udara,” tutur dr. Gatut. “Walaupun kanker payudara menjadi yang tertinggi di Indonesia, kematian akibat kanker paru-paru lebih membahayakan hingga 10 kali lipat. Selama satu tahun, penderita kanker paru-paru akan menyisakan setengah dari penderitanya yang mampu bertahan hidup,” tambahnya.
Selain seminar, 2023 PHC melaksanakan serangkaian acara dalam menerbitkan artikel para peserta yang telah melalui tahap koreksi dan seleksi oleh Sekretariat Jurnal Kesmas. Penulis dengan artikel yang lulus seleksi melaksanakan oral presentation yakni dengan mempresentasikan poin penting di dalam artikel yang dibawanya. Oral Presentation dilakukan serentak di tiga ruangan berbeda dengan masing-masing coach yang memberikan umpan balik beserta catatan dari reviewer terhadap presentasi peserta. Adapun coach yang ditunjuk ialah Dr. drs. Tris Eryando, M.A.; Prof. Dr. Dra. Dewi Susanna, M.S., dan Meita Veruswati, S.K.M., M.K.M. (ITM)