Rabu, 3 Juli 2024, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) menggelar sidang Promosi Doktor Ilmu Kesehatan Masyarakat atas nama Putri Permatasari. Bertindak sebagai Promotor adalah Prof. Dr. drg. Mardiati Nadjib, M.Sc., dengan Ko Promotor yakni Prof. Dr. Besral, S.K.M., M.Sc. Sidang diketuai oleh Prof. dr. Adang Bachtiar, M.P.H., D.Sc., dengan tim penguji terdiri dari Prof. Dr. dra. Dumilah Ayuningtyas, M.A.R.S.; Dr. Pujiyanto, S.K.M., M.Kes.; Prof. Dr. dr. Hikmat Permana, Sp.PD-KEMD.; Dr. dr. Mahlil Ruby, M.Kes.; Dr. Eva Susanti, S.Kp., M.Kes.; dan Prof. Dr. dr. Fachmi Idris, M.Kes. Dalam kesempatan tersebut, promovendus mempertahankan disertasi berjudul “Kontribusi Program Pengelolaan Penyakit Kronis (PROLANIS) terhadap Keterkendalian Gula Darah Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2 Peserta Program Rujuk Balik (PRB) di Kota Jakarta Selatan dan Kabupaten Pandeglang”.
Penelitian disertasi ini didasari oleh adanya masalah terbesar yang ditemukan dalam PRB, yakni manajemen pelayanan rujuk balik yang kurang, sering terjadinya kekosongan obat dan koordinasi klinis belum berjalan dengan baik antar fasilitas kesehatan, serta penderita DM masih banyak yang belum terdaftar pada kegiatan Prolanis. Promovendus meneliti topik ini dengan tujuan untuk membuktikan kontribusi prolanis terhadap keterkendalian gula darah peserta PRB setelah dikontrol faktor individu, faktor fasilitas kesehatan dan faktor di tingkat kabupaten/kota. Penelitian disertasi ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain kohort retrospektif. Total sampel dalam penelitian ini pada level individu yaitu 348 orang, level fasilitas kesehatan yaitu 94 orang, dan level kabupaten/kota yaitu 96 orang.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penderita DM peserta PRB kelompok prolanis memiliki peluang 5,63 kali lebih besar dapat meningkatkan keterkendalian gula darah. Kelompok penderita DM yang hanya mengikuti PRB memiliki kontribusi 3,85 kali lebih besar dapat meningkatkan keterkendalian gula darah. Prolanis berkontribusi terhadap keterkendalian gula darah pada penderita diabetes mellitus tipe 2 peserta PRB. Peserta PRB yang mengikuti kegiatan Prolanis dapat lebih meningkatkan keterkendalian gula darah dibandingkan dengan peserta PRB yang tidak mengikuti kegiatan prolanis. Program rujuk balik memiliki kontribusi terhadap keterkendalian gula darah penderita DM namun kontribusinya akan lebih besar jika penderita DM peserta PRB juga aktif mengikuti kegiatan Prolanis. Keikutsertaan kegiatan Prolanis menjadi kewajiban bagi penderita DM peserta program rujuk balik agar mendapatkan edukasi kesehatan yang memadai dalam rangka meningkatkan keterkendalian gula darah.
Promovendus menyarankan kepada Kementerian Kesehatan untuk membuat kebijakan serta berkoordinasi dengan kolegium terkait guna memberikan acuan penderita stabil yang bisa diikutkan oleh Dokter Spesialis di rumah sakit dalam Program Rujuk Balik. Bagi BPJS Kesehatan, Promovendus berharap agar Program Rujuk Balik dapat sukses mengendalikan gula darah penderita DM jika terintegrasi dengan Prolanis dan menjamin ketersediaan obat PRB. Saran berikutnya untuk BPJS Kesehatan adalah untuk dapat melakukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan dalam menyusun kebijakan Program Rujuk Balik dan Obat Program Rujuk Balik. Dinas Kesehatan juga dapat berperan sebagai pembuat payung hukum turunan kebijakan sebagai acuan bagi Puskesmas Kecamatan dalam perencanaan, pengadaan, dan pelayanan Obat Program Rujuk Balik dengan mempertahankan kesesuaian terhadap standar pelayanan kefarmasian di Puskesmas. Selain itu Dinas Kesehatan juga disarankan dapat melakukan monitoring dan evaluasi secara berkala terhadap implementasi kebijakan serta kesesuaian implementasi terhadap tujuan dan sasaran kebijakan. Keluarga atau kerabat perlu senantiasa memberikan dukungan secara moril maupun praktikal kepada penderita yang menjalankan pengobatan.
Berdasarkan disertasinya, Putri Permatasari yang berprofesi sebagai Dosen Kesehatan Masyarakat Program Sarjana Fakultas Ilmu Kesehatan UPN Veteran Jakarta ini dinyatakan lulus dan berhasil memperoleh gelar Doktor dalam bidang Ilmu Kesehatan Masyarakat (IKM) sebagai lulusan S3 IKM tahun 2024 ke-23, lulusan S3 IKM ke-325, dan lulusan S3 di FKM UI ke-417 serta meraih predikat Cum Laude dengan IPK 3,87.
Proses pendidikan Doktoral berhasil diselesaikan Putri dalam waktu tiga tahun. Dukungan penuh dari orang tua, suami tercinta, dan dua anaknya, kini menghasilkan seorang perempuan intelektual dan tangguh yang mampu menyelesaikan studinya dengan bantuan beasiswa LPDP dari Kemendikbud. Dedikasi dan ketekunannya juga terbukti dengan keberhasilannya mempublikasikan 11 jurnal/prosiding Nasional, 13 jurnal/prosiding Internasional, dan 6 kegiatan pengabdian kepada masyarakat menunjukkan kontribusi signifikan dalam bidang ilmunya. (DFD)