Kesehatan masyarakat adalah aspek penting dalam pembangunan setiap bangsa. Tantangan kesehatan saat ini tidak terbatas pada satu negara atau wilayah saja—tantangan ini bersifat global. Mulai dari penyakit menular dan kesehatan ibu hingga gizi serta kesehatan mental. Isu-isu yang dihadapi ini memerlukan tindakan kolektif, pemahaman lintas budaya, dan solusi inovatif.
Indonesia, sebagai negara dengan lebih dari 17.000 pulau dan populasi lebih dari 270 juta orang, menghadirkan tantangan dan peluang unik dalam kesehatan masyarakat. Kondisi ini menjadi daya tarik tersendiri bagi mahasiswa asing untuk mempelajari kesehatan masyarakat di Indonesia. Sebanyak 42 mahasiswa asing yang berasal dari 10 universitas di Australia dengan berbagai disiplin ilmu memiliki ketertarikan besar untuk mempelajari lebih dalam mengenai isu-isu kesehatan masyarakat di Indonesia.
Berdasarkan hal tersebut, Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia (UI) bekerja sama dengan Australian Consortium for In-Country Indonesian Studies (ACICIS) menyelenggarakan Public Health Study Tour 2025. Kegiatan ini dilaksanakan pada 13 hingga 25 Januari 2025.
Public Health Study Tour 2025 merupakan sebuah program yang dirancang untuk memberikan wawasan yang luas mengenai tantangan dan perkembangan kesehatan masyarakat di Indonesia. Selain memperoleh materi teori dari para ahli kesehatan masyarakat di FKM UI, peserta juga mendapatkan kesempatan untuk terlibat dalam kegiatan lapangan yang memberikan pemahaman praktis mengenai implementasi kebijakan dan program kesehatan di Indonesia.
Salah satu agenda utama adalah kunjungan lapangan ke sejumlah fasilitas kesehatan dan pengelolaan lingkungan yang menjadi contoh terbaik dalam bidang kesehatan masyarakat. Di antaranya adalah kunjungan ke TPS 3R (Tempat Pengelolaan Sampah Reduce, Reuse, dan Recycle) yang memperkenalkan peserta pada pengelolaan sampah yang ramah lingkungan, serta RS UI (Rumah Sakit Universitas Indonesia) yang memberikan gambaran mengenai pelayanan kesehatan di Indonesia. Selain itu, peserta juga diajak untuk belajar lebih dalam mengenai kebudayaan Indonesia melalui kunjungan ke Taman Mini Indonesia Indah. Di sana, mereka bisa mengenal lebih dekat kekayaan budaya Indonesia yang beragam, yang tentunya turut berperan penting dalam memahami konteks sosial dan budaya dalam kebijakan kesehatan masyarakat.
Melalui program ini, FKM UI dan ACICIS bertujuan untuk membangun jembatan pemahaman antara Indonesia dan Australia dalam bidang kesehatan masyarakat. Kegiatan ini juga diharapkan dapat mempererat kerja sama internasional dalam mengatasi berbagai tantangan kesehatan global.
Dekan FKM UI, Prof. dr. Mondastri Korib Sudaryo, M.S., D.Sc., menyambut baik kedatangan para peserta dan berharap kegiatan ini dapat memberikan wawasan baru serta mempererat hubungan antara Indonesia dan Australia dalam bidang kesehatan masyarakat.
“Public Health Study Tour 2025 ini menjadi wadah bagi mahasiswa internasional untuk belajar langsung dari para ahli di Indonesia, serta memberikan mereka pengalaman yang berharga dalam menghadapi isu-isu kesehatan global dengan perspektif lokal yang kaya akan nilai budaya dan tradisi. Diharapkan, kegiatan ini dapat memperkuat kolaborasi internasional dalam bidang kesehatan dan memberikan dampak positif bagi pengembangan kebijakan kesehatan di kedua negara,” tutur Prof. Mondastri.
“Selama tur studi ini, para peserta akan melihat secara langsung bagaimana kebijakan kesehatan dan program komunitas di Indonesia dirancang untuk memenuhi kebutuhan berbagai wilayah dan populasi. FKM UI berharap pengalaman ini akan memperkaya pengetahuan para peserta dan menginspirasi ide-ide baru yang dapat dibawa kembali ke negara asal. Selain aspek akademik dan profesional, kami juga mendorong para peserta untuk merasakan budaya lokal, tradisi, dan keramahan yang ditawarkan Indonesia. Kami percaya bahwa pertukaran lintas budaya sangat penting untuk membangun dunia yang penuh empati, terutama di bidang kesehatan masyarakat,” sambung Prof. Mondastri.
Melalui Public Health Study Tour 2025, diharapkan para peserta tidak hanya mendapatkan wawasan baru tentang tantangan dan solusi kesehatan masyarakat di Indonesia, tetapi juga memperkuat koneksi lintas budaya yang mendukung kolaborasi global. Pengalaman ini menjadi langkah nyata dalam membangun pemahaman bersama dan menginspirasi kerja sama internasional yang lebih erat untuk mengatasi isu-isu kesehatan yang mendesak di masa depan.
FKM UI dan ACICIS percaya bahwa program seperti ini akan menjadi fondasi penting dalam menciptakan generasi profesional kesehatan yang tangguh, inovatif, dan berorientasi pada solusi. (wrk)